Warga Purbalingga Jadi Relawan Produksi Masker Gratis
Merdeka.com - Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Purbalingga jadi tempat para relawan memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD). Para relawan dari Lintas Komunitas dan eks peserta pelatihan menjahit yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja (Disnasker) Kabupaten Purbalingga.
Salah satu relawan dari Lintas Komunitas, Yuti Faizal yang turut memproduksi masker mengatakan, dia tergerak jadi relawan untuk membantu sesama. Yuti bertugas melipat kain masker dengan setrika.
"Dalam setengah hari, sedikitnya 250 lembar kain bahan masker saya buat lipatan dengan setrika panas," kata Yuti kepada wartawan, Jumat (3/4).
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
Sementara Ida Fiarni asal Majasem yang merupakan eks peserta pelatihan menjahit sengaja diundang untuk memproduksi masker. Ida bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam.
"Tidak ada paksaan, saya kerja sampai malam ini hanya karena untuk memenuhi permintaan masyarakat akan masker. Kasihan, banyak masyarakat yang membutuhkan masker, tapi sulit didapat di pasaran," ungkapnya.
Kepala Balai Latihan Kerja Purbalingga, Hasan Nurudin menjelaskan, kegiatan pembuatan masker merupakan instruksi dari Menteri Tenaga Kerja agar BLK dijadikan tempat memproduksi masker dan APD. "Pertama kami mendapatkan instruksi dari Menteri Tenaga Kerja untuk seluruh pelatihan harus berhenti atau off. Dan seluruh peserta pelatihan menjahit kita manfaatkan untuk menjahit masker," paparnya.
Masker produksi relawan ini dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Semua desa dapat mengajukan permintaan masker dengan memberikan surat ke BLK.
"Maskernya gratis, silakan pihak desa yang membutuhkan segera bersurat ke kami. Prosedur ini sengaja diterapkan untuk menghindari jangan sampai masker ini diberikan gratis dari pemerintah, tapi malah dijual," katanya.
Setiap hari para relawan di BLK Purbalingga ini mampu memproduksi minimal 1.000 lembar masker. Di samping dikerjakan di BLK, sebagian masker juga dikerjakan oleh eks peserta pelatihan menjahit di rumah masing-masing.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Baca SelengkapnyaProgram imi diikuti oleh 12 orang yang berasal dari kelompok rentan dalam hal ini ibu rumah tangga, perempuan putus sekolah dan penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pembuatan kursi dari bahan limbah botol plastik.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan kain lurik khas Klaten ini, ada semangat memanusiakan manusia
Baca Selengkapnyaelawan Mas Bowo dan timnya telah membuktikan bahwa kepedulian terhadap sesama.
Baca SelengkapnyaKehadiran BRI turut membantu kebangkitan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya dalam program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaRatusan PPPK di Banyuwangi turut bergotong royong bedah rumah tidak layak huni milik warga miskin.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Herwin, seorang anggota DPD yang ikut serta dalam kegiatan jalan santai.
Baca SelengkapnyaRelawan Mas Gibran kembali menggelar aksi bagi-bagi sembako di sejumlah provinsi
Baca SelengkapnyaSebanyak 100 karyawan BUMN dari hasil seleksi sangat ketat agar bisa menjadi relawan yang memiliki tujuan sama.
Baca SelengkapnyaProgram Klasterku Hidupku sudah dirasakan manfaatnya bagi anggota KUB Berkah Jaya.
Baca SelengkapnyaProgram ini muncul dari permasalahan utama di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi terkait kehidupan warga binaan pasca-hukuman.
Baca Selengkapnya