Warga Wadas Kontra Tambang Berterima Kasih Didatangi Ganjar
Merdeka.com - Warga di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo yang kontra dengan adanya penambangan batu andesit di desanya menyambut hangat kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Minggu (13/2/2022) siang. Ganjar yang datang sendirian tanpa pengawalan itu ngobrol banyak dengan sejumlah warga.
Salah satu warga Wadas, Mukti mengatakan, pihaknya berterima kasih karena Ganjar mau datang langsung ke desanya dan mendengarkan keluhan warga. Ia juga mengizinkan Ganjar untuk datang lagi dan menginap di rumah warga. Ganjar memang meminta izin pada warga jika suatu hari ia menginap di desa tersebut untuk bisa berdialog lebih banyak lagi dengan warga.
"Tentu kami mengizinkan, kalau pak Ganjar mau datang dan menginap di desa kami," ucapnya.
-
Bagaimana Ganjar pamit dari warga? “Saya mau pamit semoga jenengan sehat kabeh. Semoga buang sampah tidak sembarangan, semoga yang miskin dibantu, yang tidak miskin mau bantu,“ ucap Ganjar.
-
Di mana Ganjar berkunjung? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Siapa yang sering membuat Ganjar mendengar keluhan? Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat selama berkeliling di berbagai daerah.
-
Kenapa Ganjar Pranowo mengunjungi rumah Tuginem dan Windarti? Ganjar hendak menuju rumah Tuginem dan Windarti, dua warga yang mendapatkan bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH).
-
Bagaimana Ganjar tanggapi keluhan nelayan? Usai berdialog, Ganjar menegaskan bahwa praktik semacam itu tidak dibenarkan. Hal itu menjadi tugas bagi pemerintah memberikan edukasi sehingga membuat nelayan tidak merasa penyetoran uang ke preman adalah kewajiban.
-
Kenapa Ganjar berkunjung ke Rumah Sejarah Rengasdengklok? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara. Sebagai bentuk melihat bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia dari napak tilas Soekarno dan Mohammad Hatta.
Artikel terkait Ganjar Pranowo juga bisa diakses di Liputan6.com
Mukti juga mengapresiasi Ganjar yang mau datang sendirian ke desanya untuk mendengarkan cerita dari warga. Ia juga mengapresiasi, Ganjar yang meminta maaf atas kejadian saat pengukuran tempo dulu.
"Kami senang, karena pak Ganjar mau datang sendiri, tanpa pengawalan dan mendengarkan cerita dari masyarakat secara langsung. Kami sebagai masyarakat, menjunjung tinggi dan menghormati itikad baik pak Ganjar. Kami memaafkan beliau, tapi dengan syarat mencabut izin penambangan," tandasnya.
Ganjar yang hadir di Desa Wadas pun mendengarkan dengan sabar berbagai keluh kesah warga yang kontra. Sejumlah warga menceritakan tentang peristiwa mencekam saat kisruh dengan aparat kepolisian pada Selasa (8/2) lalu.
Warga juga menyampaikan sejumlah alasan terkait penolakan penambangan di Desa Wadas. Mereka meminta Ganjar untuk mengevaluasi dan membatalkan Wadas sebagai lokasi penambangan.
Ganjar menerima masukan dan keluh kesah warga itu. Dirinya mengatakan, ada tiga hal yang akan ia kerjakan setelah pertemuan ini, pertama melakukan evaluasi teknis, kedua metode pendekatan dan ketiga terkait apa yang selama ini menjadi polemik, apakah yang pro atau kontra.
"Dan yang ketiga ini sepertinya kurang, makanya saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung. Saya juga minta izin menginap di sini ternyata diizinkan," ucapnya.
Ia berterima kasih pada warga Wadas yang menerimanya dengan baik. Mereka juga mau menceritakan persoalannya secara langsung. "Mereka menceritakan secara terbuka, mereka sampaikan semuanya. Maka saya terima kasih karena mereka welcome," ucapnya.
Disinggung terkait apakah tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan hal itulah yang akan dibicarakan secara teknis.
"Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekedar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar pun mengiyakan permintaan itu. Ia kemudian duduk lesehan di depan rumah warga beralaskan tikar. Ganjar kemudian sarapan bareng warga.
Baca SelengkapnyaGanjar harus melewati jalan terjal dan berliku menginap di rumah warga
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku rutin tidur di rumah warga.
Baca SelengkapnyaWarga setempat, harus berjalan berkilo-kilo meter dengan membawa jeriken ke sumber air di malam hari.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku senang bisa bertemu masyarakat yang dominan berasal atau keturunan dari Tanah Jawa.
Baca SelengkapnyaUsai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.
Baca SelengkapnyaEmrus mendorong, Ganjar untuk terus bersentuhan langsung dengan masyarakat, termasuk saat nanti sudah menjabat presiden.
Baca SelengkapnyaGanjar mengajak istri Siti Atiqoh menginap di rumah warga Cilacap, sambutan warga sangat meriah
Baca SelengkapnyaHalaman Kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak dipenuhi warga yang datang untuk mengucapkan salam perpisahan
Baca SelengkapnyaGanjar disambut meriah warga yang ingin bersalaman dan berswafoto.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku diajak bercerita banyak hal saat menginap di rumah warga
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menikmati suasana pagi di Yogyakarta dengan menapak tilas tempat kos saat masih SMA di Yogyakarta.
Baca Selengkapnya