Zulkifli Hasan: Muhammadiyah dan NU adalah Salah Satu Bapak Kandung Bangsa
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia
Hal itu dia ungkapkan saat mengikuti rangkaian kegiatan Pra-perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Muhammadiyah itu lahir tahun 1912, jauh sebelum Indonesia itu sendiri merdeka. Jadi kalau kita tilik kembali, Muhammadiyah adalah salah satu bapak kandung bangsa bersama Nahdlatul Ulama, beserta organisasi lainnya. Oleh karena itu, kalau Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terus berkembang dan kuat maka kita yakin bangsa ini akan maju terus menuju Indonesia yang damai, kokoh dan maju," kata Zulkifli Hasan di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Minggu (11/9).
-
Bagaimana Zulhas mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
-
Mengapa Zulhas berupaya keras mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda,“
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Kapan Zulhas mulai mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,“ “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
Zulhas begitu ia disapa juga memberikan selamat dan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung berbagai program Gebyar Muktamar Muhammadiyah 'Aisyiyah ke-48, termasuk dalam kegiatan jalan sehat serentak se-Jawa Tengah.
"Saya berterima kasih kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Jawa Tengah yang sudah memfasilitasi dan mendukung penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48. Apalagi antusias warga Jawa Tengah yang sangat semarak, tadi saya dapat kabar kurang lebih 48.500 Ribu Warga Jateng Ikuti Jalan Sehat ini," tegasnya.
Sementara itu, Ganjar mendukung dan menyebut bahwa Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke 48 perlu difasilitasi dengan baik.
"Persiapannya (Muktamar) sudah cukup matang. Pak Tafsir sudah laporan terus dengan saya. Kemudian Pak Wali Kota juga selalu melaporkan persiapannya kepada saya. Kurang lebih dua juta warga Muhammadiyah akan hadir di Solo," ucap Ganjar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas ingin memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaMahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaDi tangan Ketum Zulkifli Hasan (Zulhas), PAN sukses bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua golongan.
Baca SelengkapnyaDua organisasi ini dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKH Zainul Arifin, tokoh nasional yang berkutat di bidang politik dari Barus.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKH Maas Mansur adalah seorang tokoh Islam, pejuang, dan pahlawan nasional yang berkiprah lama di Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaCak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca Selengkapnyawarisan pertama para kiai NU adalah paham keagamaan Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja)
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan nasional yang pernah berjuang bantu Palestina sekaligus merumuskan Pancasila.
Baca Selengkapnya