3 Pasangan bakal cagub Sumut ditanya cara menjawab wartawan

Merdeka.com - Tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumut merampungkan pemeriksaan kesehatan hari pertama, Kamis (11/1). Mereka menjalani psikotes, jantung dan rontgen.

Pasangan diperiksa bergilir sesuai urutan pendaftaran. Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) yang lebih dulu selesai diikuti Jopinus Ramli (JR) Saragih-Ance Selian, dan terakhir Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

"Yang pertama tadi dilakukan tes psikologi, baik tertulis maupun wawancara. Jalannya wawancara kurang lebih 1 jam," kata Edy didampingi Ijeck.

Dalam tes psikologi ini, bakal calon ditanya tentang motivasinya menjadi pemimpin. Mereka juga ditanya tentang cara menjawab pertanyaan wartawan.

Setelah tes psikologi, bakal calon menjalani pemeriksaan jantung. Di antaranya menggunakan treadmill. "Hasilnya saya tak tahu, tanya sama dokter lah. Kemudian kami langsung menuju ke rontgen paru-paru," sebut Edy.

JR Saragih juga menyatakan seluruh pemeriksaan yang dijalaninya pada hari pertama berjalan lancar. "Baik semuanya. Lancar semua, biasa kita lalui semua itu, kan setiap tahun itu kita biasakan tes kesehatan," ucapnya.

Sementara Djarot mengatakan semua berjalan bagus dan luar biasa. Pemeriksaan kesehatan yang dijalaninya hampir sama dengan saat Pilkada Jakarta.

"Hampir sama. Di sini lebih santai, di Jalarta ketat dan berlangsung sejak pagi. Di sini timnya pintar mengatur padahal sama-sama 3 pasangan," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Djarot menyatakan dia menjalani treadmill untuk pemeriksaan jantung. "Ini juga luar biasa. Tadi dokter bilang Pak Djarot usianya sudah 55, saya saja kalah," ceritanya.

Dia pun mengaku menjalani wawancara yang luar biasa. "Wawancaranya wuih luar biasa, banyak guyonnya," sebut dia.

Setelah hari pertama ini, pemeriksaan kesehatan akan dilanjutkan besok, Jumat (12/1). Sebagai persiapan, bakal calon dianjurkan untuk berpuasa.

JR Saragih memaparkan, tes yang akan dijalani besok di antaranya USG untuk melihat organ dalam. Juga akan ada pemeriksaan kejiwaan. "Juga THT, mana tahu tuli, kan enggak bisa juga," jelasnya.