Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Pembelaan PDIP soal pengkhianatan perjanjian Batu Tulis

5 Pembelaan PDIP soal pengkhianatan perjanjian Batu Tulis Kesepakatan Batu Tulis. ©2014 Merdeka.com/Angga Yudha Pratomo

Merdeka.com - Partai Gerindra meradang dengan PDI Perjuangan yang menunjuk Joko Widodo sebagai calon presiden. Partai banteng moncong putih itu dianggap ingkar janji soal perjanjian Batu Tulis.

Kader Gerindra menegaskan jika dalam perjanjian itu disebutkan PDIP akan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2014. Kesepakatan itu ditandatangani Mega dan Prabowo di atas materai Rp 6.000.

Wakil Ketua Umum Fadli Zon juga kecewa dengan sikap Mega. Fadli Zon adalah salah satu orang yang ikut menyaksikan penandatangan perjanjian di Batu Tulis tersebut.

Orang lain juga bertanya?

Fadli Zon mengakui Prabowo sangat kecewa dengan keputusan Mega yang telah memberi mandat Jokowi sebagai capres. "Sebagai manusia saya kira bohong tidak kecewa. Hidup jalan terus dan perjuangan biasa saja," ujarnya.

Dari pihak PDIP buru-buru menyangkal soal kesepakatan tersebut. Mereka menilai kesepakatan itu berlaku jika pada 2009 Mega dan Prabowo menang pilpres.

Berikut pembelaan para politikus PDIP soal perjanjian Batu Tulis:

PDIP tak pernah janji dukung Prabowo

Politisi senior PDIP, Sabam Sirait malah menilai perjanjian untuk mendukung Prabowo tersebut tidak ada. Sebab, dia ikut dalam 6 orang PDIP yang membuat perjanjian di batu Tulis Bogor itu."Itu tidak benar, tidak ada perjanjian antara PDIP dan Gerindra seperti itu. Itu mungkin ada di luar pertemuan, saya hadir pertemuan Bogor. salah seorang dari 6 orang PDIP yang hadir di Bogor, batu tulis itu," kata Sabam di bilangan Cikini, Jakarta, Minggu (16/3).Namun, Sabam tidak mau berspekulasi lebih jauh. Sebab, bisa saja tanda tangan perjanjian Batu Tulis itu dibuat selesai acara."Saya bilang tadi, (mungkin) di luar pertemuan itu. Saya nggak tahu di mana mereka bertemu? ditandatangani di mana? Saya akan tanya ibu Mega," ungkapnya.

Perjanjian Batu Tulis dianggap tak berlaku di 2014

Politikus PDI Perjuangan Pramono Anung membantah jika perjanjian Batu Tulis mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2014. Menurutnya, perjanjian tersebut tak berlaku lagi lantaran Megawati kalah dalam Pilpres 2009."Bukti-bukti Mega-Prabowo itu tidak presiden, tidak berlaku. Kami melihat PDIP calon pak Jokowi, kami konsentrasinya memenangkan pak Jokowi," ujar Pramono di Gedung DPR, Senin, (17/3).Wakil Ketua DPR itu menegaskan, perjanjian Batu Tulis tidak diberlakukan pada pemilu 2014. Oleh karena itu, partainya hanya fokus untuk memenangkan pemilu legislatif dan presiden."Kami melihat ke depan pileg dan pilpres sebentar lagi, kita fokus di situ," ujarnya.

Perjanjian Batu Tulis dinilai sudah gugur

Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPR Adang Ruchiatna menilai perjanjian Batu Tulis antara PDIP dengan Gerindra telah gugur. Sebabnya Pemilu 2009 lalu, pasangan Mega-Prabowo dikalahkan SBY-Boediono."Perjanjian itu kan berlaku jika (Mega-Prabowo) menang lah ini kan kalah jadi ya sudah gugur," ujar Adang di dalam peluncuran relawan 'Jokowi untuk Nasional' (Jora) di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/3).Adang menambahkan kalau saat itu pasangan Mega-Prabowo menang, mungkin saja perjanjian itu akan tetap berlaku."Kan dalam perjanjian dibalik gitu posisinya," tuturnya.

Gerindra dianggap lebay soal perjanjian Batu Tulis

Ketua Badan Kehormatan PDIP Sidarto Danusubroto menilai partai besutan Prabowo Subianto terlalu berlebihan menanggapi Perjanjian Batu Tulis yang kini selalu diungkit-ungkit. Pada hal, menurut dia, perjanjian tersebut sudah lama dan tidak dapat diberlakukan lagi."Kalau masalah ini dibesar-besarkan justru berlebihan. Masalah yang begini lama, saya anggap itu tidak ada bobotnya," kata Sidarto di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (17/3).Ketua MPR RI itu menegaskan Perjanjian Batu Tulis hanya berlaku jika duet Megawati-Prabowo di Pilpres 2009 terpilih sebagai presiden. Namun, kenyataannya mereka tidak terpilih."Karena ini tidak terpilih, jadi secara moral dan etika itu tidak berlaku. Kalau waktu itu Mega terpilih, mungkin bisa berguna pencapresan Prabowo," tandas dia.

Aneh Prabowo ungkit-ungkit soal Batu Tulis

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Tubagus Hasanuddin mengakui adanya kesepakatan Batu Tulis antara PDIP dan Gerindra pada 2009. Kesepakatan batal lantaran pasangan Megawati-Prabowo gagal memenangkan Pemilu Presiden 2009.Anggota Komisi I DPR itu mengaku heran dengan sikap Prabowo yang kembali mengungkit perjanjian Batu Tulis menjelang Pilpres 2014.? "Jadi sangat mengherankan kalau Prabowo kemudian mengungkit ungkit lagi kesepakatan itu," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Tubagus Hasanuddin.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto: PDIP Mencintai Jokowi dan Keluarga, Namun Kami Ditinggalkan
Hasto: PDIP Mencintai Jokowi dan Keluarga, Namun Kami Ditinggalkan

Hasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP vs Jokowi Makin Panas, Kader Sindir Catatan Buruk Gibran hingga Marahnya Megawati
VIDEO: PDIP vs Jokowi Makin Panas, Kader Sindir Catatan Buruk Gibran hingga Marahnya Megawati

Hubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Bela Gibran Bikin PDIP Kecewa
VIDEO: Prabowo Bela Gibran Bikin PDIP Kecewa "Kader Saya Juga Banyak Diambil"

Prabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia hal itu lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi soal Kekecewaan PDIP
Respons Jokowi soal Kekecewaan PDIP

Tidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.

Baca Selengkapnya
Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran
Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran

Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kader PDIP Kecewa, Ungkit Megawati Marah & Nangis Jokowi Dihina Kodok
VIDEO: Kader PDIP Kecewa, Ungkit Megawati Marah & Nangis Jokowi Dihina Kodok

Gibran dideklarasikan Partai Golkar melalui Rapimnas untuk maju dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2024

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung

PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo

Baca Selengkapnya
Reaksi Megawati soal Gibran Pilih Jadi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar
Reaksi Megawati soal Gibran Pilih Jadi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar

PDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
PDIP: Megawati Sangat Sayang dengan Jokowi dan Gibran
PDIP: Megawati Sangat Sayang dengan Jokowi dan Gibran

rasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya
Bantah Tuduhan Adian soal Jokowi Minta 3 Periode, ProJo Minta Ikhlaskan Gibran Cawapres
Bantah Tuduhan Adian soal Jokowi Minta 3 Periode, ProJo Minta Ikhlaskan Gibran Cawapres

Panel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah

Faldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Menteri Kabinet Jokowi Ingin Mundur Lapor ke Megawati | Prabowo-Gibran Jawab Tudingan
TOP NEWS: Menteri Kabinet Jokowi Ingin Mundur Lapor ke Megawati | Prabowo-Gibran Jawab Tudingan

PDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.

Baca Selengkapnya