Adu kuat barisan jenderal pendukung Prabowo dan Jokowi
Merdeka.com - Genderang Pilpres 2019 sudah ditabuh. Dua kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga sudah menyiapkan strategi untuk pemenangan. Dukungan dari berbagai kalangan juga mengalir. Termasuk dari para purnawirawan jenderal TNI.
Purnawirawan jenderal ini terbelah. Ada yang mendukung Jokowi dan Prabowo. Secara perorangan ada yang sudah bergabung di masing-masing calon, ada yang berkelompok mendeklarasikan diri. Ini ulasannya:
Ada Mantan Danjen Kopassus
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
Mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn) Lodewijk F Paulus masuk dalam barisan kubu Jokowi. Apalagi posisinya sebagai sebagai Sekjen Partai Golkar. Ia akan mendukung penuh Jokowi-Maruf Amin.
Bukan hanya itu, Lodewijk juga masuk dalam Wakil tim kampanye yang dia jabat bersama dengan Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen NasDem, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar.
Hinsa Siburian
Wakasad Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian telah menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019. Hinsa bersama dengan Puluhan Purnawirawan Jenderal TNI membentuk kesatuan bernama Cakra 19 mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain Hinsa dan Lodewijk terdapat 12 mantan Jenderal juga masuk dalam Cakra 19 seperti Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi, eks Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Mantan Kapuspen TNI laksda TNI (Purn) lskandar Sitompoel. Mantan Pangdam l/ Bukit Barisan Wisnton Pardamean Simanjuntak, Mantan Deputi I bidang Hukum Politik Dalam Negeri Kemenkumham Mayjen TNI (Purn) Yudi Harianto dan lain-lain. Nama CAKRA sendiri diambil berdasarkan kata Sansekerta, diartikan sebagai pusat energi, roda atau lingkaran dari kekuatan-kekuatan positif yang dilengkapi kreativitas dan kebebasan berekspresi, guna mencapai tujuan bagi kebaikan bersama.
Ada mantan Panglima TNI
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn), Djoko Santoso usai pensiun dia memilih terjun dunia politik dan dia memilih Partai Gerindra. Ini yang memperkuat barisan Prabowo dalam pilpres 2019. Di Partai Gerindra Djoko langsung didapuk sebagai wakil ketua dewan pembina. Jabatan itu diberikan sahabat Djoko sekaligus seniornya, Prabowo Subianto. Tugasnya menggantikan Prabowo dalam berbagai pertemuan penting bila tak sempat dihadiri Prabowo.Di barisan Jokowi, ada Jenderal (purn) Moeldoko. Ia adalah mantan Panglima TNI. Moeldoko saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden.
60 Purnawirawan jenderal dukung Prabowo
Prabowo juga mendapat dukungan dari para purnawirawan TNI yang siap mensukseskan Prabowo dalam pemilihan presiden. Beberapa diantaranya masuk dalam kepengurusan Partai Gerindra diantaranya Mayjend TNI (Purn) Haryadi Darmawan, Mayjen TNI (Purn) Yudi Magio Yusuf, Mayjen TNI (Purn) Chaerawan Nusyirwan, Mayjen TNI (Purn) Soenarko dan Letjen TNI (Purn) Yunus Yusfia. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon mengunggah video berdurasi kurang lebih 1 menit menuliskan jika "Sekitar 60 Jenderal Purnawirawan TNI deklarasi dukung @prabowo sebagai Presiden 2019," cuit Fadli Zon.Dalam video tersebut para purnawirawan TNI mendeklarasikan dukungannya dan disaksikan langsung oleh Prabowo Subianto."Pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 di Jakarta, kami purnawirawan TNI Polri dengan ini menyatakan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Letnan Jenderal TNI Purnawirawan H Prabowo Subianto dalam perjuangan membela kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia pada pencalonan sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menyertai perjuangan kita," kata seorang pemimpin deklarasi yang diikuti para purnawirawan TNI lainnya yang berbaris di belakang.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo dinilai sebagai sosok yang bisa mempersatukan bangsa. Prabowo juga dianggap kerap mengorbankan kepentingan pribadinya demi persatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyinggung operasi pemecahan Projo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPara kandidat menteri dan wakil menteri itu satu per satu menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSecara perorangan maupun kelompok ada yang bergabung dengan tiga kubu bakal capres. Dukungan purnawirawan TNI-Polri terbelah.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai memberikan dukungan kepada Prabowo lewat relawan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi dukungan diberikan pensiunan jenderal TNI maupun Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaPara purnawirawan Polri itu deklarasi dengan melakukan tanda tangan komitmen mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh senior dan deklarator relawan Projo (Pro Jokowi) mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI 2024-2019.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.
Baca Selengkapnya