PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Pengamat: Bisa Disinyalir Kode Jokowi
Golkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Kini, Prabowo mendapatkan tambahan kekuatan politik untuk maju sebagai capres.
PAN dan Golkar Dukung Prabowo, Pengamat: Bisa Disinyalir Kode Jokowi
Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan dukungannya kepada bakal calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yakni Prabowo Subianto. Deklarasi dilakukan di tempat bersejarah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Minggu (13/8). Momentum deklarasi dukungan untuk Prabowo itu dapat dimaknai dari pelbagai sudut.
Analis Politik Arifki Chaniago mengatakan, Golkar dan PAN memiliki rekam jejak dengan Prabowo. Apalagi Golkar yang menjadi partai Prabowo sebelum adanya Gerindra.
Sedangkan PAN, merupakan partai yang punya sejarah panjang dengan Prabowo saat Pilpres 2014 dan 2019.
“Golkar dan PAN ini lebih merasa nyaman dengan Prabowo karena sama-sama punya sejarah. Dalam koalisi politik, ini cukup penting,”
ujar Arifki dalam keterangan pers diterima, Senin (14/8).
merdeka.com
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini meyakini, sejarah panjang PAN dan Golkar tidak ditemukan jika merapat dengan koalisi Ganjar.
Meskipun, anggota koalisi pendukung Ganjar adalah bagian pemerintahan Jokowi.
“Arah dukungan yang diberikan oleh PAN dan Golkar punya arti sendiri ke mana arah KIB itu sebenarnya,"
ujar Arifki.
merdeka.com
Golkar-PAN Dukung Prabowo Arahan Jokowi? Mengingat ke belakang, lanjut Arifki, Golkar dan PAN pernah bersama mendukung Prabowo di Pilpres 2014. Tetapi, saat itu situasinya dua partai tersebut berlawanan dengan Jokowi. Namun, pada Pilpres 2024, semua partai pendukung Prabowo adalah bagian dari pemerintahan Jokowi seperti PKB, Gerindra, PAN, dan Golkar. “Meski dukungan politik ini tidak terbuka sebagai arah dan sikap politik Jokowi. Secara tidak langsung, partai-partai yang mendukung Prabowo bisa disinyalir sebagai bentuk dari kode yang diberikan Jokowi,” nilai Arifki.
Arifki mengungkap, analisisnya turut diperkuan sejumlah tanda. Tanda paling nyata adalah hadirnya dukungan relawan Jokowi.
Seperti Projo yang memiliki kecendrungan ke Prabowo dan Joman (Jokowi Mania) dipimpin Noel Ebennezer yang berbalik badan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
Arifki percaya, situasi politik bakal lebih panas jika kandidat yang bertarung hanya dua pasang, Prabowo dan Ganjar. Namun sebaliknya, pertarungan akan menjadi liar jika Anies berhasil memastikan tiket ke gelanggang.
“Karena kompetisi tiga pasang bakal sulit mengarahkan angin politik ke pihak lawan,"
Arifki menandasi.
merdeka.com