AHY Singgung Pemerintah Soal Jaring Pengaman Sosial: Itu Hanya Solusi Jangka Pendek
AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
AHY Singgung Pemerintah Soal Jaring Pengaman Sosial: Itu Hanya Solusi Jangka Pendek
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai program jaring pengaman sosial dari pemerintah untuk membantu masyarakat yang terimbas pandemi Covid-19, merupakan solusi jangka pendek.
"Pemerintah telah berusaha menyediakan jaring pengaman sosial untuk masyarakat miskin dan kurang mampu, tapi itu hanya solusi jangka pendek saja belum cukup," kata AHY di JCC, Jakarta, Selasa (6/2).
Idealnya masyarakat harus memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
"Kita ingin rakyat tidak terlalu bergantung pada bantuan jangka pendek dari pemerintah. Rakyat harus punya pekerjaan dan penghasilan yang cukup Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan rakyat bisa menabung dan berinvestasi untuk masa depan diri dan keluarganya," lanjutnya.
Dalam tiga tahun ke belakang, dunia termasuk Indonesia menghadapi ketidakpastian karena pandemi Covid-19.
AHY mengungkapkan, Indonesia kemudian dihadapkan pada instabilitas keamanan seperti perang di Ukraina dan P, serta ketegangan di kawasan laut China Selatan maupun di Semenanjung Korea dan Taiwan.
"Dinamika geopolitik kawasan itu memberikan dampak negatif bagi ekonomi Indonesia yang sebelumnya sudah mengalami tekanan misalnya perlambatan ekonomi, depresiasi nilai tukar rupiah, serta terganggunya pasokan pangan dan energi dunia yang menyebab kenaikan harga pangan dan harga BBM," terang AHY.
Dunia usaha, lanjut AHY, juga terkena imbas. Banyak industri dan UMKM yang gulung tikar sehingga pengangguran meningkat, akibatnya penghasilan menurun dan daya beli rendah.
"Kondisi inilah yang saya lihat saat bertemu dengan rakyat, banyak wong cilik yang curhat tentang kondisi mereka, tidak punya pekerjaan dan banyak utangnya, sementara yang punya pekerjaan penghasilannya pas-pasan. Selain itu para petani mempersoalkan langkanya pupuk murah, nelayan mengeluhkan terbatasnya solar murah, sementara pelaku UMKM menghadapi terbatasnya modal usaha dan rendahnya daya beli masyarakat," pungkasnya.