Aremania tolak politisasi siaran Piala Dunia
Merdeka.com - Tokoh suporter Arema (Aremania), Haji Slamet menyerukan agar komunitas suporter sepak bola seluruh Indonesia menolak politisasi siaran Piala Dunia 2014. Mencampur-adukkan antara sepakbola dengan kepentingan politik hanya akan membuat kelompok suporter menjadi terpecah belah. Akibatnya, yang akan rugi adalah seluruh pecinta sepak bola.
"Saya mengajak seluruh komunitas suporter di Indonesia untuk menolak segala upaya mempolitisasi tayangan Piala Dunia 2014. Suporter Indonesia harus bersatu, jangan sampai terpecah belah lagi," kata Slamet, sesepuh kelompok suporter fanatik asal Malang, Jawa Timur, ini, saat dihubungi Kamis 12 Juni 2014.
Suporter sepak bola Indonesia, lanjut Haji Slamet, pernah menjadi korban politisasi sepak bola saat terjadi kisruh di tubuh PSSI, beberapa waktu lalu. Kepentingan politik yang merasuki dunia sepakbola Indonesia hanya akan membuat komunitas sepak bola tercerai berai.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
-
Bagaimana sepak bola di Indonesia berkembang? Berkat PSSI, seiring berjalannya waktu banyak rakyat Indonesia yang bermain sepak bola baik itu di setiap sudut jalan hingga alun-alun.
-
Apa saja dampak buruknya? Akibat menonton TV terlalu dekat bagi kesehatan diketahui dapat menyebabkan mata tegang, mata kering, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi.
-
Bagaimana Piala Dunia Antarklub menimbulkan masalah? Dengan demikian, kami hanya memiliki waktu tiga minggu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri menghadapi 80 pertandingan di musim selanjutnya.'
-
Kenapa golput merugikan? Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
-
Bagaimana boikot berpengaruh? Pada Maret lalu Alshaya Group yang memiliki lisensi Starbucks di Timur Tengah, mulai memecat lebih dari 2.000 karyawannya di Timur Tengah dan Afrika Utara, atau sekitar 4 persen dari seluruh pekerjanya karena dampak boikot.
Untuk itu, Slamet menyarankan agar tayangan Piala Dunia 2014 yang telah dinanti-nantikan ratusan jutaan penggemar bola di Indonesia itu tak perlu ditunggangi kepentingan politik. "Tak perlu menampilkan capres-cawapres, atau politisi untuk menjadi komentator saat tayangan Piala Dunia berlangsung. Lagi pula komentarnya pasti juga tidak akan terdengar menarik bagi para penggemar bola," lanjut Haji Slamet.
Kekhawatiran Slamet tidak berlebihan. Apalagi pemegang hak tayang siaran Piala Dunia 2014 di Indonesia adalah tvOne dan antv, milik Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie yang bergabung ke dalam poros koalisi Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Di masa pemilu seperti saat ini, para politisi pemilik stasiun teve memang kerap memanfaatkan frekuensi publik untuk kepentingan politiknya. Belum lama ini, pemilik stasiun teve RCTI, Hary Tanoesoedibjo menggandeng Prabowo Subianto, yang didukungnya, tampil dalam grand final Indonesia Idol.
Seperti diketahui, kelompok suporter Aremania dikenal sebagai salah satu kelompok suporter terbaik di Indonesia. Selain dikenal selalu menjunjung tinggi perdamaian, kera-kera Ngalam ini juga selalu mendukung tim kebanggaannya dengan cara yang atraktif, efektif dan santun. Sebagai kelompok sepakbola fanatik, Aremania selalu memberikan kontribusi yang tak sedikit dalam penjualan tiket tiap kali Arema berlaga di Stadion Kanjuruhan. Klub sepak bola Arema pernah terbelah menjadi dua akibat kisruh politisasi sepak bola Indonesia. "Karena itulah, dengan tegas kami menolak segala upaya politisasi terhadap sepak bola," kata Haji Slamet. (skj)
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, nasionalisme adalah harga mati dan seharusnya menjadi bagian integral dari tim sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaPSSI mengecam keras aksi rasis oleh oknum pendukung Indonesia kepada pemain timnas Guinea U-23
Baca SelengkapnyaAdi mengatakan pemberian izin Kelola tambang tersebut kurang tepat
Baca SelengkapnyaMeski gagal menggunakan Stadion Patriot, PKS menilai ada keberkahan dari kegiatan yang mulai digelar dari Posko Pemenangan PKS Kota Bekasi ini.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR RI, Nuroji blak-blakan menuturkan bahwa dirinya keberatan dengan tren naturalisasi dalam Timnas Sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaPentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaPelatih asing tidak mau melepas Rizky Ridho dan Dzaky Asra ke Timnas saat Piala AFF U-23.
Baca SelengkapnyaGibran menyediakan nonton bareng (Nobar) gratis agar suporter Solo Away tidak bergerak ke Sleman.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut pemerintah semestinya mendengarkan aspirasi rakyat terhadap aturan sebelum diterapkan.
Baca SelengkapnyaSeorang suporter Israel tiba-tiba tak terima saat negaranya disebut oleh penonton lain di laga Olimpiade 2024 cabang sepak bola antara Mali vs Israel.
Baca Selengkapnya