Bantah Dipaksa, DPD Golkar Jatim Kompak Dukung Airlangga
Merdeka.com - Suasana jelang Pemilihan Ketua Umum pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember mendatang memanas. Tudingan loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet), Syamsul Rizal soal campur tangan menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam proses pemilihan Ketua Umum Golkar, dibantah kalangan DPD I Jawa Timur.
Wakil Sekretaris DPD I Jatim Aan Ainur Rofik Memastikan tidak ada tekanan dalam proses pemilihan ketua umum Partai Golkar. Dia bahkan memastikan, DPD I Golkar Jawa Timur di bawah tongkat komando Plt Ketua Zainudin Amali, yang juga merangkap sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) itu, solid dan kompak menyatakan dukungannya kepada petahana Airlangga Hartarto.
"DPD I Partai Golkar Jawa Timur solid dan kompak mendukung Airlangga Hartanto," ujarnya, Kamis (28/11).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
Dia menambahkan, suara DPD I dan DPD II Partai Golkar Jatim ini sudah dipastikan secara aklamasi dukung Airlangga. Sebab hal itu sudah diputuskan dalam rapat pleno yang digelar di kantor DPD I Partai Golkar Jatim, pada Rabu (27/11).
"Sesuai dengan rapat pleno yang digelar kemarin (Rabu), semua sepakat untuk mendukung ke Pak Airlangga. Kita punya suara dari DPD II sebanyak 38 suara ditambah satu suara dari DPD I. Total, ada 39 suara yang mendukung Pak Airlangga," tukasnya.
Disinggung soal adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu agar mendukung salah satu calon, Aan memastikan jika tekanan itu tidak ada. Sebab suara dari kader di tataran DPD II sepakat mendukung Airlangga.
Demikian juga saat dikonfirmasi mengenai upaya pengumpulan DPD oleh menteri dari Presiden Jokowi, Aan juga membantahnya. Ia menjelaskan, jika pada hari ini ada Bimtek (bimbingan teknis) anggota DPRD Jatim di Jakarta. Acara tersebut dihadiri para menteri Presiden Jokowi.
"Hari ini ada Bimtek, dan itu dihadiri oleh ketua umum, maupun menteri-menteri yang berasal dari Golkar. Hari ini ketua-ketua juga ke Jakarta," ungkapnya.
Ia pun kembali menegaskan, jika tidak ada upaya tekan menekan sebagai mana yang dituduhkan oleh kubu Bamsoet. "Tidak ada tekan menekan itu. Setahu saya semua Ketua DPD sudah cerdas semua. Setahu saya juga tidak pernah ada nama (Menteri Sekretariat Negara) Pratikno dalam pertemuan-pertemuan DPD," tegasnya.
Sebelumnya, loyalis Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Bamsoet, Syamsul Rizal menuding ada menteri Jokowi yang sengaja menekan DPD Golkar untuk memilih Bakal Calon Ketua Umum Partai petahana Airlangga Hartarto.
"Jadi ada pembantu presiden, saya enggak mau sebut nama tapi ada tiga pembantu presiden yang telepon DPD-DPD dan ketua-ketua DPD I dan kepala-kepala daerah untuk pilih Airlangga," kata Syamsul di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (27/11).
Syamsul mengatakan tiga menteri ini tidak semuanya berasal dari kalangan partai politik. Tiga menteri itu adalah berasal dari Partai Golkar, akademisi satu lagi berasal dari partai lain.
Terkait menteri partai lain, Syamsul menduga Pratikno yang terlibat untuk menekan para kepala daerah kemudian kepala daerah menekan DPD Golkar.
"Tapi yang muncul sangat santer itu adalah Pak Pratikno. Mensesneg," ungkapnya.
Kendati demikian, Syamsul menegaskan Presiden Jokowi tidak mengetahui ada menterinya melakukan hal itu. Para menteri itu, lanjutnya, hanya ingin mendapatkan pengakuan memiliki legitimasi di dunia politik dari Jokowi.
"Tiga menteri ini enggak punya jabatan politik di parpol, hanya mau cari legitimasi politik ke presiden. Biar presiden itu percaya mereka punya kekuatan politik padahal sebenarnya enggak. Hanya banyak bacot doang," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDia menyebut tak menjamin Airlangga akan terpilih menjadi ketua umum kembali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca SelengkapnyaTak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan penyelenggaraan Munas sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnya