Better experience in portrait mode.

Batal tarik dukungan, NasDem siapkan strategi setelah Ahok tersangka

Batal tarik dukungan, NasDem siapkan strategi setelah Ahok tersangka ahok dan paloh. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama yang ditangani Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Partai Nasional Demokrat (NasDem) sempat mengutarakan niat mengevaluasi dukungan di Pilkada DKI 2017 jika Ahok benar-benar ditetapkan sebagai tersangka.

NasDem urung menarik dukungan untuk Ahok. "Sejak ditetapkan parpol tak boleh tarik dukungan. Itu kan undang-undang, mana mungkin kita tarik dukungan," kata Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani di Jakarta, Rabu (16/11).

Pasal 191 ayat 2 UU Pilkada menyebutkan, jika parpol dan atau gabungan parpol dengan sengaja menarik pasangan calonnya yang sudah ditetapkan KPU maka pimpinan Parpol dipidana dengan pidana penjara paling singkat 24 bulan dan paling lama 60 bulan dan denda paling sedikit Rp 25 miliar dan paling banyak Rp 50 miliar.

Irman mengklarifikasi, evaluasi yang dimaksud adalah langkah dan strategi partai untuk Ahok. "Ketika (Ahok) jadi tersangka, kita sebagai partai pendukung bukan mengevaluasi dukungan tapi gimana langkah partai ke depan," sambung dia.

Setelah Ahok menjadi tersangka, Partai NasDem segera merancang strategi baru memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Strategi itu akan dirumuskan secara bijak.

"Orang yang taat hukum hormati undang-undang. Undang-undang tak perbolehkan langsung (tarik dukungan), dan itu kan ada implikasi hukumnya. Kalau kita evaluasi benar tapi evaluasi langkah partai ke depan dengan status Ahok itu," jelas Irma.

Wanita kelahiran Lampung, 6 Oktober 1965 ini menambahkan, NasDem menghormati penetapan tersangka Ahok. NasDem meyakini, penetapan tersangka sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

"Kita sepenuhnya menyerahkan proses sesuai undang-undang berlaku. Tak ada satu orang pun melakukan intervensi hukum. Presiden tak boleh, siapa pun tak boleh. Supaya tak ada kecurigaan kepada proses hukum," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NasDem Jakarta Usul Tiga Nama Calon Gubernur: Anies, Sahroni dan Wibi Andrino
NasDem Jakarta Usul Tiga Nama Calon Gubernur: Anies, Sahroni dan Wibi Andrino

DPW Partai NasDem Jakarta sudah mengusulkan tiga nama calon gubernur Jakarta kepada Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem Prananda Surya Paloh.

Baca Selengkapnya
Sekjen NasDem Hermawi Taslim: Hubungan Surya Paloh dan Jokowi Sudah Pulih, Sering Bertemu Malam Hari
Sekjen NasDem Hermawi Taslim: Hubungan Surya Paloh dan Jokowi Sudah Pulih, Sering Bertemu Malam Hari

Patung Presiden Joko Widodo masih berdiri tegak di ruangan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Baca Selengkapnya
Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran
Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Isi Pertemuan Waketum NasDem dan Prabowo di Kertanegara
Isi Pertemuan Waketum NasDem dan Prabowo di Kertanegara

Ahmad Ali menyebut, kedatangannya tidak mewakili Partai NasDem.

Baca Selengkapnya
NasDem Tak Menutup Kemungkinan Koalisi dengan Gerindra di Pilkada 2024
NasDem Tak Menutup Kemungkinan Koalisi dengan Gerindra di Pilkada 2024

Dua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan

Baca Selengkapnya
AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita

AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.

Baca Selengkapnya