Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Batas politik identitas dan kewilayahan makin cair di Pilgub Jatim

Batas politik identitas dan kewilayahan makin cair di Pilgub Jatim Ilustrasi Pilkada. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Batas politik identitas dan kewilayahan di Jawa Timur dinilai semakin mencair, sehingga peta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) di provinsi tersebut bakal sangat berbeda dibanding 5-10 tahun silam. Direktur The Initiative Institute, Airlangga Pribadi PhD mengatakan, survei yang dilakukan pihaknya menghasilkan temuan bahwa beberapa pola politik lama telah mencair, seperti dikotomi santri dan nasionalis.

"Ternyata cukup banyak pemilih santri yang menjatuhkan preferensi politiknya ke PDIP, Gerindra, dan partai nasionalis lainnya. Demikian pula sebaliknya, basis nasionalis banyak yang berlabuh ke PKB, PPP, atau PAN yang mewakili politik Islam," ujar Airlangga.

Perubahan pola itu berimbas ke preferensi politik terhadap kandidat cagub maupun cawagub Jatim, di mana publik lebih menekankan aspek pengenalan dan kinerja ketimbang politik identitas.

Orang lain juga bertanya?

"Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Mensos Khofifah, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang notabene berlatar santri ternyata banyak dipilih segmen nasionalis. Sedangkan Bu Risma yang mewakili nasionalis cukup diminati santri dan kalangan politik Islam," kata dia.

Menurut Airlangga, mencairnya dikotomi politik identitas itu antara lain didorong masifnya penguatan wacana nasionalisme dan kebangsaan yang dilakukan pemerintah beberapa tahun terakhir ini. "Dikotomi menipis karena santri juga cinta tanah air, dan nasionalis di Indonesia ini hampir seluruhnya didasari unsur religi dan keyakinan," papar Airlangga.

Batas geografis politik antara wilayah 'Tapal Kuda' (Jatim bagian timur dan Madura), 'Mataraman' (Jatim bagian barat), dan 'Arek' (Surabaya sekitarnya serta Malang Raya) pun dinilai sudah mencair. Artinya, orang memilih tak lagi berdasarkan latar belakang wilayah.

"Sekarang borderless. Itu terbukti, Gus Ipul yang merupakan representasi Tapal Kuda ternyata kuat di Mataraman. Lalu Azwar Anas ternyata dapat nilai tinggi di Gresik, Madiun, Mojokerto, Kediri, dan Malang. Bu Risma yang wilayah Arek tinggi di Tapal Kuda dan Madura. Demikian pula Bu Khofifah merata hampir di seluruh wilayah," ujarnya.

Menurut dia, penetrasi media, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan pola berpikir warga membuat batas-batas politik identitas dan kewilayahan semakin terkikis. "Masyarakat sekarang sudah beda dengan 5-10 tahun lalu. Ini harus dibaca para elite politik jika tak ingin salah langkah. Sekaligus ini positif karena yang dipertarungkan nanti program dan kinerja, bukan politik identitas dan kewilayahan," ujar dosen Fisip Universitas Airlangga itu.

Survei terbaru The Initiative Institute sendiri masih didominasi empat nama, yaitu Gus Ipul, Khofifah, Risma, dan Azwar Anas. Untuk popularitas, Khofifah berada di level 91,10 persen, Gus Ipul 88,40 persen, Risma 68,10 persen, dan Azwar Anas 14,80 persen.

Dari sisi elektabilitas cagub, Gus Ipul mendapatkan 44,6 persen, Khofifah 37,3 persen, Risma 18,1 persen, dan Anas 4,4 persen. Sedangkan elektabilitas cawagub, posisi tertinggi Anas sebesar 34,35 persen, lalu Musyaffa Noer dan Budi Sulistyo masing-masing 19 persen.

"Untuk cagub, jarak antara nomor satu dan dua hanya satu digit. Sedangkan di posisi cawagub, marjinnya cukup tebal, sampai tembus dua digit. Artinya, pertarungan cagub bakal sangat ketat, dan variabel cawagub cukup menentukan pemenang Pilgub Jatim mendatang," jelas Airlangga.

Survei digelar 15-30 Juni 2017 di 114 desa/kelurahan di 38 kabupaten/kota se-Jatim dengan responden 1140 orang pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,2 persen. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'

Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Hasutan & Kebohongan saat Ada Demonstrasi di Berbagai Daerah
Waspadai Kelompok Tebar Hasutan & Kebohongan saat Ada Demonstrasi di Berbagai Daerah

Situasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu

Baca Selengkapnya
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan

Dengan mengangkat tema ini, bangsa Indonesia menggarisbawahi komitmennya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

Baca Selengkapnya
Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Penghambatnya, Perlu Diketahui
Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Penghambatnya, Perlu Diketahui

Integrasi nasional penting dibangun di setiap negara.

Baca Selengkapnya
Makna Jargon HUT ke-79 RI, Berikut Penjelasannya
Makna Jargon HUT ke-79 RI, Berikut Penjelasannya

Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan.

Baca Selengkapnya
Di Solo, Politikus PDIP Serukan Rekonsiliasi Usai Pilpres
Di Solo, Politikus PDIP Serukan Rekonsiliasi Usai Pilpres

Aria Bima mengajak masyarakat untuk membuka sekat-sekat perbedaan yang terjadi saat Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan
Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan

Masyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Jelang Tahun Politik Rawan Konflik Sosial, Kasad Perintahkan Brigjen TNI Antoninho Bentuk Program Bimkom
Jelang Tahun Politik Rawan Konflik Sosial, Kasad Perintahkan Brigjen TNI Antoninho Bentuk Program Bimkom

Brigjen TNI Antoninho jelaskan perintah Kasad dalam membentuk program Bimkom.

Baca Selengkapnya
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Apa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya

Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu.

Baca Selengkapnya
Pesan Wapres Ma'ruf Amin Kepada Tokoh Lintas Agama di Sumut: Rajut dan Rawat Keberagaman
Pesan Wapres Ma'ruf Amin Kepada Tokoh Lintas Agama di Sumut: Rajut dan Rawat Keberagaman

Ikrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.

Baca Selengkapnya
Cerita Sandiaga Dapat Tekanan Politik Saat Pilgub DKI 2017 dan Pilpres 2019
Cerita Sandiaga Dapat Tekanan Politik Saat Pilgub DKI 2017 dan Pilpres 2019

Sandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.

Baca Selengkapnya