Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beda sikap elite PDIP soal Demokrat di putaran 2 Pilgub DKI

Beda sikap elite PDIP soal Demokrat di putaran 2 Pilgub DKI Debat pilgub DKI 2017. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Putaran ke dua Pilgub DKI bakal digelar 19 April mendatang. Koalisi dari dua pasangan calon cagub cawagub DKI pun mulai mendekati partai politik pendukung Agus-Sylvi.

Salah satunya kubu pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang dimotori oleh PDIP. Beberapa waktu lalu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mendatangi DPP PKB buat melakukan komunikasi politik agar partai besutan Muhaimin Iskandar itu bergabung mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua Pilgub DKI.

Para elite PDIP juga menyerukan agar parpol pendukung pemerintahan Jokowi-JK bergabung dengan PDIP buat memenangkan Ahok-Djarot. Seperti diketahui, di putaran pertama, tiga parpol pendukung Jokowi-JK yakni PKB, PAN dan PPP berada di kubu pasangan Agus-Sylvi yang tak lolos ke putaran kedua.

Orang lain juga bertanya?

Namun, PDIP beberapa waktu lalu sepertinya tak melirik Partai Demokrat yang notabene satu koalisi dengan PKB, PAN dan PPP sebagai pendukung Agus-Sylvi, buat bergabung memenangkan Ahok-Djarot.

"Kalau di daerah itu ada kekhasannya sendiri-sendiri, sehingga kerja sama Demokrat dan PDIP di Aceh pun dapat terjalin. Tetapi khusus di DKI Jakarta kan kita sama-sama tahu bahwa sejak awal Demokrat mengambil posisi untuk mengusung calonnya sendiri, dan kita sama-sama tahu dinamika politik yang terjadi di Pilkada Jakarta," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (18/2) lalu.

Basarah mengatakan, PDIP menganggap sikap politik Demokrat secara nasional adalah sebagai partai penyeimbang. Sehingga, bisa disimpulkan Demokrat tidak akan mendukung Ahok-Djarot di putaran dua Pilgub DKI nanti.

"Sebagai partai penyeimbang tentu logika politik tentu terkait putaran kedua ini Demokrat akan mengambil posisi sebagai penyeimbang," katanya.

Oleh karena itu, Basarah dengan tegas menyatakan bila partainya tidak akan mengganggu apalagi masuk ke yuridiksi Demokrat untuk meminta dukungan. Basarah menuturkan, saat ini PDIP hanya fokus meminta partai-partai koalisi pemerintahan yakni PAN, PKB, dan PPP untuk mendukung calon petahana.

"Dan ini kita anggap akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan koordinasi bahkan mengajak ketiga nya untuk kerjasama dalam putaran DKI ini," katanya.

"Sehingga kita melihat dari aspek rasionalitas politiknya yang paling mudah adalah komunikasi dengan 3 partai itu," katanya.

Namun rupanya apa yang dinilai Basarah itu justru berbeda dengan apa yang disampaikan Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli. Mantan cawagub DKI 2012 itu mengakui partainya berharap memiliki kesempatan membangun komunikasi politik dengan PDIP untuk memutuskan dukungan di putaran dua Pilgub DKI Jakarta.

Menurutnya, sebelum memutuskan dukungan, partainya ingin mengetahui visi dan misi dari pasangan Ahok-Djarot. "Mudah-mudahan kita bisa dapat kesempatan juga biar tahu juga seperti apa visi-misinya ke depannya," kata Nachrowi usai melakukan pertemuan dengan Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) dan paslon nomor urut satu Anies Baswedan- Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (23/2).

Kendati begitu, Nachrowi mengakui jika partainya sudah melakukan komunikasi dengan PDIP. Hanya saja, Demokrat belum mendapat undangan resmi dari PDIP untuk melakukan pertemuan langsung.

"Komunikasi sudah tapi undangan bertemu seperti ini belum. Belum kita laksanakan pertemuannya," katanya.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno pun menyambut baik jika Partai Demokrat ingin mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.

"Dengan senang hati dan salam persahabatan," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/2).

Hendrawan menyebut cara berpolitik PDIP berlandaskan persahabatan. Untuk itu, kata dia, PDIP siap berkomunikasi dengan partai-partai poros Cikeas untuk mendapatkan dukungan bagi Ahok-Djarot.

"Politik kami adalah politik kebangsaan, politik persahabatan, bukan politik sektarian atau politik kebencian. Jadi kami terus berkomunikasi dengan partai-partai lain, termasuk partai rekan-rekan dan para sahabat di Partai Demokrat," katanya.

Namun, Hendrawan enggan buka-bukaan soal jadwal pertemuan PDIP dan Demokrat. Dia hanya mempersilakan Demokrat melihat visi misi Ahok-Djarot sebelum mengambil keputusan.

"Apa kami perlu gembar gembor? Komunikasi dilakukan berlapis-lapis secara spontan untuk membangun kesamaan visi dan persepsi," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Berandai-andai Kerja Sama dengan PKB, Usung Anies di Jakarta dan di Jatim Kadernya Cagub
PDIP Berandai-andai Kerja Sama dengan PKB, Usung Anies di Jakarta dan di Jatim Kadernya Cagub

Eriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.

Baca Selengkapnya
PKB dan PDIP Making Mesra di Pilkada Jatim: Cari Figur Lawan Khofifah!
PKB dan PDIP Making Mesra di Pilkada Jatim: Cari Figur Lawan Khofifah!

PKB akan bekomunikasi dengan PDIP membahas calon kuat yang akan menjadi jagoan mereka.

Baca Selengkapnya
Prasetyo Edi Tidak Sendiri, Politikus PDIP Ini juga Dapat Dukungan Internal Maju Pilgub Jakarta 2024
Prasetyo Edi Tidak Sendiri, Politikus PDIP Ini juga Dapat Dukungan Internal Maju Pilgub Jakarta 2024

DPD PDIP DKI Jakarta mengusulkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, maju dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN

Keduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran

Baca Selengkapnya
PKS Usung Sohibul Iman jadi Cawagub Anies, Puan Ungkap PDIP Siapkan Andika Perkasa di Pilgub Jakarta
PKS Usung Sohibul Iman jadi Cawagub Anies, Puan Ungkap PDIP Siapkan Andika Perkasa di Pilgub Jakarta

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan setiap partai memiliki jagoan masing-masing di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Beri Sinyal Koalisi dengan PKB, Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
PDIP Beri Sinyal Koalisi dengan PKB, Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

PDIP mengklaim memiliki sejumlah kader yang mumpuni diusung di Pilgub Jatim.

Baca Selengkapnya
PDIP dan PKB Mulai Serius Usung Anies di Pilgub Jakarta, Hitung-hitungan Kekuatan
PDIP dan PKB Mulai Serius Usung Anies di Pilgub Jakarta, Hitung-hitungan Kekuatan

PDIP dan PKB membuka peluang mengusung Anies di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Buka Komunikasi ke Ibas, PDIP: Datang Satu Keyakinan Demokrat Dukung Ganjar
Buka Komunikasi ke Ibas, PDIP: Datang Satu Keyakinan Demokrat Dukung Ganjar

PDIP terbuka untuk bekerjasama dengan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Reaksi PDIP Ketika PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta
Reaksi PDIP Ketika PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta

Eriko menilai, partai-partai lain akan memperhatikan pasangan tersebut.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: 'Big Match' di Pilkada Jakarta 2024
INFOGRAFIS: 'Big Match' di Pilkada Jakarta 2024

Partai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Berusaha Buka Komunikasi dengan Khofifah, Ingin Kader Jadi Wakil Gubernur di Jatim
PDIP Berusaha Buka Komunikasi dengan Khofifah, Ingin Kader Jadi Wakil Gubernur di Jatim

PDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
PDIP Duga Ada Invisible Hands Sedang Atur Pilkada Jakarta
PDIP Duga Ada Invisible Hands Sedang Atur Pilkada Jakarta

Deddy mengakui bahwa PDIP masih menunggu pihak Koalisi Indonesia Maju (KIM) lebih dulu mengeluarkan rekomendasi di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya