BPN Sebut Ulama Sarankan Prabowo Tidak Bertemu Jokowi Dulu
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong agar capres petahana Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan capres penantang Prabowo Subianto di masa pasca pencoblosan. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Slamet Ma'arif menyebut, ulama menyarankan Prabowo tak bertemu Jokowi dulu saat ini.
"Beliau (Prabowo) kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insya Allah," kata Slamet di Kertanegara VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
Slamet menjelaskan, ulama bukan tak memperbolehkan keduanya bertemu. Namun, baiknya pertemuan digelar usai pihak penyelenggara pemilu menyatakan hasil suara resmi pemenang Pilpres 2019.
-
Siapa yang diminta fokus pada kemenangan Pemilu 2024? Kata dia, seluruh kader agar fokus terhadap kemenangan tersebut, dan mengabaikan isu perlunya Munaslub Partai Golkar yang dimunculkan pihak-pihak tertentu.
-
Siapa saja yang bertugas untuk menyelesaikan sengketa Pemilu? Tujuannya adalah untuk memastikan penyelesaian yang transparan dan adil terhadap sejumlah sengketa Pemilu.
-
Siapa yang terlibat dalam proses Pemilu? Proses Pemilu mencakup berbagai tahapan, termasuk pendaftaran pemilih, kampanye politik, pemilihan umum, dan penghitungan suara.
-
Siapa yang menemukan pelanggaran Pemilu 2024? Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah menangani sebanyak 16 kasus pelanggaran pemilu yang tersebar di berbagai kabupaten/kota selama tahapan Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara menangani pelanggaran pemilu? Penanganan perkaranya dilakukan oleh Bawaslu dan kepolisian.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
"Kalau bertemu kan apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silakan saja tapi ini kan sedang dalam proses jadi kita juga menyarankan kepada pak Prabowo, nanti sajalah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," tuturnya.
Menurut, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 itu, saat ini pihaknya fokus mengumpulkan bukti kecurangan Pemilu 2019. Maka dari itu, dia menyarankan kedua kubu fokus mengurus pekerjaan masing-masing sampai tuntas.
"Ini masih sangat riskan kondisi di bawah karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan kecurangannya," ucap Slamet.
"Jadi saat ini biarkan saja kita fokus mengumpulkan C1, mengumpulkan bukti kecurangan dan membuktikan bukti kecurangannya. Kubu sana silakan fokus dengan kerjaan kubu sana. Ada saatnya nanti insya Allah bertemu," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh umat Islam di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin malam (22/4).
Dalam pertemuan, seluruh ormas berharap agar pertemuan Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo dapat segera berlangsung. Sebab, dengan pertemuan itu diyakini akan meredam situasi yang saat ini memanas.
"Diharapkan tadi makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi bertemu dengan Pak Prabowo. Penting bahwa kalau di atas sudah bersatu, di bawah juga pasti bersatu," pungkas JK.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Prabowo didukung lima partai. Yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan PBB.
Baca SelengkapnyaMasih berdasarkan informasi dari Anies, Gus Yusuf mengungkapkan, kelompok 212 belum mau memperlihatkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaDukungan ini akan memperbesar peluang Prabowo-Gibran menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaKetua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBambang Widjojanto mengaku bersemangat melawan dugaan kecurangan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca SelengkapnyaTodung menyampaikan, dugaan kecurangan Pemilu 2024 terjadi sejak masa prapencoblosan hingga setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaSultan menyebut, Prabowo tidak punya kepentingan pribadi apapun ketika menjabat sebagai Presiden nanti.
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah menyampaikan akan menjalankan politik yang merangkul seluruh pihak seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Rahmat Bagja mengakui kepada Ketua M Suhartoyo dalam menentukan pelanggaran Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan Gibran dan Prabowo itu terjadi di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (23/2) malam.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi untuk Cak Imin itu sebelumnya dititipkan lewat dua kader PKB yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya