Demokrat Berpotensi Masuk Kabinet, Golkar Minta Jokowi Prioritaskan Partai Koalisi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/10). Dalam pertemuan itu mereka membahas peluang koalisi.
Wasekjen Partai Golkar Maman Abdurrahman menanggapi santai pertemuan tersebut. Sebab, dia menilai pertemuan itu hanya sebatas pertemuan antar kepala negara saja.
"Tentunya kita mengapresiasi silahturahmi dan komunikasi politik yang dilakukan oleh Bapak Presiden Jokowi apalagi Pak SBY kan mantan Presiden RI dua periode," kata Maman pada merdeka.com, Jumat (11/10).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Maman juga tidak khawatir pertemuan itu akan berdampak pada pembagian kursi menteri. Dia hanya mengingatkan agar Jokowi tetap mengedepankan partai pendukung pemerintah saat pembagian kabinet.
"Saya pikir terkait posisi menteri itu menjadi hak prerogatif presiden, namun tentunya kita berharap bahwa prioritas utama adalah pada partai pendukung di awal," ucapnya.
Sebelumnya, Setelah bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, susunan kabinet kerja jilid II masih bisa berubah. Walaupun, kata dia, hingga saat ini sudah rampung tersusun.
"Iya, mungkin ada pertimbangan masih bisa," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
Kemudian, Jokowi menjelaskan, kabinet kerja akan diumumkan setelah pelantikan atau sehari usai pelantikan. Namun Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut enggan merinci secara pasti.
"Mungkin bisa di hari yang sama dengan pelantikan, mungkin sehari setelah pelantikan. InsyaAllah semua akan kita siapkan," ungkap Jokowi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditanya apakah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apakah diundang atau tidak. Airlangga hanya diam dan melengos dari awak media.
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi dan Airlangga dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi kembali menyatakan jika saat ini masih ikut partai perorangan.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak masalah apabila Demokrat ditawari kursi menteri oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaJK menilai Prabowo merupakan bagian menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaSebab, dia menegaskan, tidak ada kewajiban bagi Partai Golkar untuk melaporkan hasil Rapimnas partai tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh ikut dalam persamuhan tertutup itu.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaJokowi ternyata sempat bertemu dengan para ketua umum partai politik pendukungnya
Baca SelengkapnyaSantoso tidak mengetahui teknis soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca Selengkapnya