Demokrat Yakin Anies Menang Bila Lawan Koalisi Besar: Dulu SBY juga Diusung 3 Partai
Merdeka.com - Partai Demokrat yakin Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan Anies Baswedan berpotensi menang, ditengah isu wacana pembentukan Koalisi Besar atau Koalisi Kebangsaan.
Koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan merupakan gabungan dari dua koalisi yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN, dan PPP dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk oleh Gerindra dan PKB.
"Demokrat tetap yakin Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan berpeluang memenangkan pilpres 2024, meskipun nantinya menghadapi Koalisi Besar," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, dikutip Rabu (19/4).
-
Kenapa Partai NasDem mendukung Anies? “Kenapa? Karena dia sudah ada di hati rakyat. Kan sebagian rakyat tau bagaimana perlakuan terhadap Pak Anies dan itu investasi beliau sebagai seorang politik menurut saya,“ kata dia.
-
Apa dukungan yang didapat Anies untuk Pilkada? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar.
-
Mengapa Anies optimis dengan kemampuan Cak Imin di debat cawapres? Pasalnya, dia menyebut Cak Imin punya pengalaman mengurusi perekonomian.
-
Kenapa PKS siap menangkan Anies di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,“ harap Syaikhu.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Bagaimana Anies menanggapi isu Partai Perubahan? “Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,“ ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
Dia menyebut, ada tiga faktor yang membuat Partai Demokrat tetap optimis Anies dan Koalisi Perubahan menang. Pertama, ditinjau dari sistem pemilu.
"Sistem pemilu kita adalah pemilihan langsung. One man/woman one vote. Bukan sistem perwakilan. Yang memilih adalah rakyat secara langsung. Bukan parpol-parpol di parlemen," ucapnya.
Faktor kedua, ditinjau dari aspek kesejarahan, pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 silam mulanya hanya diusung oleh tiga partai politik. Terbukti, SBY mampu mendulang suara terbanyak baik di putaran peryama maupun kedua.
"Bapak SBY tahun 2004, awalnya juga hanya diusung tiga parpol, dengan total suara sekitar 11 persen. Ternyata, beliau merupakan capres yang terbanyak dipilih rakyat, baik di putaran pertama maupun putaran kedua Pilpres 2004. Pak SBY pun terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6," ungkapnya.
Terakhir yakni, ditinjau dari kondisi obyektif saat ini. Begitu kuat keinginan dan harapan rakyat akan perubahan, baik kondisi ekonomi dan kesejahteraan sosial, penegakan hukum dan keadilan, maupun demokrasi, rakyat menginginkan perubahan dan perbaikan di tiga bidang ini.
"Semangat inilah yang mendorong terbentuknya Koalisi Perubahan. Bersatunya Demokrat, NasDem, dan PKS karena didorong oleh ide, gagasan, semangat yang sama, untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan yang diinginkan dan diharapkan rakyat," imbuh dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) mendoakan Anies Baswedan sukses mendirikan partai baru atau organisasi masyarakat (ormas).
Baca SelengkapnyaTak hanya faktor terkenal, namun juga banyak faktor lain yang menunjang untuk seseorang maju di Pilkada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaMulanya, SBY bercerita tentang transisi di Partai Demokrat usai dirinya tak menjabat sebagai ketua umum
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beri kritik keras ke politisi dan jenderal. Begini isinya.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.
Baca Selengkapnya