Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di balik perubahan sikap PKS atas RUU Pemilu

Di balik perubahan sikap PKS atas RUU Pemilu PKS. merdeka.com/dok

Merdeka.com - Sampai dimulainya voting mengenai formula konversi suara menjadi kursi dalam pembahasan RUU Pemilu, tidak ada yang mengira jika PKS berubah sikap mendukung opsi metode kuota murni. Sejak awal pembahasan RUU, PKS memang menyodorkan metode Webster. Bahkan partai ini aktif memperkenalkan metode baru ini di lingkungan fraksi-fraksi bersama PDIP dan Partai Golkar (PG).

Oleh karena itu, jika pada proses akhir pemilihan formula konversi suara menjadi kursi, PKS memilih metode kuota murni, pasti ada sesuatu di belakangnya. Tentu saja hal ini bukan sekadar faktor kalkulasi teknis. Sebab, selain metode Webster paling fair di antara metode lain, metode penerapan metode kuota murni jelas merugikan PKS.

Lantas mengapa PKS berubah sikap? "Setelah koordinasi dengan temen-temen di daerah, terutama di daerah-daerah yang struktur partai masih lemah, kami akhirnya memutuskan untuk memilih opsi kuota murni," tutur Agus Purnomo, anggota Pansus RUU Pemilu dari FPKS.

Orang lain juga bertanya?

Namun penjelasan Agus itu sulit dimengerti. Termasuk oleh kader-kader PKS yang selama ini aktif melakukan berbagai simulasi untuk mempersiapkan materi pembahasan RUU Pemilu. "Saya tidak tahu, mengapa tiba-tiba bos-bos menginstruksikan perubahan sikap dalam voting. Politik memang sering membingungkan," kata seorang kader PKS rada geram.

Hal itu menunjukkan, perubahan sikap ini bukan karena faktor kalkulasi teknis pemilu, tetapi lebih karena faktor politik, yakni posisi PKS yang terus terdesak akibat sikapnya dalam pembahasan kenaikan BBM dua pekan lalu. Saat itu, PKS menolak rencana pemerintah menaikkan BBM, padahal PKS adalah bagian dari partai koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono.

Jika kali ini PKS bersebrangan kembali dengan barisan koalisi, berarti PKS dua kali berturut-turut membangkang. Vonis penjatuhan sanksi pemecatan 3 menteri PKS di kabinet pun, tidak terhindarkan. Apalagi Partai Demokrat (yang lebih diuntungkan dengan opsi Webster), sudah sebarisan dengan PAN, PPP dan PKB (yang sedari awal memang memilih opsi kuota murni).

Ini berbeda dengan sikap PG. Dia tidak memiliki beban politik, karena pada voting BBM, Partai Golkar memilih jalan bersama koalisi. Oleh karena itu jika kali ini PG berseberangan, dia baru melakukan pembangkangan sekali. Lagi pula, dalam soal RUU Pemilu, sejak awal PG memang tidak sejalan dengan koalisi.

Oleh karena itu, untuk menambah kekuatan, PD mendekati Gerindra dan Hanura, yang sedari awal sesungguhnya posisinya sama dengan PAN, PPP dan PKB. Maklum, sebagai partai buncit, keduanya sangat diuntungkan dengan metode kuota murni. Tapi PD tetap tak mau ambil risiko, makanya keduanya diikat oleh kontrak. "Kami dijanjikan sesuatu," kata seorang petinggi Gerindra.

Penarikan Gerindra dan Hanura dalam satu barisan tersebut, juga sekaligus mengantisipasi kekukuhan PKS untuk memilih metode Webster. Jadi, tanpa dukungan PG dan PKS, opsi kuota murni yang dibawa PD, PAN, PPP dan PKB pun akan tetap menang. Jika demikian, apa artinya sikap PKS? Ya, itu tadi, PKS tidak mau berbeda pandangan dua kali berturut-turut. Bisa-bisa kursi 3 menteri benar-benar melayang. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ikut Vote Setuju di Baleg, Kini PKS 'FOMO' Dukung Pendemo Tolak RUU Pilkada
Ikut Vote Setuju di Baleg, Kini PKS 'FOMO' Dukung Pendemo Tolak RUU Pilkada

PKS menyebut keputusan DPR membatalkan revisi UU Pilkada sesuai dengan suara dan tuntutan rakyat.

Baca Selengkapnya
MK Tolak Seluruh Permohonan PKB soal Pengurangan Suara di Sigi, Ini Alasannya
MK Tolak Seluruh Permohonan PKB soal Pengurangan Suara di Sigi, Ini Alasannya

MK menolak untuk seluruh permohonan sengketa Pileg 2024 yang diajukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Sigi, Dapil Sigi 5.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Di Balik Langkah PKS Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024
VIDEO: Terungkap! Di Balik Langkah PKS Batal Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024

Syaiku menyebut Anies tidak dapat memberikan SK dari partai lain hingga batas waktu yang telah ditentukan

Baca Selengkapnya
Tolak Gubernur Ditunjuk Presiden, PKB Dukung Usulan Wali Kota Dipilih Lewat Pilkada Diatur dalam RUU DKJ
Tolak Gubernur Ditunjuk Presiden, PKB Dukung Usulan Wali Kota Dipilih Lewat Pilkada Diatur dalam RUU DKJ

PKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.

Baca Selengkapnya
PKN Belum juga Tentukan Dukungan untuk Pasangan Pilpres, Kenapa?
PKN Belum juga Tentukan Dukungan untuk Pasangan Pilpres, Kenapa?

PKN berkeyakinan bahwa pemilu kali ini akan berlangsung dua putaran.

Baca Selengkapnya
PKS Belum Tentukan Sikap Akan Jadi Oposisi atau Koalisi, Syaikhu: Itu Ranah Dewan Syuro
PKS Belum Tentukan Sikap Akan Jadi Oposisi atau Koalisi, Syaikhu: Itu Ranah Dewan Syuro

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya
Beda Sikap Jokowi pada 2 Putusan MK yang Berimbas ke Gibran & Kaesang
Beda Sikap Jokowi pada 2 Putusan MK yang Berimbas ke Gibran & Kaesang

Dua putusan MK tersebut memiliki efek langsung buat kedua putra Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Saat Cak Imin Klaim Tak Tahu PKB Ikut Sepakati RUU Pilkada Meski Abaikan Putusan MK
Saat Cak Imin Klaim Tak Tahu PKB Ikut Sepakati RUU Pilkada Meski Abaikan Putusan MK

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tidak tahu ada pembahasan revisi UU Pilkada di Baleg DPR, Rabu (21/8) hari ini.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Setuju Revisi UU Pilkada Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Tak Setuju Revisi UU Pilkada Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan, Ini Alasannya

Baleg DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas tentang revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Golkar Batal Dukung Ganjar, PDIP Singgung Politik Transaksional
Golkar Batal Dukung Ganjar, PDIP Singgung Politik Transaksional

PDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.

Baca Selengkapnya
Jalin Komunikasi dengan KIM & Prabowo, PKS Bakal Tawarkan Kader Sendiri Bukan Anies
Jalin Komunikasi dengan KIM & Prabowo, PKS Bakal Tawarkan Kader Sendiri Bukan Anies

Opsi alternatif ini sesuai perintah hasil rapat Majelis Syuro PKS apabila opsi pertama mengusung pasangan Anies Baswedan - Sohibul Iman (Aman) gagal diusung.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP

Kader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya