Di balik perubahan sikap PKS atas RUU Pemilu
Merdeka.com - Sampai dimulainya voting mengenai formula konversi suara menjadi kursi dalam pembahasan RUU Pemilu, tidak ada yang mengira jika PKS berubah sikap mendukung opsi metode kuota murni. Sejak awal pembahasan RUU, PKS memang menyodorkan metode Webster. Bahkan partai ini aktif memperkenalkan metode baru ini di lingkungan fraksi-fraksi bersama PDIP dan Partai Golkar (PG).
Oleh karena itu, jika pada proses akhir pemilihan formula konversi suara menjadi kursi, PKS memilih metode kuota murni, pasti ada sesuatu di belakangnya. Tentu saja hal ini bukan sekadar faktor kalkulasi teknis. Sebab, selain metode Webster paling fair di antara metode lain, metode penerapan metode kuota murni jelas merugikan PKS.
Lantas mengapa PKS berubah sikap? "Setelah koordinasi dengan temen-temen di daerah, terutama di daerah-daerah yang struktur partai masih lemah, kami akhirnya memutuskan untuk memilih opsi kuota murni," tutur Agus Purnomo, anggota Pansus RUU Pemilu dari FPKS.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Apa yang diputuskan PKB soal Pilkada Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Bagaimana PKB menentukan dukungan ke Wayan Koster? 'Belum, nanti tunggu saja kalau sudah ada keputusannya. Tapi dari sisi komunikasi, DPW Bali dengan Pak Wayan Koster bagus. Kita nilai Pak Wayan Koster ini positif,' katanya.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Bagaimana cara PKB memutuskan dukungan untuk Anies? 'Komunikasi awalan tepatnya, jadi secara tahapan, PKB belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi, tapi dari hasil diskusi obrolan dari teman teman kanan kiri Mas Anies, kira kira kita akan pertimbangkan Mas Anies kalau maju lagi,' ungkap Huda saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
Namun penjelasan Agus itu sulit dimengerti. Termasuk oleh kader-kader PKS yang selama ini aktif melakukan berbagai simulasi untuk mempersiapkan materi pembahasan RUU Pemilu. "Saya tidak tahu, mengapa tiba-tiba bos-bos menginstruksikan perubahan sikap dalam voting. Politik memang sering membingungkan," kata seorang kader PKS rada geram.
Hal itu menunjukkan, perubahan sikap ini bukan karena faktor kalkulasi teknis pemilu, tetapi lebih karena faktor politik, yakni posisi PKS yang terus terdesak akibat sikapnya dalam pembahasan kenaikan BBM dua pekan lalu. Saat itu, PKS menolak rencana pemerintah menaikkan BBM, padahal PKS adalah bagian dari partai koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono.
Jika kali ini PKS bersebrangan kembali dengan barisan koalisi, berarti PKS dua kali berturut-turut membangkang. Vonis penjatuhan sanksi pemecatan 3 menteri PKS di kabinet pun, tidak terhindarkan. Apalagi Partai Demokrat (yang lebih diuntungkan dengan opsi Webster), sudah sebarisan dengan PAN, PPP dan PKB (yang sedari awal memang memilih opsi kuota murni).
Ini berbeda dengan sikap PG. Dia tidak memiliki beban politik, karena pada voting BBM, Partai Golkar memilih jalan bersama koalisi. Oleh karena itu jika kali ini PG berseberangan, dia baru melakukan pembangkangan sekali. Lagi pula, dalam soal RUU Pemilu, sejak awal PG memang tidak sejalan dengan koalisi.
Oleh karena itu, untuk menambah kekuatan, PD mendekati Gerindra dan Hanura, yang sedari awal sesungguhnya posisinya sama dengan PAN, PPP dan PKB. Maklum, sebagai partai buncit, keduanya sangat diuntungkan dengan metode kuota murni. Tapi PD tetap tak mau ambil risiko, makanya keduanya diikat oleh kontrak. "Kami dijanjikan sesuatu," kata seorang petinggi Gerindra.
Penarikan Gerindra dan Hanura dalam satu barisan tersebut, juga sekaligus mengantisipasi kekukuhan PKS untuk memilih metode Webster. Jadi, tanpa dukungan PG dan PKS, opsi kuota murni yang dibawa PD, PAN, PPP dan PKB pun akan tetap menang. Jika demikian, apa artinya sikap PKS? Ya, itu tadi, PKS tidak mau berbeda pandangan dua kali berturut-turut. Bisa-bisa kursi 3 menteri benar-benar melayang. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS menyebut keputusan DPR membatalkan revisi UU Pilkada sesuai dengan suara dan tuntutan rakyat.
Baca SelengkapnyaMK menolak untuk seluruh permohonan sengketa Pileg 2024 yang diajukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Sigi, Dapil Sigi 5.
Baca SelengkapnyaSyaiku menyebut Anies tidak dapat memberikan SK dari partai lain hingga batas waktu yang telah ditentukan
Baca SelengkapnyaPKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.
Baca SelengkapnyaPKN berkeyakinan bahwa pemilu kali ini akan berlangsung dua putaran.
Baca SelengkapnyaPresiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.
Baca SelengkapnyaDua putusan MK tersebut memiliki efek langsung buat kedua putra Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tidak tahu ada pembahasan revisi UU Pilkada di Baleg DPR, Rabu (21/8) hari ini.
Baca SelengkapnyaBaleg DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas tentang revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaOpsi alternatif ini sesuai perintah hasil rapat Majelis Syuro PKS apabila opsi pertama mengusung pasangan Anies Baswedan - Sohibul Iman (Aman) gagal diusung.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya