Golkar Batal Dukung Ganjar, PDIP Singgung Politik Transaksional
PDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Golkar mendeklarasikan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Golkar Batal Dukung Ganjar, PDIP Singgung Politik Transaksional
"Yang pertama kita letakkan masalahnya dulu. PDI Perjuangan itu setiap bekerja sama dengan partai politik, maka selalu akan menghindari pola-pola transaksional dan bagi-bagi sumber daya ekonomi,"
jelas Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
merdeka.com
PDIP beralasan tidak ingin pembagian jatah karena dalam kontestasi pemilu yang paling utama adalah kedaulatan di tangan rakyat.
"Kenapa itu diletakkan? Karena pada dasarnya orang dalam kontestasi pemilu yang akan datang itu kita akan minta izin kuasa daulat rakyat, partai politik itu sarana dan bagian dari kehendak konstitusi. Tapi pemilu kan suaranya kan rakyat,"
ujar Said.
merdeka.com
Hanya saja ia membantah buntunya penjajakan karena pembagian kekuasaan dengan Golkar dari jatah menteri dan kursi cawapres tidak bisa dipenuhi PDIP.
"Nggak, tidak sampai sejauh itu. Tidak tidak tidak. Tetep kami bicara pada tataran rumusan-rumusan kebijakan yang ingin dicapai untuk Indonesia ke depan,"
tegas Said.
merdeka.com
Terlebih PDIP tidak masalah Golkar maupun PAN akhirnya merapat ke Prabowo Subianto. Karena PDIP tidak mungkin mengintervensi keputusan partai lain.
"Ada titik di mana harus kita hormati kebutuhan setiap partai, kan tidak boleh diintervensi oleh PDI Perjuangan, siapa PDI Perjuangan akan mengintervensi Golkar PAN? Tidak boleh," kata Said.
Golkar dan PDIP sudah membentuk tim teknis untuk membahas kerja sama kedua partai di Pemilu 2024. Pembentukan tim tersebut dilakukan usai Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
"Kami menangkap Partai Golkar memiliki kesepahaman yang sama dengan partai-partai yang terlebih dahulu membangun kerja sama politik dengan PDI Perjuangan dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024,"
kata Said pada Jumat (28/7).
merdeka.com
Namun, tim teknis akhirnya dibubarkan lantaran Golkar memutuskan mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Golkar menilai Prabowo memiliki tujuan yang sama dengan Golkar. Selain itu, Prabowo lahir dari rahim Golkar.