PDIP Batal Koalisi dengan Demokrat, Gara-Gara Megawati dan SBY Belum Bertemu?
Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
PDIP Batal Koalisi dengan Demokrat, Gara-Gara Megawati dan SBY Belum Bertemu?
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, menegaskan batalnya kerja sama antara partainya dengan Demokrat, bukan karena pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum terlaksana.
"Oh bukan masalah itu," kata Djarot, saat diwawancarai di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (21/9).
Dia pun menilai, Demokrat lebih memilih berkoalisi dengan Partai Gerindra karena telah memiliki pengalaman bersama-sama di Pilpres sebelumnya.
"Partai Demokrat, dari dulu itu kan deketnya sama Pak Prabowo, jadi kita udah lihat 2014 ,2019, monggo, silakan, kita hormati, kita hargai, itu hak progratif partai, kedaulatan partai,"
jelas Djarot.
merdeka.com
Kendati demikian, dia memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin. Meskipun pada Pilpres 2024, kedua partai itu berada di jalan yang berbeda.
"Tapi tali silaturahim komunikasi tetap berjalan kok. Misalnya Mas AHY dengan Mba Puan," imbuh Djarot.
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengungkap telah berkomunikasi dengan Partai Demokrat melalui Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Waketum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam dua pekan. Hanya saja, pada akhirnya PDIP dan Demokrat belum berjodoh. Demokrat menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Komunikasi kami bangun dalam dua Minggu ini, baik dengan Sekjen Demokrat Mas Riefky maupun dengan mas Ibas selaku Waketum. Tapi bahwa pada akhirnya belum berjodoh, bukan tidak berjodoh, belum berjodoh ya kembali kepada parpol masing-masing,"
ujar Said di DPR, Jakarta, Senin (18/9).
Said membantah belum berjodohnya PDIP dengan Demokrat karena hubungan masa lalu antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Enggak, enggak ada, enggak pernah ada bab itu," katanya.