Din Syamsuddin Dukung Anies: Pemimpin Nasional Terlalu Muda Tapi Minim Pengalaman, Justru Bahaya
Menurut Din, Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang segar dan muda. Tetapi juga tidak terlalu muda. Karena terlalu muda, masih sedikit pengalaman.
Din ungkap alasan dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Din Syamsuddin Dukung Anies: Pemimpin Nasional Terlalu Muda Tapi Minim Pengalaman, Justru Bahaya
Din Syamsuddin Dukung Anies: Pemimpin Nasional Terlalu Muda Tapi Minim Pengalaman, Justru Bahaya
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh ormas Islam menyatakan dukungan kepada pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Pernyataan itu disampaikan langsung kepada bakal cawapres Koalisi Perubahan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Kami ingin menyampaikan apresiasi penghargaan dan sekaligus terima kasih kepada DPP PKB atas ijtihad politik untuk mengusung dan mencalonkan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Gus Muhaimin Iskandar," ujar Din saat pertemuan dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11).
"Kami menilai ijtihad politik itu tepat adanya dan ideal untuk Indonesia di masa depan,"
sambungnya.
Din berpandangan bahwa pasangan Anies-Cak Imin merupakan calon presiden dan calon wakil presiden yang tepat. Karena sosoknya tidak tua dan juga tidak terlalu muda. Serta sudah punya pengalaman di eksekutif dan legislatif.
"Tapi saya pribadi keduanya bisa dan dianggap sebagai tokoh muda atau aktivis kepemudaan jadi belum tua rambutnya saja masih hitam belum beralih ke dunia hitam kalau saya sih putih,"
kata Din.
Menurut Din, Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang segar dan muda. Tetapi juga tidak terlalu muda. Karena terlalu muda, masih sedikit pengalaman.
"Usia muda tapi tidak terlalu muda, terlalu muda tapi minim pengalaman justru bahaya. Kalau terlalu tua suka pikun, suka lupa kayak saya," katanya.
Anies dan Cak Imin juga merupakan sosok keturunan tokoh pergerakan. Anies merupakan cucu pahlawan nasional AR Baswedan. Sedangkan, Cak Imin merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri.
"Ini menambah kelengkapan pasangan ini dan saya dapat memastikan kedua beliau punya wawasan kebangsaan karena keturunan ideologis seperti itu yang tidak perlu diragukan komitmen kebangsaan,"
tegas Din.