Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diperiksa MKD, Ruhut minta maaf pernah bilang 'Hak Asasi Monyet'

Diperiksa MKD, Ruhut minta maaf pernah bilang 'Hak Asasi Monyet' Ruhut Sitompul. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR telah memanggil Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul untuk menyampaikan pembelaannya. Hal tersebut terkait dugaan pelanggaran etik Ruhut yang memplesetkan HAM menjadi Hak Asasi Monyet.

Ketua MKD Surahman Hidayat menjelaskan bahwa Ruhut sengaja memplesetkan singkatan HAM menjadi 'Hak Asasi Monyet'. Hal tersebut lantaran Ruhut geram banyak pihak yang seolah membela HAM namun dalam praktiknya justru tak diterapkan.

"Dari kekecewaan itu terlontarlah kata-kata, jadi konteksnya menurut dia candaan lah gitu," kata Surahman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).

Namun Ruhut sudah menyampaikan permohonan maaf atas perbuatannya kepada MKD. ‎Meski begitu Surahman menegaskan jika kasus Ruhut belum selesai, MKD akan memproses ke tahap selanjutnya.

"HAM ini kan termaktub dalam konstitusi, negara Indonesia ini kan hanya dua yaitu negara hukum dan negara HAM. Di situ aja, celakanya itu, jadi anggota DPR harus membela konstitusi baik jiwa atau konteksnya secara harfiah. Dia (Ruhut) merasa bersalah juga, jika HAM dipleset2kan dan dia juga sudah minta maaf. Konteksnya dia terpleset dalam teks yang sakral," ujarnya.

Surahman juga membuka kemungkinan akan memanggil Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar sebagai pihak pengadu kembali. Hal tersebut guna mengkonfirmasi terkait pembelaan Ruhut. ‎

Politikus PKS ini juga menegaskan memang anggota DPR memiliki hak imunitas masalah hukum. Namun anggota dewan tetap tak boleh melanggar etika.

"Sehingga harus ada batasan-batasan. Imunitas itu tidak di ranah etika," ujarnya.

Ditemui secara terpisah, Ruhut mengaku diundang MKD sebagai pihak teradu. Dia sudah berupaya semaksimal mungkin menjelaskan permasalahannya. ‎

"Saya berterimakasih kepada MKD telah mengingatkan saya," ungkap Ruhut. ‎ ‎ (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sentilan Keras Mahfud MD pada Menko Yusril Gara-Gara Tragedi ‘98 Bukan Pelangaran HAM Berat
Sentilan Keras Mahfud MD pada Menko Yusril Gara-Gara Tragedi ‘98 Bukan Pelangaran HAM Berat

Menurut Mahfud, sesuai Undang-Undang (UU) dan TAP MPR, hanya Komnas HAM yang boleh menentukan suatu peristiwa merupakan pelanggaran HAM berat atau tidak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jaksa Panik Rocky Gerung Keras Bandingkan Demokrasi Era SBY Vs Jokowi di Sidang
VIDEO: Jaksa Panik Rocky Gerung Keras Bandingkan Demokrasi Era SBY Vs Jokowi di Sidang

Sidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bela Prabowo: Makin Isu HAM Dipolitisasi, Muncul Sikap Antipati Publik
Gerindra Bela Prabowo: Makin Isu HAM Dipolitisasi, Muncul Sikap Antipati Publik

Gerindra Bela Prabowo yang sering diserang isu HAM 1998

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Tegas Bantah Amien Rais Soal Jokowi Minta Maaf ke PKI: Itu Tidak Benar
Mahfud MD Tegas Bantah Amien Rais Soal Jokowi Minta Maaf ke PKI: Itu Tidak Benar

Si Mulyono ini, Jokowi, jelas pencinta PKI. Lihat saja Kepres nomor 17 tahun 2022 yang berisi permintaan maaf kepada PKI, kata Amien Rais.

Baca Selengkapnya
Romo Magnis: Ada Kesan Hukum Jadi Alat Bungkam
Romo Magnis: Ada Kesan Hukum Jadi Alat Bungkam

Masyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir untuk bersikap kritis.

Baca Selengkapnya
FOTO: Selebrasi Haris-Fatia Usai Hakim Vonis Bebas dari Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Panjaitan
FOTO: Selebrasi Haris-Fatia Usai Hakim Vonis Bebas dari Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Panjaitan

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti divonis bebas dalam kasus dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Semprot Fatia, Hakim PN Jaktim: Pertanyaannya Cuma Pernah atau Tidak!
Semprot Fatia, Hakim PN Jaktim: Pertanyaannya Cuma Pernah atau Tidak!

Konten itu, lanjut Fatia juga demi menguji keterbukaan negara ihwal dugaan keterlibatan bisnis ekstraktif yang dianggap berdampak pada situasi HAM di sana.

Baca Selengkapnya
Saat Menteri Yasonna Ungkit 'Dosa' Rocky Gerung Tahun 2020 hingga Colek Polisi
Saat Menteri Yasonna Ungkit 'Dosa' Rocky Gerung Tahun 2020 hingga Colek Polisi

Yasonna akan meng-update ke polisi atas laporan yang waktu itu dilayangkan ke Rocky Gerung.

Baca Selengkapnya
Fatia dan Haris Divonis Bebas, Kontras: Ini Pesan agar Kita Harus Terus Mengkritik
Fatia dan Haris Divonis Bebas, Kontras: Ini Pesan agar Kita Harus Terus Mengkritik

KontraS angkat bicara terkait putusan bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dalam perkara dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Jaksa 'Keok' Hadapi Rocky Gerung | Jusuf Kalla Puji Hamas Serang Israel
TOP NEWS: Jaksa 'Keok' Hadapi Rocky Gerung | Jusuf Kalla Puji Hamas Serang Israel

Rocky dihadirkan dalam persidangan dalam kapasitas sebagai saksi ahli terkait kebebasan berpendat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Lengkap Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi,
VIDEO: Penjelasan Lengkap Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi, "Saya Kritik Kebijakan, Bukan Presiden"

Namun Rocky enggan menyampaikan permintaan maaf, terkait ucapannya tersebut.

Baca Selengkapnya