Dipimpin OSO, Hanura diisi anggota DPD & loyalis Anas Urbaningrum
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) telah resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura berdasarkan hasil Munaslub yang berlangsung pada Rabu (21/12) malam di Jl Mabes Hankam N. 69, Cilangkap, Jakarta Timur. OSO terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Hanura menggantikan Wiranto yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam.
OSO pun langsung tancap gas. Sejumlah tokoh direkrut menjadi kader Hanura. Salah satunya adalah sejumlah anggota DPD RI.
Sekitar 34 anggota DPD RI memutuskan siap bergabung dengan Partai Hanura. Salah satunya adalah Gede Pasek Suardika.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa senior Anang di PDIP? Tentu saja, dia adalah seorang senior. Di PDI Perjuangan, dia adalah senior. Saya masih junior.
-
Kapan PDIP dan PKB sepakat mendukung Anies? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Pasek buka-bukaan soal nama anggota DPD yang tertarik bergabung ke Partai Hanura. Selain dari unsur senator, Pasek menyebut ada satu anggota DPR yang bakal merapat. Akan tetapi, dia menutup rapat-rapat identitas politisi senayan yang dimaksud itu.
Adapun Senator DPD RI yang telah memutuskan bergabung di antaranya senator dari perwakilan Provinsi NTT Adrianus Garu, anggota DPD asal Jawa Barat Aceng Fikri, dan anggota DPD dari Provinsi Sumatera Barat, Novi Candra, anggota DPD Provinsi Lampung Andi Surya, anggota DPD dari Jawa Timur Ahmad Nawardi, anggota DPD dari Sumatera Selatan Abdul Aziz dan beberapa anggota DPD lain.
"DPD Anis Surya, Viktor Lerik, Surya lampung, Arimbawa Bali, Ahmad Nawardi jatim, Abdul Aziz Sumsel, Stevy Maluku, Basuki Salamah. Banyak nanti lah belakangan kita ini yang menyatakan komitmen banyak, bahkan satu provinsi ada dua," katanya, Jumat (23/12).
Pasek mengaku belum tahu apakah puluhan anggota DPD itu akan diusung menjadi caleg di Pemilu Serentak 2019. Dia mengklaim para kader baru Hanura itu siap membantu menaikkan perolehan suara Partai Hanura. Sekaligus menyerap aspirasi masyarakat di daerah-daerah.
Bergabungnya puluhan anggota DPD itu diyakini dapat memperkuat jaringan partai politik Hanura di lembaga parlemen. Dia memprediksi jumlah kursi Partai Hanura akan naik dua kali lipat.
"Yang pasti jumlah anggota Hanura di parlemen termasuk MPR, itu bakal meningkat dua kali lipat daripada yang sekarang. Itu yang sebelum pemilu ya sekarang kan 16 itu akan berlipat dua kali lipat, jadi 32, kalau 30-an lebih itu bisa jadi 46 wakil Hanura di parlemen," klaimnya.
Oleh sebab itu, loyalis Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ini tambahan kader dari DPD ini membuat posisi Hanura di lembaga parlemen menjadi lebih menjanjikan. Bahkan, tanpa harus mengubah UU MD3 pun, Hanura akan langsung dapat jatah kursi di MPR.
"Jadi ini adalah sebuah harapan baru untuk membangun Hanura yang lebih menjanjikan, kan yang sudah di DPD, MPR. Bahkan Hanura hebatnya lagi tanpa mengubah UU MD3 tanpa diskusi di baleg merevisi enggak perlu Hanura langsung dapet di kursi MPR. Menarik kan?," katanya.
Selain anggota DPD, sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga merapat. Pasek yang juga loyalis Anas di Demokrat dulu mengaku tengah menggalang para loyalis Anas baik yang masih bertahan di Demokrat atau non-partai.
"Bukan, jadi kita jaringan AU (Anas Urbaningrum) itu baik yang ada di Demokrat atau yang sudah keluar dari Demokrat memang akan semakin kita galang. Karena permintaan Mas Anas begitu kalau bisa satu perahu," kata Pasek.
Rencana Pasek mengajak para loyalis Anas bukan karena dirinya merasa sakit hati dengan partai Demokrat. Dia menyebut rencana mengajak sejumlah para loyalis Anas di Demokrat karena permintaan dari Anas sendiri yang kini tengah dipenjara di Sukamiskin karena kasus Hambalang.
"Enggak, orang saya yang mengajukan pengunduran diri hampir 2 tahun. Jadi saya mengundurkan diri pasca kongres di Surabaya tetap orang tidak berpartai sampai kemudian kita diskusi dengan Bang OSO untuk ke Hanura. Baru saya berpartai lagi," terangnya.
Pasek menuturkan keputusan merapat ke Hanura diambil setelah berdiskusi dengan OSO. Menurutnya, OSO memiliki target masuk jajaran tiga besar partai pemenang pemilu 2019. Ambisi ini menarik perhatian Pasek untuk bergabung demi mengalahkan Partai Demokrat.
"Target itu wajar kan, kita ngomong kompetisi itu misal ada 10 partai di parlemen ditambah partai baru mungkin 15 partai yang berkompetisi di Pemilu yang akan datang. Ketika ngomong kompetisi itu kan Pak OSO bilangnya target 3 besar, kalau ranking 10 dinaikkan tujuh. Kalau saya pribadi sederhana yang penting nyalip biru. Kalau sudah nyalip kan di atasnya. Itu untuk nambah semangat berkompetisi," tegas dia.
Sementara itu, loyalis Anas lainnya, Tri Dianto mengatakan OSSO sempat bertemu dengan Anas di Lapas Sukamiskin. Di pertemuan itu, Anas meminta kepada para loyalisnya untuk melanjutkan kiprah politik di Hanura.
"Memang setelah Pak Oesman Sapta silaturrahim khusus ke Sukamiskin, Mas Anas minta agar teman-teman bisa dukung penuh Pak OSO sebagai Ketum Hanura. Maksudnya adalah bagi teman-teman Mas Anas yang sekarang tidak berpartai atau yang sedang tidak nyaman di partai tertentu," kata Tri saat dihubungi, Jumat (23/12).
Menurutnya, Anas ingin agar loyalisnya berkiprah di partai yang nyaman dan demokratis seperti Hanura. Sebab, partai besutan Wiranto itu dinilai tidak bergerak dengan sistem dinasti.
"Mas Anas ingin teman-temannya bisa berkiprah di tempat yang nyaman dan demokratis. Bisa mengembangkan kreasinya dan berkontribusi. Hanura kelebihannya adalah tidak ada bibit-bibit model dinasti yang tidak sehat," jelasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat apabila ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Resmi Diangkat jadi Ketua Umum PKN
Baca SelengkapnyaPasek mengungkapkan alasan rela menyerahkan jabatan Ketum PKN ke Anas Urbaningrum
Baca SelengkapnyaAnas akan dikukuhkan pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar 14-16 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaAnang Hermansyah dan Krisdayanti saat ini berada dalam partai politik yang sama, yaitu PDIP.
Baca SelengkapnyaSejumlah laskar simpatisan PPP DIY mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya