Dua Opsi dari Ganjar Pranowo untuk Menyelesaikan Kasus Rempang
Ganjar menceritakan pengalamannya menyelesaikan permasalahan rumah yang berada di tengah jalan di Brebes.
Konflik warga dan petugas di Rempang belum menemukan titik temu.
Dua Opsi dari Ganjar Pranowo untuk Menyelesaikan Kasus Rempang
Bacapres Ganjar Pranowo angkat suara terkait kasus agraria, di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Dia menilai, dalam mengatasi konflik tersebut, pemimpin tertinggi harus turun tangan menangani permasalahan.
Hal itu disampaikan Ganjar ketika menjawab pertanyaan Dosen Fakultas Filsafat UGM RR. Siti Murtininingsih dalam acara 'Tiga Bacapres Bicara Gagasan' di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Selasa (19/9) malam.
Mulanya, Siti bertanya komitmen Ganjar terhadap inklusifitas kelas dalam kebijakan publik. Siti bertanya apa yang akan Ganjar lakukan apabila ada konflik vertikal antara warga dan negara.
"Apa yang akan (lakukan) Mas Ganjar ketika itu terjadi? Pemimpin tertinggi harus turun tangan,"
jawab Ganjar.
Kemudian, Ganjar pun bercerita bagaimana pengalamannya mengatasi konflik di Kendeng saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah pada 2013.
Ganjar menyebut proyek itu telah ada ketika dirinya terpilih sebagai gubernur. Namun, Ganjar mengklaim tetap menyelesaikan kasus itu.
"Cuma tradisi kita tak terlalu banyak orang mau 'Saya yang salah dan tanggung jawab'. Maka ketika kemudian tidak selesai dan menjadi isu nasional, yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, kamu sendiri yang harus turun tangan menyelesaikan, bukan orang lain,"
tegas Ganjar.
Dia juga menceritakan pengalamannya menyelesaikan permasalahan rumah yang berada di tengah jalan di Brebes.
Ganjar menilai, ketika permasalahan tidak selesai dan menjadi persoalan besar, maka pemerintah tertinggi harus turun tangan untuk membereskan.
"Tapi ketika kemudian seperti Rempang dan sebagainya yang hari ini sudah terjadi, maka dalam konteks ini harus segera ada yang turun tangan. Cuma ke depan bagaimana? Libatkanlah mereka karena eksistensi mereka dalam kelompok kelas, bu Siti sampaikan tadi, faktanya ada,"
papar dia.
Ganjar pun menilai terdapat dua opsi pada konflik Rempang yang tengah terjadi.
"Sehingga dalam perdebatan itu, kemarin Mbak Nana yang nanya ke saya, 'Mas Ganjar kalau seperti ini gimana?' Enggak apa-apa, itu di-enclave saja. Masyarakatnya biar di situ, di-enclave," katanya."Atau kemudian kita ajak. Oke ini mau dibangun, kamu terlibat, kamu bagian dari pemilik. Kamu harus mendapatkan prioritas pertama di tempat itu. Kalau kamu unskill, mohon maaf, kamu harus diwajibkan atau perusahaannya diwajibkan untuk membereskan dia agar kemudian pekerjaan yang ada di situ membikin orang yang ada itu naik kelas," imbuhnya.