Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Menurut Sigit, ada komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait kericuhan antara aparat dengan warga saat unjuk rasa penolakan relokasi 16 Kampung Tua Pulau Rempang, di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/9) lalu.

Menurut Sigit, ada komunikasi yang tidak berjalan baik antara aparat yang mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.

"Jadi sebagaimana instruksi dari Bapak Presiden bahwa ada komunikasi yang mungkin tidak berjalan dengan baik terkait dengan proses rencana relokasi masyarakat yang ada di Pulau Rempang" tutur Sigit di gedung Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/9).

Sigit mengatakan, sosialisasi sudah dilakukan kepada warga sebelum dilakukan relokasi. Namun dalam proses pematokan lahan terjadi kericuhan antara aparat keamanan dengan warga yang menolak tindakan tersebut.

"Kejadian beberapa waktu yang lalu sebenarnya sudah ada sosialisasi, mungkin masyarakat masih belum semuanya memahami sehingga pada saat terjadi kegiatan pengukuran patok dalam rangka hanya memasang patok, terjadi penutupan jalan dan kemudian eskalasinya meningkat sehingga terjadi bentrokan yang mengarah ke hal yang bersifat anarkis," kata Sigit.

Sigit menjelaskan kerusuhan yang dilakukan massa aksi terjadi akibat dialog dengan BP Batam saat itu tidak menemui titik temu.

Sigit menjelaskan kerusuhan yang dilakukan massa aksi terjadi akibat dialog dengan BP Batam saat itu tidak menemui titik temu.

Alhasil, massa pun mengamuk dan mencoba merusak gedung BP Batam.

Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

"Namun kemudian, karena memang ada beberapa hal yang mungkin masih perlu ada kejelasan. Kemudian tentunya ini memerlukan keputusan-keputusan yang lebih komprehensif," kata Sigit.

Karena serangan itu, Sigit mengatakan, polisi yang saat itu menjaga langsung melakukan pengamanan dengan membuat barikade pertahanan. Hal ini mengakibatkan sejumlah personel saat itu luka-luka.

"Yang kemudian mau tidak mau itu harus kita cegah kita dorong terjadi juga penyerangan terhadap anggota saat itu kita hanya bertahan sehingga kemudian ada anggota yang terluka," ujar Sigit.

Akibat kerusuhan tersebut, diketahui polisi telah mengamankan sebanyak 43 orang sebagai terduga provokasi.

Dari yang diamankan sebanyak 34 orang dijadikan tersangka sesuai pasal 170 KUHP ayat 1.

Akibat kerusuhan tersebut, diketahui polisi telah mengamankan sebanyak 43 orang sebagai terduga provokasi.<br>

Tambah 400 Personel Polisi

Sigit menekankan penyelesaian relokasi warga itu mengedepankan persuasif. Kekuatan personel disebut Sigit telah ditambah kurang lebih 4 SSK atau 400 personel menyesuaikan ancaman eskalasi.

"Namun prioritas utama yang kita lakukan adalah memperkuat sosialisasi kepada masyarakat yang akan direlokasi, karena tanah yang ada saat ini adalah tanah milik otorita BP Batam, sehingga mau tidak mau pada saat itu dibutuhkan harus diserahkan," ujar Sigit.

Namun di sisi lain, Sigit menambahkan, pemerintah dalam hal ini BP Batam juga memikirkan rencana relokasi. Termasuk yang menyangkut soal mata pencaharian masyarakat agar tetap dapat melanjutkan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.

"Apakah itu yang jadi nelayan atau dekat nelayan, yang saat itu berjualan sayur juga harus ada pasarnya dan sebagainya, semuanya ini sedang dalam proses. Namun demikian, mungkin karena ada miss di lapangan yang kemudian muncul benturan, maka dari itu muncul kesempatan yang saya sampaikan tolong sama-sama tenang, kemudian kita rembuk bersama masalah-masalah yang terjadi," ujar Sigit.

Kronologi Ledakan Setiabudi Jaksel, Berawal Tukang Pukul Benda Warna Putih Terkubur di Bawah Rumah
Kronologi Ledakan Setiabudi Jaksel, Berawal Tukang Pukul Benda Warna Putih Terkubur di Bawah Rumah

Polisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi

Baca Selengkapnya
Kronologi Bocah di Bekasi Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel
Kronologi Bocah di Bekasi Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel

Seorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya
43 Tersangka Bentrok di Pulau Rempang Belum Boleh Dibesuk & Didampingi Pengacara, Ini Alasan Polisi
43 Tersangka Bentrok di Pulau Rempang Belum Boleh Dibesuk & Didampingi Pengacara, Ini Alasan Polisi

Polisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapolri Terbitkan Aturan Penundaan Proses Hukum Peserta Pemilu, Bagaimana Nasib Kasus Aiman Witjaksono?
Kapolri Terbitkan Aturan Penundaan Proses Hukum Peserta Pemilu, Bagaimana Nasib Kasus Aiman Witjaksono?

Aiman dilaporkan ke Polda Metro sejumlah orang terkait dugaan menyebarkan hoaks lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kronologi Karo Ops Polda Sulut Gebuki Anggota Sat Intelkam Polresta Manado, Polisi Janji Usut Tuntas
Kronologi Karo Ops Polda Sulut Gebuki Anggota Sat Intelkam Polresta Manado, Polisi Janji Usut Tuntas

Kapolda Sulut memerintahkan kejadian itu diusut tuntas.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Cabuli 20 Bocah Hingga ABG Laki-Laki dengan Modus Imingi Uang Jajan, Ini Kronologi
Pria Ini Cabuli 20 Bocah Hingga ABG Laki-Laki dengan Modus Imingi Uang Jajan, Ini Kronologi

MH melakukan pencabulan saat mengajak korban ke rumahnya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kelamin Bocah Terpotong saat Khitan Massal di Lahat
Kronologi Kelamin Bocah Terpotong saat Khitan Massal di Lahat

Kelamin bocah, AFK (8), terpotong saat khitan massal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kasus ini dilaporkan masih diselidiki polisi.

Baca Selengkapnya
Rumah Wakil Bupati Kabupaten Puncak Dibakar, Ini Kronologinya
Rumah Wakil Bupati Kabupaten Puncak Dibakar, Ini Kronologinya

Sepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.

Baca Selengkapnya
Kronologi Polisi Tembak Polisi, Tersangka Pamerkan Senjata Api Saat Minum Miras
Kronologi Polisi Tembak Polisi, Tersangka Pamerkan Senjata Api Saat Minum Miras

Polres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.

Baca Selengkapnya