Erick Thohir Klaim #Jokowilagi Kalahkan #2019gantipresiden di Medsos
Merdeka.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir tak mempersoalkan hasil lembaga survei perihal stagnansi elektoral Jokowi-Ma'ruf di media sosial. Menurutnya, setiap lembaga survei memiliki sudut pandang berbeda dalam melakukan survei.
"Survei itu kadang-kadang kan melihat dari angle-angle berbeda. Tergantung angle mana yang disorot," kata Erick di Grand Sahid, Jakarta, Jumat (7/12).
Jika dilihat adu tanda pagar, Erick menilai tanda pagar yang mendukung Jokowi-Ma'ruf ebih populer saat ini ketimbang tanda pagar ganti presiden, identik dengan dukungan terhadap Prabowo-Sandi. Dia kembali menegaskan adanya perbedaan hasil lembaga survei dengan klaim TKN terkait meningkatnya tanda pagar dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf tergantung persepsi yang diuji.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
"Kalau kita bilang hashtag, hashtag kita sudah besar sekarang yang tadinya hashtag #2019gantipresiden sekarang #Jokowilagi sudah lebih besar. Nah ini kan tergantung research-nya apa," tukasnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya bersiap memaksimalkan elektoral pasangan calon nomor urut 01 tersebut di media sosial.
"Seluruh kekuatan-kekuatan dan potensi-potensi medsos kita sedang kita konsolidasi misalnya ini jumlahnya (jumlah akun influencer yang bergabung dengan TKN) banyak, tapi main tagar sendiri-sendiri," ujar Karding.
Seperti diketahui, Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar memaparkan ada 6 isu populer baik di media sosial ataupun media online yang justru menguntungkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
1. Berita bohong oleh Ratna Sarumpaet dengan frekuensi berita 17.4402. Pernyataan Games of Thrones dengan frekuensi berita 8003. Pernyataan tampang Boyolali dengan frekuensi berita 3.9204. Penggratisan jembatan Suramadu dengan frekuensi berita 5005. Empat tahun kepemimpinan Jokowi dengan frekuensi berita 1.6406. Sandiaga langkahi makam dengan frekuensi berita 608
"Kasus hoaks Ratna Sarumpaet dan Games of Thrones Jokowi paling banyak memberikan surplus isu positif bagi Jokowi-Maruf," ujar Rully di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Kamis (6/12).
Hasil survei tersebut merupakan survei yang melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling, melakukan wawancara langsung ke responden. Survei dilakukan sejak 10-19 November di 34 Provinsi, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir mengalahkan kandidat lainnya seperti Menpolhukam Mahfud MD sebesar 16,3 persen, Gubernur Khofifah sebesar 14,1 persen.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mampu mendongkrak elektabilitas siapapun capresnya.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia menggelar survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir berpeluang besar menjadi cawapres berpasangan dengan capres Prabowo.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, persepsi publik yang menilai Erick sebagai cawapres paling didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Erick Thohir terus menguat mengalahkan duet Ganjar Pranowo-Mahfud dan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDia memaparkan, simulasi 11 nama cawapres menempatkan RK dengan elektabilitas 30,4 persen, Erick Thohir 14,5 persen, dan Muhaimin Iskandar 13,0 persen.
Baca SelengkapnyaTak hanya teratas untuk menjadi Cawapres dari Prabowo, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menjadi yang teratas menjadi pendamping Ganjar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil merajai elektabilitas cawapres di Jawa Barat dengan mengantongi 30,4 persen.
Baca SelengkapnyaErick Thohir dinilai paling diterima di kalangan pemilih rasional.
Baca SelengkapnyaPersaingan tidak hanya dalam penentuan capres. Karena posisi cawapres juga menjadi faktor pendukung kemenangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu kelebihan Erick Thohir adalah popularitas dan elektabilitasnya yang tinggi.
Baca Selengkapnya