Fahri Hamzah: Tantangan Terberat Prabowo di Darat, Jokowi di Udara
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menganalisa basis suara dari Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Menurutnya, Jokowi unggul di darat dan Prabowo di udara.
"Kalau tantangan yang paling berat Prabowo itu kan adanya di teritorial, artinya itu di darat. Sementara tantangan yang paling berat dari Jokowi itu adalah di udara dia," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/2).
Fahri menjelaskan, suara udara adalah kalangan menengah ke atas. Artinya Jokowi mesti meyakinkan elite Indonesia atau kaum intelektual yang mempertanyakan kerjanya dalam mengelola Indonesia selama empat tahun belakangan.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Sementara Prabowo harus meyakini basis darat yang merupakan kalangan menengah ke bawah. Biasanya masyarakat yang hidup susah. Namun, Menurut Fahri, Prabowo lebih gampang masuk ke kelas menengah ke bawah ketimbang Jokowi masuk ke kelas menengah atas.
"Kenapa? Karena meyakinkan kelas menengah atas ini kan rumit. Karena dia pintar, orang terdidik, orang sekolah, rewel gitu, punya banyak pertanyaan," kata Fahri.
"Sementara masyarakat (menengah ke bawah) itu enggak terlalu banyak pertanyaan. Begitu dia merasa hidupnya tambah susah ya itu adalah pintu bagi Prabowo sepenuhnya," tambahnya.
Dia meyakini gambaran kelas menengah keatas milik Prabowo dan kelas menengah kebawah milik Jokowi. Meski begitu, kata Fahri, pertempuran perebutan suara di Pilpres 2019 lebih dominan di kelas menengah ke bawah. Namun Jokowi sangat sulit memenangkan suara menengah ke atas.
"Confiden elite itu udah melemah sama Jokowi. Sekarang confident rakyat ini, confident rakyat ini kan teorinya sederhana. Kalau hidupnya tambah senang gak ada pertanyaan rakyat itu, orang saya hidupnya tambah senang," kata Fahri.
"Tapi kalau hidupnya tambah susah tambah tidak aman, merasa keadilan makin susah merasa pekerjaan makin rumit melihat kesenjangan kiri kanan ya pasti pindah itu," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah untuk tidak terburu-buru menjadi menteri
Baca SelengkapnyaFahri hadir dalam acara mengawal suara rakyat di Istora Senayan
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, capres Prabowo Subianto berbeda dengan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sempat bertarung di Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran ditargetkan peroleh 50 persen lebih di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKejutan hasil survei Litbang Kompas membuat Pilpres 2024 semakin seru, sehari jelang debat perdana pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo juga bersaing ketat Jakarta dan Banten.
Baca Selengkapnya