Ganjar Kenalkan KTP Sakti ke Nelayan: Supaya Bantuan Merata
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo memperkenalkan program KTP Sakti kepada nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Rembang. Jawa Tengah.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memperkenalkan program KTP Sakti kepada nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1)
Ganjar Kenalkan KTP Sakti ke Nelayan: Supaya Bantuan Merata
Ganjar menyatakan KTP Sakti merupakan solusi paling efektif untuk mempermudah masyarakat mengakses bantuan dari pemerintah.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini awalnya bertanya terkait bantuan dari pemerintah. "Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah tepat sasaran belum," tanya Ganjar.
"Belum," jawab nelayan.
Di beberapa kesempatan, Ganjar mengaku sering mendengar keluhan dari warga karena banyak sekali bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran.
Seharusnya, bantuan dari pemerintah disalurkan merata kepada yang membutuhkan. Tapi, faktanya tak demikian. Menurut dia, hal ini terjadi karena persoalan data.
"Itulah kenapa harus ada pendaftaran, itu lah kenapa harus ditata ulang biar tepat sasaran," ujar dia.
Ganjar kemudian menawarkan KTP Sakti sebagai solusi. Melalui program ini, distribusi bantuan dipastikan akan merata di setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke.
"Nanti kita sama ratakan. Pokoknya, yang harus dapat bantuan wajib hukumnya dibantu. Nanti, pakai KTP Sakti, diperbaiki semua data-datanya,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menanggapi serius keluhan para tentang ketiadaan bantuan pendidikan untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) dari Kementerian Agama (Kemenag).
"Pak, ini bantuan buat anak-anak yang sekolah di madrasah kok gak dapat?" papar seorang nelayan kepada Ganjar.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan mekanisme zonasi pendidikan, yang diterapkan saat ini dan berharap sistem itu dihapuskan. Rangkaian pertanyaan dan keluhan itu dijawab secara bijak oleh Ganjar. Ia menyatakan, penerapan aturan zonasi atau tidak zonasi di bidang pendidikan sama saja.
"Tapi, kalau itu siswa dari keluarga tidak mampu, insyaallah pemerintah yang akan menjamin, kalau perlu sampai sarjana," ujar Ganjar.