Gelar DHC untuk Megawati, penghargaan kepemimpinan di masa krisis
Merdeka.com - Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri akan mendapatkan gelar doktor kehormatan (Doktor Honoris Causa/DHC) di bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran (Unpad) besok. Ucapan selamat dan testimoni pun disampaikan kepadanya.
Salah satunya dari Prof Dr Dorodjatun Kuntjoro Jakti, yang menilai pemberian gelar doktor kehormatan tersebut merupakan pengakuan Unpad atas kepemimpinan dan kenegarawanan Megawati.
Menurut mantan Menko Perekonomian Kabinet Gotong Royong, kepemimpinan Megawati merupakan kepemimpinan pada masa krisis multidimensional di mana nilai utang yang diwariskan Orba mencapai 90 persen PDB, rupiah terus melemah, kerusuhan sosial merebak akibat SARA, dan perekonomian terguncang akibat Tragedi 9/11, Bom Bali, serta ekonomi mandek akibat lebih dari 300 ribu kasus di BPPN.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Dimana Wiwit Nurhidayah meraih gelar Doktornya? Wiwit diketahui berkuliah di Program Doktor Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Padjajaran.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Kenapa Wiwit Nurhidayah ingin meraih gelar Doktor? Gelar doktoral ini Wiwit dapatkan dengan rasa semangat untuk mengejar cita-cita.
"Itulah beban yang dihadapi beliau. Namun dengan kepemimpinan yang kuat, disertai ketegasan Ibu Megawati dalam menyelesaikan setiap masalah, maka meskipun beliau memimpin hanya dalam waktu yang singkat mampu mengatasi berbagai kesulitan akibat krisis multidimensional tersebut", kata Dorodjatun dalam testimoninya, Selasa (24/5).
Dorodjatun menceritakan bagaimana Megawati memimpin secara langsung negosiasi penyelamatan proyek-proyek infrastruktur, khususnya terkait dengan ketersediaan air dan listrik.
"Tanpa air tidak ada peradaban manusia, dan tanpa listrik tidak ada peradaban modern," kata Dorodjatun menirukan bekas bosnya tersebut.
Dorodjatun juga mengungkapkan bagaimana upaya Megawati membangun kepercayaan pasar dan dunia internasional. Hampir setiap hari, kata dia, disampaikan siaran pres (press release) dalam bahasa Ingris dan Prancis untuk menjelaskan agenda ekonomi pemerintah.
"Pada akhirnya makro ekonomi stabil, pangan surplus, kurs stabil, dan ekonomi bergerak tumbuh 5 persen dengan tax ratio tertinggi selama 13 tahun terakhir," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, saat itu seluruh kerjasama dengan IMF dan World Bank bisa diselesaikan tepat waktu. Atas apa yang dilakukan Megawati dalam kepemimpinannya, kata Dorodjatun, Michel Camdessus, Direktur Pelaksana IMF kala itu, sampai mengatakan ketidakyakinannya bahwa pemerintahan Megawati berhasil melaksanakan tepat pada waktunya.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, terkait dengan pemberian Doktor Honoris Causa dari Unpad, sebagian besar menteri Kabinet Gotong Royong memang menuliskan pengalamannya untuk menyampaikan bagaimana kepemimpinan Megawati membawa soliditas kabinet, fokus pada tugas-tugas menjalankan Ketetapan MPR.
Dalam tulisan testimoni tersebut juga terlihat bagaimana kepemimpinan Megawati yang selalu melindungi menterinya dan Presiden selalu menegaskan ketegasannya untuk bertangung jawab betapapun berat keputusan yang diambilnya.
"Ibu Megawati tidak pernah melakukan reshuffle karena percaya pada menterinya. Pernah beliau menegaskan bahwa sebagai Presiden dan demikian juga saat menjadi wakil Presiden, tugas utamanya adalah mengurus pemerintahan. Beliau memisahkan betul urusan negara dan urusan partai. Ibu Megawati percaya dengan birokrasi yang profesional di kalangan lembaga pemerintah dan perguruan tinggi Indonesia," ujar Bambang Kesowo, Menteri Sekretaris Negara di era Kabinet Gotong Royong dalam tulisannya tentang kepemimpinan Megawati.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto Kristiyanto menangis bukan karena tidak bisa menjawab pertanyaan penguji sidang doktornya, melainkan ketika menyinggung soal kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenganugerahan dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, dihadiri civitas academica kampus.
Baca SelengkapnyaAir mata Hasto mengucur bukan karena tidak bisa menjawab pertanyaan penguji sidang doktornya, melainkan ketika menyinggung soal kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku sempat mengutus salah satu kader PDI Perjuangan mengurus perawatan Hamzah Haz.
Baca SelengkapnyaMegawati dipercaya sebagai salah satu juri atas permintaan Imam Besar Al Azhar, Prof Ahmad el Thayyeb,
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui Hasto dari informasi seorang mantan menteri
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terbaru soal Pilkada
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan siap kembali menjabat sebagai pimpinan tertinggi di PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaMegawati datang didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku mendengar adanya upaya pengambil alihan PDIP. Hal itu menjadi alasannya untuk menjadi Ketua Umum PDIP lagi.
Baca Selengkapnya