Hak politik Ahok tidak hilang meski tersangka kasus nista agama
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi tersangka di tengah pertarungannya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Meski berstatus tersangka bukan berarti hak politik petahana tersebut lenyap. Ahok masih bisa turut serta dalam hajat demokrasi pada 2017 bersama pasangannya Djarot Saiful Hidayat.
"Penetapan Ahok sebagai tersangka dugaan kasus penistaan agama tidak serta merta menghilangkan hak politik Ahok sebagai salah satu pasangan calon," kata Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Muradi pada merdeka.com, Rabu (16/11).
Menurut dia, Ahok dan Djarot sudah ditetapkan KPU sebagai cagub dan cawagub DKI. Penetapan itulah membuat Ahok memiliki hak berpolitik sampai penetapan gubernur ditentukan KPU pada Maret 2017 mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Aturan tersebut tertuang dalam Pasal 88 Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah. "Tapi kenapa tidak hilang hak politik dia. Ini supaya ada rasa keadilan. Makannya itu tidak serta merta hilang. Kecuali kalau misalkan belum ditetapkan atau berstatus bakal calon gubernur itu otomatis hilang," ungkapnya.
Lantas dia memberikan perumpamaan bila mana Ahok dan Djarot memang menang pada Pilkada DKI Jakarta pasca ditetapkan. Kepolisian bisa langsung menahan Ahok karena hak demokrasi telah dilalui. Itupun jika sudah berkekuatan hukum tetap.
"Kepolisian punya hak menahan Ahok. Kalau Ahok menang otomatis statusnya itu Gubernur non aktif dan Djarot naik jadi Gubernur sementara. Kenapa nonaktif? Karena hukuman dugaan penistaan agama tidak akan lebih dari lima tahun. Ancamannya saja lima tahun penjara," ungkapnya.
Dia menilai, peluang Ahok untuk bisa menduduki jabatan Gubernur DKI juga masih berpeluang besar meski memiliki status hukum. "Ini bisa dilihat dalam konteks strategi politik bisa jadi akan menguntungkan Ahok dan pasangannya. Karena dengan begitu secara faktual, pasangan ahok-djarot akan memiliki kesempatan yang lebih besar peliputan media dan diperbincangan oleh publik lebih banyak dibandingkan pasangan lain," ucapnya.
Hal ini tentu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Ahok dan pasangannya. Pekerjaan rumah bagi tim pemenangan pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, Golkar dan Hanura adalah bagaimana peliputan dan perbincangan tentang ahok tersebut dapat dikelola dengan baik. "Apalagi peluang tersebut makin terbuka apabila kemudian wacana tentang pengadilan yang terbuka dan disiarkan langsung oleh televisi dan media lainnya benar-benar dilakukan," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok telah diusulkan oleh DPD PDIP DKI ke DPP PDIP untuk diusung maju sebagai calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMantan napi harus mempunyai jeda selama lima tahun setelah menjalani hukuman.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca Selengkapnya