Hashim Djojohadikusumo tegaskan Gerindra bukan parpol pendukung teroris
Merdeka.com - Partai Gerindra telah melaporkan 11 akun Facebook dan Twitter yang menuding Gerindra sebagai partai pendukung teroris ke Bareskrim Mabes Polri, Selasa (15/5). Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan partainya bukanlah pendukung terorisme.
Hal itu dikatakannya menyusul laporan Partai Gerindra terkait 11 akun media sosial yang menuding Gerindra sebagai partai pendukung teroris, ke Bareskrim Mabes Polri, Selasa (15/5) lalu.
"Saya kira itu adalah fitnah kebohongan fitnah yang kami curigai dari lawan politik kami, ini adalah fitnah murahan dari lawan politik kami yang kami sudah laporkan 11 orang yang sudah secara elektronik terbuka berbohong dan memfitnah partai kami," kata Hashim di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).
-
Apa peran Thomas Djiwandono di Partai Gerindra? Dilansir website Gerindra, Tommy saat ini menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014.
-
Bagaimana Thomas Djiwandono dikenal di Partai Gerindra? Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.Berkat kinerja Tommy yang sangat baik tersebut, Gerindra dapat berbangga diri dengan mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.
-
Apa jabatan Thomas Djiwandono di Partai Gerindra? Dilansir website Gerindra, Tommy menduduki posisi penting di Partai Gerindra. Saat ini, dia menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014 lalu.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Hashim juga membantah bahwa partainya yang memperlambat pengesahan Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Hal itu, kata dia, terlihat upaya Gerindra menghilangkan usulan pasal dalam revisi Undang-undang Terorisme yang bisa menahan seseorang selama 510 hari tanpa dakwaan.
"Sengaja atau tidak sengaja atau pihak yang sponsori rancangan ini mengizinkan pemerintah untuk menahan seorang yang dicurigai tanpa bukti menahan sampai 510 hari tanpa dakwaan hanya dicurigai itu mengizinkan untuk menahan sampai 510 hari. Saya secara pribadi saya ngomong ke Prabowo saya keberatan, Prabowo kaget, kemudian suruh dipelajari ternyata betul ada ini pasal," ungkapnya.
"Kita berhasil untuk menghapus pasal itu 510 hari orang bisa ditahan berdasarkan laporan-laporan yang tidak tahu asal-usulnya, ini jelas bisa melanggar HAM hak asasi manusia. Terus waktu itu kita mendukung dengan syarat salah satu syarat kita harus menghapus pasal ini," jelasnya.
Diberitakam sebelumnya, Partai Gerindra melaporkan 11 akun media sosial ke polisi dengan nomor laporan LP/B/640/V/2018/Bareskrim tanggal 15 Mei 2018. Gerindra tak terima dituding sebagai partai pendukung teroris.
Dalam laporan itu, ada beberapa pemilik akun yang dilaporkan yakni; pemilik akun Facebook dengan nama KataKita, Lambe Nyinyir, Teras Hosang, Nyoman Suanda Santra, Amrit Punjambi, Yusuf Muhammad, Sudirman Kadir, Herlina Batur-Batur, Helmy Rijaalul Ghod, dan Derek Manangka. Sementara satu akun lainnya yakni akun Twitter dengan nama akun @vaiyo (#JakartaBerduka).
Kesebelas akun dilaporkan diancam melanggar Pasal 27 UU ITE terkait pencemaran nama baik di media sosial dan Pasal 28 UU ITE terkait dengan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman mengatakan, pihak yang ingin adu domba Gerindra tak akan pernah berhasil.
Baca SelengkapnyaHashim Djojohadikusumo sebelumnya dilaporkan ke polisi setelah menyebut deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHashim membantah tuduhan memberikan uang kepada pihak yang mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaDasco menyebut, partainya langsung gerak cepat dengan melaporkan situs tersebut ke Kominfo.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta tidak ada pihak mengadu domba antara TKN dan relawan.
Baca SelengkapnyaHashim menyebut masih banyak pihak yang menilai negatif terhadap sosok Prabowo.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri telah mengetahui hal itu sehingga ia berani menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.
Baca SelengkapnyaSelain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.
Baca SelengkapnyaPrabowo tak pernah ambil pusing soal isu ataupun polemik yang terjadi di media sosial.
Baca Selengkapnya