Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hashim Djojohadikusumo tegaskan Gerindra bukan parpol pendukung teroris

Hashim Djojohadikusumo tegaskan Gerindra bukan parpol pendukung teroris Hashim Djojohadikusumo. ©Kapanlagi.com

Merdeka.com - Partai Gerindra telah melaporkan 11 akun Facebook dan Twitter yang menuding Gerindra sebagai partai pendukung teroris ke Bareskrim Mabes Polri, Selasa (15/5). Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan partainya bukanlah pendukung terorisme.

Hal itu dikatakannya menyusul laporan Partai Gerindra terkait 11 akun media sosial yang menuding Gerindra sebagai partai pendukung teroris, ke Bareskrim Mabes Polri, Selasa (15/5) lalu.

"Saya kira itu adalah fitnah kebohongan fitnah yang kami curigai dari lawan politik kami, ini adalah fitnah murahan dari lawan politik kami yang kami sudah laporkan 11 orang yang sudah secara elektronik terbuka berbohong dan memfitnah partai kami," kata Hashim di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).

Hashim juga membantah bahwa partainya yang memperlambat pengesahan Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Hal itu, kata dia, terlihat upaya Gerindra menghilangkan usulan pasal dalam revisi Undang-undang Terorisme yang bisa menahan seseorang selama 510 hari tanpa dakwaan.

"Sengaja atau tidak sengaja atau pihak yang sponsori rancangan ini mengizinkan pemerintah untuk menahan seorang yang dicurigai tanpa bukti menahan sampai 510 hari tanpa dakwaan hanya dicurigai itu mengizinkan untuk menahan sampai 510 hari. Saya secara pribadi saya ngomong ke Prabowo saya keberatan, Prabowo kaget, kemudian suruh dipelajari ternyata betul ada ini pasal," ungkapnya.

"Kita berhasil untuk menghapus pasal itu 510 hari orang bisa ditahan berdasarkan laporan-laporan yang tidak tahu asal-usulnya, ini jelas bisa melanggar HAM hak asasi manusia. Terus waktu itu kita mendukung dengan syarat salah satu syarat kita harus menghapus pasal ini," jelasnya.

Diberitakam sebelumnya, Partai Gerindra melaporkan 11 akun media sosial ke polisi dengan nomor laporan LP/B/640/V/2018/Bareskrim tanggal 15 Mei 2018. Gerindra tak terima dituding sebagai partai pendukung teroris.

Dalam laporan itu, ada beberapa pemilik akun yang dilaporkan yakni; pemilik akun Facebook dengan nama KataKita, Lambe Nyinyir, Teras Hosang, Nyoman Suanda Santra, Amrit Punjambi, Yusuf Muhammad, Sudirman Kadir, Herlina Batur-Batur, Helmy Rijaalul Ghod, dan Derek Manangka. Sementara satu akun lainnya yakni akun Twitter dengan nama akun @vaiyo (#JakartaBerduka).

Kesebelas akun dilaporkan diancam melanggar Pasal 27 UU ITE terkait pencemaran nama baik di media sosial dan Pasal 28 UU ITE terkait dengan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Situs Partai Tulis soal Fufufafa Hina Prabowo, Begini Klarifikasi Gerindra
Heboh Situs Partai Tulis soal Fufufafa Hina Prabowo, Begini Klarifikasi Gerindra

Habiburokhman mengatakan, pihak yang ingin adu domba Gerindra tak akan pernah berhasil.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bareskrim Periksa Pelapor Kasus Dugaan Hoaks Adik Prabowo yang Seret Nama Jokowi
FOTO: Bareskrim Periksa Pelapor Kasus Dugaan Hoaks Adik Prabowo yang Seret Nama Jokowi

Hashim Djojohadikusumo sebelumnya dilaporkan ke polisi setelah menyebut deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Hashim Blak-blakan Bantah Sogok Budiman Sudjatmiko Cs Agar Dukung Prabowo
Hashim Blak-blakan Bantah Sogok Budiman Sudjatmiko Cs Agar Dukung Prabowo

Hashim membantah tuduhan memberikan uang kepada pihak yang mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Situs Gerindra Dicatut Unggah soal Fufufafa, Dasco Lapor Kominfo
Situs Gerindra Dicatut Unggah soal Fufufafa, Dasco Lapor Kominfo

Dasco menyebut, partainya langsung gerak cepat dengan melaporkan situs tersebut ke Kominfo.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Jangan Ada Pihak Pecah Belah Relawan dengan TKN Prabowo-Gibran
Gerindra: Jangan Ada Pihak Pecah Belah Relawan dengan TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta tidak ada pihak mengadu domba antara TKN dan relawan.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Pembela Pancasila dan Sangat Toleransi
Gerindra: Prabowo Pembela Pancasila dan Sangat Toleransi

Hashim menyebut masih banyak pihak yang menilai negatif terhadap sosok Prabowo.

Baca Selengkapnya
Hashim Gerindra: Masalah HAM Prabowo Sudah 10.000 Kali Dibahas, Tak Ada Bukti
Hashim Gerindra: Masalah HAM Prabowo Sudah 10.000 Kali Dibahas, Tak Ada Bukti

Megawati Soekarnoputri telah mengetahui hal itu sehingga ia berani menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ultimatum Kader untuk Tidak Menghina: Ikut Garis Kepemimpinan, atau Anda Keluar
Prabowo Ultimatum Kader untuk Tidak Menghina: Ikut Garis Kepemimpinan, atau Anda Keluar

Karena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.

Baca Selengkapnya
Reaksi Gerindra soal Prabowo Kerap Dikaitkan Isu HAM saat Pilpres
Reaksi Gerindra soal Prabowo Kerap Dikaitkan Isu HAM saat Pilpres

Gerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan

Prabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.

Baca Selengkapnya
Organisasi Sayap Gerindra Dukung Lucky Hakim-Syaefudin di Pilkada Indramayu
Organisasi Sayap Gerindra Dukung Lucky Hakim-Syaefudin di Pilkada Indramayu

Selain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Akun Fufufafa
Gerindra: Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Akun Fufufafa

Prabowo tak pernah ambil pusing soal isu ataupun polemik yang terjadi di media sosial.

Baca Selengkapnya