Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%
Survei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu
Pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres, mencapai angka 28,7 persen
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%
Survei Litbang Kompas menyatakan, elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada diposisi pertama dengan perolehan 39,3 persen. Diposisi paling buncit ada Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan 15,3 persen.
Namun, menarik dari hasil survei Litbang Kompas yakni jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres, mencapai angka 28,7 persen, terbilang besar mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi.
Persentase ini tak berbeda jauh dari angka massa mengambang pada pilihan terhadap capres (tanpa pasangan) yang mencapai 24,9 persen. Jika dibandingkan dengan angka sebelumnya yang hanya 15,4 persen, terlihat lonjakan yang cukup signifikan.
Survei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters adalah mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu belum tahu siapa yang akan dipilih dan masih sangat rentan berubah pilihan.
Kebanyakan dari kelompok ini merupakan bekas pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dan sebagian lain merupakan orang-orang yang tidak menggunakan haknya atau merahasiakan pilihannya pada pemilu lalu.
Mereka merupakan generasi tua dalam rentang usia 41-60 tahun yang sebagian besar masuk ke dalam generasi X. Pada rentang usia tersebut, jumlah mereka mencapai 44,3 persen, lebih tinggi dari persentase populasi kelompok ini yang sekitar 36 persen.
Mayoritas Perempuan
Mayoritas kelompok ini merupakan kalangan perempuan, mencapai 54,2 persen. Di samping itu, terdeteksi bahwa kebanyakan pemilih ragu tinggal di pedesaan dan lebih banyak berpendidikan dasar.
Kalangan Islam, terutama warga Nahdlatul Ulama, menjadi kelompok masyarakat yang lebih bimbang dibandingkan dengan kelompok pemeluk agama lain.
Terlebih di Jawa Timur yang menjadi wilayah perebutan pengaruh di antara dua tokoh kelahiran daerah ini, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, derajat kebimbangan warga NU paling tinggi. Padahal, kelompok pemilih bimbang di atas dapat menjadi penentu, apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran.