Jokowi punya tim internal godok cawapres, PDIP ingatkan keputusan akhir di parpol
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo disebut telah membentuk tim internal yang menggodok nama-nama calon wakil presiden yang layak mendampinginya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mempersoalkan ada tim internal bentukan Jokowi.
"Oh itu yang tim Pak Jokowi ya boleh boleh saja lah," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Senin (12/3).
Sebagai salah satu orang terdekat Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno disebut sebagai ketua tim tersebut. PDIP juga tak mempersoalkan penunjukan sosok ketua tim di luar partai politik.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Hendrawan menduga, Jokowi menganggap Pratikno sebagai orang dekat dan bisa dipercaya sehingga diberi mandat untuk menyeleksi cawapresnya di Pemilu 2019.
"Kan memang Pak Pratikno dianggap orang yang paling dekat, paling dipercaya, orang kampus, sehingga kalau orang kampus dianggap imparsial, tidak mudah berpihak. Dan informasi sensitif tidak diperdagangkan diperjualbelikan antar parpol," ujarnya.
Terlepas dari itu, Hendrawan mengingatkan bahwa partai politik adalah pihak yang memiliki wewenang untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dengan kata lain, keputusan akhir calon pendamping Jokowi tetap menjadi keputusan partai politik.
"Jadi dengan pasal di UUD seperti itu, parpol sudah melewati babak kualifikasi dan langsung memasuki babak semi final. Kalau ada tim lain yang dibentuk itu pasti masih babak kualifikasi," tandasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi menyatakan telah membentuk tim internal untuk Pemilu Presiden 2019. Tim ini tengah bekerja untuk menggodok calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi di periode kedua.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDjarot Saiful Hidayat mengatakan, kongres PDIP baru akan digelar pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Partai Golkar mengusulkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid angkat bicara usai Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mendukung semua capres dan cawapres yang akan maju di pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPAN sebelumnya memprioritaskan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo.
Baca Selengkapnya