Kebijakan tak bisa dipidana, kepala daerah nanti malah jadi nakal
Merdeka.com - Direktur Sustainable Development Indonesia, Dradjad Wibowo mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk berhati-hati dalam mengeluarkan Surat Edaran (SE) kebijakan tak bisa dipidana bagi kepala daerah. Meskipun hal itu dilakukan untuk mendukung penyerapan anggaran di daerah.
Seperti diketahui, penyerapan anggaran di daerah masih minim lantaran para kepala daerah khawatir kebijakan yang diambilnya berkaitan dengan APBN bakal berbuntut panjang dan mengantarnya masuk bui.
"Payung hukum (SE) boleh asal jangan memberikan jaminan yang membuat mereka (kepala daerah) menyalahgunakan," kata Dradjad di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8).
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
Dradjad melihat, ketakutan para kepala daerah ini bersinergi dengan ulah nakal dari segelintir aparat hukum. Jadi, menurut Dradjad, Presiden Jokowi cukup memangkas segelintir aparat hukum yang berulah tersebut.
"Sebenarnya ketakutan itu kan lebih karena perilaku oknum penegak hukum. Jadi oknum penegak hukumnya ini saja yang dikunci. Karena kalau ada surat edaran nanti takutnya malah jadi dengan surat edaran itu kepala daerah malah jadi nakal. Jangan lupa banyak juga kepala daerah yang nakal," papar mantan Waketum PAN ini.
Dradjad meminta Presiden Jokowi untuk tidak seolah-olah memberikan garansi menyeluruh kepada kepala daerah yang justru akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
"Jadi jangan karena ini terus kemudian kita memberi seolah-olah blanket guarantee, seolah-olah perlindungan menyeluruh kepada kepala daerah sehingga mereka kemudian menyalahgunakan. Jadi jangan sampai mengambil solusi tapi membuat masalah baru," ungkap Dradjad.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaTito meminta kepala daerah menyiapkan data statistik sektoral.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini terdapat 34 Pj kepala daerah yang mengundurkan diri untuk maju pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ragu mengganti kepala daerah jika berkinerja buruk atau melenceng dari arahan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian mewanti-wanti kepala daerah dan Pj kepala daerah yang aktif bermain judi online.
Baca SelengkapnyaNasDem khawatir kepala daerah di daerahnya tidak netral dan mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Baca SelengkapnyaDahnil menyayangkan ada pihak menggunakan jabatan kepala daerah hanya untuk sekadar terlihat 'asal beda'.
Baca SelengkapnyaKemendagri telah menekankan kepada kepala daerah agar menjaga netralitas ASN pada Pilkada.
Baca SelengkapnyaBima Arya tak menampik temuan pelanggaran netralitas ASN tersebut perlu diberikan atensi oleh Komisi II DPR RI.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.
Baca SelengkapnyaTito kemudian menyinggung ketika kepala daerah ditangkap korupsi, maka wakilnya akan senang.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca Selengkapnya