Kenapa PDIP tak usung Risma di Pilgub DKI 2017?
Merdeka.com - DPP PDIP akhirnya menjatuhkan pilihannya pada petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017 mendatang. Basuki alias Ahok akan didampingi Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya kembali.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pemilihan pasangan Ahok-Djarot telah melewati berbagai pertimbangan. Seperti dengan calon kepala daerah di wilayah lainnya.
"Ya tentu saja keputusan diambil pada hari-hari terakhir ini dan itu setelah melakukan berbagai pertimbangan-pertimbangan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Saat ditanya alasan tak mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Hasto mengelak. Dia berdalih, kadernya Djarot menduduki posisi calon wakil Gubernur DKI.
"Pak Djarot kan sebagai kader PDIP menjadi wakil gubernur," ucap Hasto.
Adapun alasan Djarot tak dijadikan calon gubernur yakni DPP melihat Ahok-Djarot sebagai pimpunan DKI yang telah menyatu dan serasi. Keduanya akan saling mengisi dan bekerja sama untuk memajukan Jakarta.
"Ya kita melihat (Ahok-Djarot) sebagai satu kesatuan kepemimpinan gubernur tidak bisa jalan sendiri gubernur tanpa wakil gubernur, dan wagub punya tugas membantu gubernur," terang Hasto.
Dia menambahkan, keputusan Djarot kembali mendampingi Ahok karena kehendak rakyat. "Rakyat yang menghendaki," ucap Hasto. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan sudah masuk ke dalam bursa calon gubernur Jakarta dari PDIP sejak bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDinamika perjalanan Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan pihaknya memang tidak terburu-buru mengumumkan semua nama yang akan diusung.
Baca Selengkapnya