Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPD tak ke KPU, NasDem hanya jadi pendukung Nanda-Wanedi di Malang

Ketua DPD tak ke KPU, NasDem hanya jadi pendukung Nanda-Wanedi di Malang Yaqud Ananda Qudban-Ahmad Wanedi. ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Partai NasDem batal menjadi partai pengusung di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Malang. Partai besutan Surya Paloh itu hanya jadi pendukung pasangan bakal calon wali kota Yaqud Ananda Qudban- Ahmad Wanedi.

Partai NasDem awalnya mengusung Nanda-Wanedi sesuai dengan rekomendasi DPP. Namun saat proses peberkasan pendaftaran berlangsung, Ketua DPD NasDem Kota Malang tidak hadir di Kantor KPU.

Padahal M Fadli, Ketua DPD Nasdem Kota Malang awalnya sempat membacakan surat rekomendasi dalam deklarasi pasangan Menawan (Menangkan Nanda-Wanedi). Fadli tidak ikut serta ke Kantor KPU, sebagaimana ketentuan keharusan kehadiran pengurus partai pengusung.

Orang lain juga bertanya?

Ketua Komisioner KPU Kota Malang, Zainudin saat memimpin rapat memberikan kesempatan kepada koalisi untuk mengambil sikap atas ketidakhadiran Pengurus Ketua NasDem. Akhirnya diperoleh kesepakatan Partai NasDem sebagai partai pendukung.

"Rekom memang ditandatangani oleh Ketua DPD Kota Malang, M Fadli, namun sesuai ketentuan yang bersangkutan harus dihadirkan," kata Zainudin di Kantor KPU, Rabu (10/1).

Secara fisik rekomendasi menyebutkan Yaqud Ananda Qudban dan Ahmad Wanedi sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Namun Ketua DPD menghilang usai acara deklarasi di Jalan Simpang Balapan.

Karena itu Nanda dan Wanedi, yang semula rencana diusung oleh lima partai dengan 22 kursi berkurang menjadi empat partai pengusung dengan 21 kursi. Kursi pengusung semula berjumlah 22 kursi, terdiri dari Partai Hanura (3), PDIP (11), PAN (4), PPP (3) dan NasDem (1).

"Partai NasDem tidak bisa memenuhi prasyarat menghadirkan pengurus di tempat pendaftaran. Sehingga tidak dimasukkan dalam daftar pengusung calon Yaqud Ananda Qudban dan Ahmad Wanedi," tegas Ashari Hussein, Komisioner KPU.

Kursi Partai NasDem sejak awal menjadi rebutan antara koalisi Asik yang mengusung Moch Anton- Syamsul Mahmud dan koalisi Menawan. Bahkan di awal sempat beredar surat rekomendasi untuk Anton dan Syamsul Mahmud dan belakangan urat rekomendasi untuk Nanda dan Wanedi.

Namun demikian tidak mengganggu pemenuhan syarat pencalonan Nanda dan Wanedi. Syarat pencalonan keduanya sudah dinyatakan lengkap tinggal melengkapi syarat para calon.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem Tegaskan Bagian dari Koalisi Prabowo Meski Tidak Setor Nama Calon Menteri
NasDem Tegaskan Bagian dari Koalisi Prabowo Meski Tidak Setor Nama Calon Menteri

NasDem memastikan pihaknya tidak berada di luar kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya
Diminta Nama Calon Menteri oleh Prabowo, NasDem Ungkap Alasan Ogah Masuk Kabinet
Diminta Nama Calon Menteri oleh Prabowo, NasDem Ungkap Alasan Ogah Masuk Kabinet

“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.

Baca Selengkapnya
Tanpa PKS, Ini Hasil Konsolidasi Perdana NasDem-PKB usai Deklarasi Anies-Cak Imin
Tanpa PKS, Ini Hasil Konsolidasi Perdana NasDem-PKB usai Deklarasi Anies-Cak Imin

Rapat konsolidasi perdana NasDem-PKB tidak dihadiri PKS

Baca Selengkapnya
Zulhas soal PDIP Lobby Khofifah Tak Berpasangan dengan Emil: Kalau Semua Minta Jadi Repot
Zulhas soal PDIP Lobby Khofifah Tak Berpasangan dengan Emil: Kalau Semua Minta Jadi Repot

Zulhas menegaskan, PAN telah menyerahkan sepenuhnya kepada Khofifah.

Baca Selengkapnya
Tak Hadiri Kampanye Ganjar walau Kader PDIP, Wali Kota Makassar: Kepala Daerah Harus Baik untuk Semua
Tak Hadiri Kampanye Ganjar walau Kader PDIP, Wali Kota Makassar: Kepala Daerah Harus Baik untuk Semua

Tak Hadiri Kampanye Ganjar walau Kader PDIP, Wali Kota Makassar: Kepala Daerah Harus Baik untuk Semua

Baca Selengkapnya
Batal Diumumkan, Beredar Foto Anies-Rano Karno Duduk Akrab di DPP PDIP
Batal Diumumkan, Beredar Foto Anies-Rano Karno Duduk Akrab di DPP PDIP

PDIP batal mengumumkan Anies Baswedan dan Rano Karno untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
NasDem Ungkap Penyebab PKS Belum Umumkan Dukungan ke Anies-Cak Imin
NasDem Ungkap Penyebab PKS Belum Umumkan Dukungan ke Anies-Cak Imin

PKS sudah diundang dalam acara deklarasi Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Khofifah: Sejauh Berkomunikasi, PDIP Tidak Sampai Menyodorkan Nama Cawagub
Khofifah: Sejauh Berkomunikasi, PDIP Tidak Sampai Menyodorkan Nama Cawagub

Khofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.

Baca Selengkapnya
Airin: PDIP Usung Saya Maju Pilkada Banten Tanpa Paksa Harus Jadi Kader
Airin: PDIP Usung Saya Maju Pilkada Banten Tanpa Paksa Harus Jadi Kader

Airin menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati yang telah memberikan rekomendasi untuk maju Pilgub Banten.

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras PDIP soal Kabar Pengerahan Kades Pilih Paslon Tertentu di Pilkada Jateng, Ancam Bawa ke Hukum
Reaksi Keras PDIP soal Kabar Pengerahan Kades Pilih Paslon Tertentu di Pilkada Jateng, Ancam Bawa ke Hukum

Tim hukum Andika-Hendi mendapat informasi akan ada pertemuan sejumlah kepala desa di Pemalang untuk diarahkan memilih paslon tertentu di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin

Maman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
NasDem Klaim Anies Tak Kecewa Ditinggalkan di Pilkada Jakarta: Bukan Bertepuk Sebelah Tangan
NasDem Klaim Anies Tak Kecewa Ditinggalkan di Pilkada Jakarta: Bukan Bertepuk Sebelah Tangan

NasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya