Ketum Gelora Anis Matta Sebut Prabowo Paling Relevan Pimpin Indonesia
Anis Matta menilai, Prabowo memiliki sikap positif.
Prabowo disebut rendah hati dan tidak pernah malu untuk belajar dengan siapa pun.
Ketum Gelora Anis Matta Sebut Prabowo Paling Relevan Pimpin Indonesia
Ketua Umum (Ketum) Partai Gelora, Anis Matta menilai calon presiden (capres) Prabowo Subianto sebagai sosok yang paling relevan untuk memimpin Indonesia. Alasannya, Prabowo memiliki sikap positif.
Sikap positif itu di antaranya rendah hati. Selain itu, Prabowo dinilai tidak pernah malu untuk belajar dengan siapa pun. Bahkan, Prabowo belajar dengan lawan politik yang sudah mengalahkannya dua kali, yakni Presiden Joko Widodo.
Menurut Anis Matta, seorang pemimpin harus terus belajar dan tidak malu untuk menimba ilmu dengan siapa pun, baik dengan orang yang lebih tinggi ataupun dengan rakyat kecil. Sikap itu ada pada diri Prabowo sehingga menjadikannya sangat relevan untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya.
"Itu yang membuat Prabowo relevan, karena pemimpin itu akan selalu relevan kalau dia bisa berkontribusi. Dan apa yang membuatnya bisa berkontribusi adalah kalau dia selalu belajar,"
kata Anis Matta dikutip dari akun Instagram @dekade08, Kamis (14/9).
merdeka.com
Menurutnya, kerendahan hati yang dimiliki Prabowo sangat menunjukan jiwa besar sebagai seorang pemimpin. Sikap tersebut juga menunjukan kelayakan Prabowo menjadi seorang kepala negara yang siap menjaga kedaulatan rakyat.
"Momentum seorang pemimpin menjadi pembelajar itu adalah momentum di mana dia menegaskan bahwa dia akan selamanya relevan bagi bangsanya,"
pungkas Anis Matta.
merdeka.com
Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang baru dideklarasikan. Hasilnya, elektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen.
Dalam survei, Anies-Cak Imin dihadapkan dengan Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil, serta Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Erick Thohir.
"Sementara untuk Ganjar-RK unggul dengan angka 35,4 persen dan Prabowo-ET sebagai runner-up dengan elektabilitas 31,7 persen. Responden yang belum menjawab 16,4 persen.
Survei digelar pada 5 September melalui telepon setelah Anies-Cak Imin dideklarasikan pada 2 September 2023 lalu.
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, dari hasil survei itu, tidak dapat disimpulkan apakah Anies-Cak Imin mendapatkan respon positif atau negatif setelah dideklarasikan. Karena tidak ada data duet itu sebelumnya.
Hanya saja dalam survei individual, elektabilitas Anies mencapai 20 persen. Maka ketika berpasangan dengan Cak Imin memperlihatkan belum ada kenaikan.
"Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan," kata Saiful dalam keterangannya, Kamis 14 September 2023.
Saiful juga menjelaskan, selama Anies didukung NasDem, PKS dan NasDem, suaranya ketika dijumlahkan mencapai 20 persen. Ketika dipasangkan dengan Cak Imin hanya 16 persen mencerminkan dukungan itu hanya berasal dari kekuatan dari NasDem dan PKB saja, atau NasDem dan PKS saja.
"Jika suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 persen, ini mungkin mencerminkan kekuatan dua partai, bisa PKB dengan Nasdem atau Nasdem dengan PKS," jelas Saiful.
Artinya, Anies tidak atau kurang memiliki pemilih independen karena hanya berasal dari partai pengusung. Anies tidak memberikan efek ekor jas kepada partai pengusungnya.
"Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat paska deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,"
kata Saiful.
merdeka.com
SMRC menggelar survei melalui wawancara telepon pada 5-8 September 2023. Pemilihan sampel menggunakan metode random digit dialing. Dengan teknik itu diambil sampel sebanyak 1212 responden. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.