Jika Ganjar dan Anies Berduet, Ini Potret Terbaru Elektabilitasnya di Survei
PDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
PDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
PDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024. Poros ini akan dihadapkan dengan koalisi besar Prabowo Subianto. Lalu, bagaimana potret survei elektabilitasnya, jika Ganjar-Anies melawan Prabowo?
Diketahui, Ganjar telah didukung PDIP dan PPP sebagai capres. Demikian pula dengan Anies yang telah didukung NasDem, Demokrat dan PKS.
Kubu Prabowo didukung oleh Gerindra, Golkar, PKB dan PAN.
Dalam survei terbaru Voxpol Center Research & Consulting. Prabowo Subianto 36,5 persen. Kemudian, Ganjar 30,4 persen. Urutan ketiga, ada Anies Baswedan dengan 26,4 persen. Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 6,7 persen.
Jika suara Ganjar dan Anies bersatu maka, pasangan ini akan mendapatkan, 56,8 persen. Prabowo kalah. Survei digelar pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2023. Melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei tercatat 2,83 persen.
Mengutip survei LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo 38,2 persen. Ditempel Ganjar dengan 35,3 persen. Di urutan terakhir, ada Anies Baswedan yang mendapatkan 18,4 persen. Sementara 8,1 persen menyatakan belum memutuskan, rahasia, tidak tahu atau tidak menjawab.
Jika kekuatan Ganjar dan Anies bersatu, maka hasilnya menjadi 53,7 persen. Pilpres 2024 satu putaran.
Survei digelar Agustus 2023. Dengan menggunakan metodologi multi-stage random sampling melibatkan 1.200 responden. Wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, pada 3 hingga 15 Juli 2023.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang menyatakan elektabilitas Ganjar sebesar 35,2 persen. Ditempel Prabowo dengan 33,2 persen. Posisi ketiga, ada Anies dengan 23,9 persen.
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai, Ganjar cocok dipasangkan dengan Anies. Menurut Said, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. "Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Univ Gajah Mada," ujar Said dalam keterangannya, Senin (21/8).
Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid menegaskan, Anies tetap jadi Capres. "PKS kan sudah komitmen untuk jadikan Pak Anies bukan Cawapres, tapi jadi Capres dengan Demokrat dan dengan NasDem, kita konsisten di sana," kata Hidayat. PKS tak akan tergoda wacana Anies dijadikan Cawapres. Karena, memang sudah menjadi komitmen partainya untuk menjadikan Anies sebagai Capres.
"Aneh saja kalau PKS mewacanakan itu, keputusan majelis syuro adalah mendukung Pak Anies menjadi Calon Presiden bukan Calon Wakil Presiden," kata Hidayat.
Anies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaHasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar unggul 4 persen dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menjadi pesaing terkuat dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut, persoalan elektabilitas menjadi pekerjaan rumah bagi PDIP untuk ke depannya kembali memperoleh elektabilitas tinggi.
Baca SelengkapnyaArsjad mengajak kepada seluruh relawan bergerak sat-set memenangkan Ganjar-Mahfud satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP yakin elektabilitas Capres Ganjar Pranowo akan meningkat tajam. Setelah tidak lagi menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPrabowo bisa merangkul para pendukung Ganjar dan Anies secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca Selengkapnya