Ketum PP Muhammadiyah Nilai Pilpres 2019 Seperti Laga 'El Clasico'
Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengumpamakan Pilpres 2019 seperti laga El Clasico. Laga El Clasico merupakan laga pertandingan dua klub raksasa asal Spanyol yaitu Barcelona dan Real Madrid.
Haedar mengungkap perumpamaan El Clasico ini diambilnya dari kondisi Pilpres 2019. Haedar menyebut jika kedua capres telah pernah bertemu di Pilpres 2014 yang lalu.
Pertarungan di Pilpres 2019 sendiri menjadi semacam partai ulangan dari Pilpres 2014 yang lalu. Haedar mengungkapkan karena menjadi semacam partai ulangan, kondisi ini pun membelah masyarakat.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang dijuluki Raja Pemilu? Dijuluki Raja Pemilu, Tukang Bengkel Ini 237 Kali Ikut Pemilu dan Selalu Kalah Dia sudah mengikuti pemilu selama 36 tahun dan namanya tercatat dan buku rekor unik.
-
Apa arti Pilkada? Pilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Politik sekarang ini membelah. Akibat dari dua pasangan yang ini ulangan dari periode yang lalu. Jadi kayak El Clasico. Karena El Clasico itu, lalu muara menang kalahnya itu tinggi sekali. Partai ulangan itu," ujar Haedar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Senin (11/2).
Haedar menerangkan, saat ini masyarakat dalam keadaan to be or not to be. Sehingga masyarakat yang mendukung pun menganggap calon yang didukungnya harus menang dan jangan sampai kalah.
Haedar menambahkan kondisi tersebut sangat potensial melahirkan permusuhan. Selain itu rasa benci dan permusuhan ini bisa menjalar dan merugikan kesatuan dan persatuan bangsa.
Haedar pun menerangkan di tengah kondisi masyarakat yang terpecah inilah Muhammadiyah mencoba untuk hadir. Muhammadiyah, disebut mencoba hadir membangun keseimbangan dan kejernihan berpikir.
"Apa yang terjadi, itu situasi potensial untuk ada rasa permusuhan. Rasa saling terancam kebencian dan sebagainya. Muhammadiyah mencoba membangun keseimbangan dan mengajak masyarakat untuk berpikir lebih jernih kontemplatif dan kembali pada ajaran agama yang mengajarkan kedamaian, persaudaraan, kebajikan, nilai-nilai amanah," tutup Haedar.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaDua lembaga ini disebut Haedar juga mendapatkan amanat dari masyarakat sebagai penyelenggara Pileg, Pilpres dan Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, PKB bisa mengambil manfaat penuh dari peristiwa politik saat ini
Baca SelengkapnyaKPU RI telah menyelesaikan tahapan rekapitulasi nasional Pilpres 2024 dan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenangnya.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga akan mengambil tema tentang pertahanan, keamanan, geopolitik, politik luar negeri, hubungan internasional dan globalisasi.
Baca SelengkapnyaHal ini dikatakan Surya Paloh saat ditanya soal harapan NasDem pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHermawi berharap agar PKS dan NasDem bisa bergabung seperti koalisi Perubahan saat mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, sejatinya pesta demokrasi dibuat senyaman dan seaman mungkin
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pihak yang belum bisa menerima hasil proses Pemilu 2024 untuk menempuh langkah prosedural hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPara Kiai dan Santri menyatakan deklarasi tak ada wakil NU lain di Pemilu 2024 selain Muhaimin Iskandar.
Baca Selengkapnya