Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KH Salahuddin Wahid: Tebu Ireng juga menerima tabloid fitnah

KH Salahuddin Wahid: Tebu Ireng juga menerima tabloid fitnah Salahuddin Wahid. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pondok Pesantren Tebu Ireng ternyata tak luput dari kiriman fitnah. "Ini sebuah tindakan bodoh," kata KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng, Jombang. Berikut wawancaranya dengan Bagus Prakoso seperti dilansir tabloid Obor Rahmatan Lil’alamin.

Kampanye Pilpres kali ini banyak diwarnai fitnah. Terakhir kubu Jokowi yang diserang melalui beredarnya sebuah tabloid. Apa pendapat Gus Sholah?

Menurut saya itu bodoh sekali ya. Seperti halnya (menyebut sebuah tabloid) yang memfitnah Jokowi. Saya juga tidak ngerti apa maksud mereka seperti itu dengan membuat fitnah. Ponpes Tebu Ireng juga dikirimi fitnah.

Saling fitnah untuk men- jatuhkan lawan apakah efektif untuk mengangkat popularitas capres?

Harusnya ya jangan seperti itulah. Kita berkampanye ‘kan tidak menjelekkan orang lain, tapi menunjukkan kelebihan kita dan tidak mencari kekurangan lawan. Janganlah memakai bahasa yang memojokkan, bahasa yang kasar, bahasa yang tajam dan merendahkan lawan. Bawaslu kan juga kurang punya gigi, yang punya gigi itu KPU. Jadi KPU punya wewenang untuk membatalkan atau tidaknya. Pertanyaanya, apakah temuan-temuan itu nantinya berdampak pada pembatalan pasangan tersebut atau tidak?

Menurut Gus Sholah apa kelebihan kedua sosok capres kita sekarang ini?

Jokowi saya kira memiliki kemampuan untuk menggerakkan masyarakat, mendekati masyarakat dan menyelesaikan masalah dengan dialog. Dan ini sudah terbukti. Demikian juga Prabowo. Prabowo untuk hal makro kuat, tapi untuk hal-hal operasional mungkin tidak sekuat Jokowi. Dan Jusuf Kalla adalah pilihan yang tepat untuk mendampingi Jokowi. Hatta juga memiliki pengalaman cukup lama untuk mendampingi Prabowo.

Bagaimana kedekatan Gus Sholah dengan kedua pasangan ini?

Saya paling dekat dengan Pak Yusuf Kalla. Ketika beliau jadi wapres, sering berkunjung ke Tebu Ireng. Kalau saya ingin ketemu dengan beliau juga sangat enak, mudah. Beliau juga jauh sebelumnya sering ngajak saya untuk bertemu. Sementara dengan Hatta saya tidak dekat. Prabowo juga saya tidak dekat. Hanya sekali bertemu saat ada kegiatan. Jokowi saya baru ketemu sekali, waktu di Tebu Ireng. Kita berdiskusi dan Pak Jokowi meminta masukan. Ada plus minus itu sudah wajar. Tapi menurut saya, Jokowi juga putra terbaik dan terpilih.

Mengapa ulama dan pondok pesantren NU sekarang ini menjadi lahan rebutan para capres?

Saya kira ormas apa saja tentunya didekati para capres ini karena dianggap mereka punya pengikut yang banyak. Seperti NU dan Muhammadiyah, ini saja juga terbelah. Sebenarnya ulama-ulama yang aktif di ormas sebaiknya jangan muncul secara telanjang menyatakan dukungannya. Saya saja memimpin Tebu Ireng ini tidak mengumbar pilihan saya. Saya memang punya pilihan pribadi, tapi saya tidak mau dianggap mendukung si A atau si B. Pilihan saya hanya untuk saya dan tidak perlu saya ceritakan ke orang lain.

Apakah Gus Sholah juga menyerukan kepada para ulama untuk bersikap netral?

Saya tidak berani menyerukan, atau menganjurkan pesantren lainnya. Mereka kan sudah tahu apa yang sebaiknya dilakukan. Saya hanya berani menyampaikan bahwa pesantren A mendukung Jokowi, pesantren B mendukung Prabowo, dan janganlah ini sampai menimbulkan konflik di antara kita. Hormatilah pilihan kita masing-masing.

Presiden seperti apa yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini?

Sebenarnya, yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini adalah gabungan Jokowi dan Prabowo. Saya lebih menekankan kepada mereka terhadap masalah-masalah yang mendesak seperti penegakan hukum dan hak asasi manusia, kemudian reformasi birokrasi, pemerataan hasil pembangunan dan pendidikan. Inilah yang sangat dibutuhkan bangsa Indonesia.

Apa imbauan Gus Sholah kepada umat?

Saya cuma mengajak orang untuk berpikir. Kedua pasangan ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Maka masyarakat silahkan memilih mana. Untuk saat ini, saya juga masih belum memastikan mendukung siapa. Mungkin beberapa hari jelang pilpres, baru saya akan pastikan memilih siapa.

Efek apa yang ditimbulkan bagi Indonesia dari salah satu capres yang menang nanti?

Tentu akan berdampak bagi Indonesia. Entah itu Jokowi yang menang atau Prabowo. Tapi sangat disayangkan jika ada pendapat pribadi yang bukan dari capres itu kemudian malah menjatuhkan capresnya.

Harapan Gus Sholah saat pilpres ini?

Pertama, saya harap tidak ada ribut. Kemudian saudara kita yang berbeda pilihan tidak perlu diributkan saling menghargai. Kedua, kalaupun sekarang masih hangat-hangatnya, saya harap setelah pilpres, kita saling bersalaman lagi. Ngapain lagi kita meributkan setelah pilpres. Jadi saling menghargai pilihan masing-masing saja. Saya sendiri juga diminta banyak orang untuk tidak memihak, dan saya menyetujuinya. Saya tentu punya pilihan, tapi pilihan itu tidak saya sampaikan secara terbuka. Saya hanya mengajak masyarakat untuk berpikir dan bisa memutuskan pilihannya sendiri. (skj) (mdk/cza)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jokowi Respons Kabar Permintaan Bertemu Megawati Lewat Sultan Yogya
VIDEO: Jokowi Respons Kabar Permintaan Bertemu Megawati Lewat Sultan Yogya

Jokowi hanya menjawab bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa baik dilakukan.

Baca Selengkapnya
Kangen Sapa Warga Jateng, Jokowi Bakal Blusukan Bareng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin
Kangen Sapa Warga Jateng, Jokowi Bakal Blusukan Bareng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin

Jokowi dijadwalkan menyapa warga di wilayah Banyumas, Pantura Barat, dan Pantura Timur.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Rahasia 'Kuat' Presiden Jokowi: Jamu Sehat
VIDEO: Terungkap! Rahasia 'Kuat' Presiden Jokowi: Jamu Sehat

Presiden Jokowi memberi kata sambutan pada pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain

Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Pemimpin Lari Marathon, Relawan: Ganjar Sat Set dan Tak Bertele-Tele
Jokowi Bicara Pemimpin Lari Marathon, Relawan: Ganjar Sat Set dan Tak Bertele-Tele

Presiden Jokowi juga menggunakan analogi ‘lari’ untuk menjelaskan kepemimpinan Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada yang Bilang Saya Plonga Plongo, Firaun, Tolol, Ya Tidak Apa-Apa
Jokowi: Ada yang Bilang Saya Plonga Plongo, Firaun, Tolol, Ya Tidak Apa-Apa

Secara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian

"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi

Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar
VIDEO: Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi Megawati Jengkel Diberitakan Ngawur,
VIDEO: Nada Tinggi Megawati Jengkel Diberitakan Ngawur, "Saya Mudah Jelekkan Keluargamu!"

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya

Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.

Baca Selengkapnya