Mahfud Sebut Banyak Koruptor Masuk Penjara Gara-Gara Tuntutan Istri
Suami terpaksa korupsi karena gaya hidup sang istri.
Mahfud mengingatkan, perempuan memiliki peran penting dalam membangun negara. Termasuk dalam mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Mahfud Sebut Banyak Koruptor Masuk Penjara Gara-Gara Tuntutan Istri
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan, banyak koruptor di Indonesia yang masuk penjara karena tuntutan istri. Suami terpaksa korupsi karena gaya hidup sang istri.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud saat menghadiri Halaqah Kebangsaan dan Pelantikan Pengurus Majelis Zikir Al-Wasilah Sumatera Barat (Sumbar), di Asrama Haji, Kota Padang, pada Minggu (17/12).
“Banyak koruptor-koruptor itu yang sekarang masuk penjara, karena tuntutan istrinya,” tutur Mahfud.
“Gajinya cuma Rp20 juta, belanjanya Rp50 juta yang dituntut dari suami. Suami tidak punya kerjaan lain, terpaksa korupsi,” imbuhnya.
Mahfud mengingatkan, perempuan memiliki peran penting dalam membangun negara. Termasuk dalam mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
“Ibu-ibu bertugas sekarang memajukan negara, bangsa, memajukan masyarakat dengan cara menjadi ibu yang baik dan menjadi istri yang baik,”
ujar Mahfud.
merdeka.com
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu meminta para istri mendorong suaminya berbuat baik di tempat pekerjaan. Kemudian mendidik anak-anak di rumah dengan baik.
“Hendaknya ibu-ibu semuanya rajin memperdalam dan melaksanakan ajaran agama dengan baik, agar sepak terjang ibu-ibu itu bisa menular kepada anak-anak,”
ucapnya.
merdeka.com
84% Koruptor Lulusan Perguruan Tinggi
Mahfud MD menyebut 84 persen dari jumlah koruptor di Indonesia merupakan lulusan perguruan tinggi.
"Jumlah koruptor di Indonesia itu 84 persen dari koruptor di Indonesia itu adalah lulusan perguruan tinggi," tuturnya di hadapan para wisudawan dan wisudawati Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu (17/12).
Mahfud melanjutakan, berdasarkan data KPK, jumlah koruptor di Indonesia mencapai 1.300 orang dan 900 orang dari jumlah tersebut yang merupakan lulusan perguruan tinggi.
Dia menjelaskan, berdasarkan data 2022, ada 1.250 orang yang sudah dipenjara dan ditangkap. Sementara tahun ini kemungkinan sudah menembus 1.300 orang.
"Perguruan tidak gagal, karena lulusan perguruan tinggi itu sudah ada 17,6 juta. Jadi, dari 17,6 juta itu yang koruptor hanya 900 orang, tidak sampai 0,05 persen,"
jelasnya.
merdeka.com