Massa pendukung bakal cawalkot Makassar serang kantor Celebes TV
Merdeka.com - Kantor televisi lokal di Makassar, Celebes TV yang berada di lantai 15 gedung Menara Bosowa Jalan Jenderal Sudirman, Makassar diserang oleh kelompok salah satu pendukung bakal calon walikota Makassar dari Partai Golkar Supomo Guntur-Kadir Halid (SUKA), Senin (25/6) malam.
Menurut informasi, sebelum diserang, di kantor tersebut sedang berlangsung acara 'Obrolan Karebosi' yang disiarkan live sekitar pukul 20.45 Wita. Mereka yang masuk ke ruangan studio tanpa permisi dan mencari salah seorang nara sumber yang bernama Arsyad.
Kebetulan dalam acara Obrolan Makassar salah seorang pembicara merupakan kader Golkar bernama Arsyad. Mereka masuk dengan suara keras dan berteriak-teriak mencari orang yang bernama Arsyad. "Mana Arsyad, mana Arsyad?!"
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang dibakar oleh penonton? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Seluruh kru Celebes TV yang sedang sibuk mengambil gambar sudah berusaha melerai namun massa yang kalap memaksa masuk dan mendorong mereka.
Malah di antara massa yang datang menggertak salah seorang nara sumber dari akademisi dan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar DR Firdaus Muhammad. Mereka yang datang tidak mengenal secara pribadi Arsyad.
Lalu mereka mendapati Arsyad yang kemudian menjadi bulan-bulanan pendukung SUKA. Diduga aksi mereka karena geram dengan Arsyad yang terang-terangan menyatakan mendukung Irman Asin Limpo-Busrah Abdullah (NOAH) yang didukung oleh PAN dan PPP.
Irman adalah adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga menjabat sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulsel. Sementara Golkar merekomendasikan Wakil Walikota Makassar Supomo Guntur berpasangan dengan Kadir Halid yang juga adik kandung mantan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.
Dalam insiden itu, sejumlah alat siaran yang berada di dalam studio dirusak massa SUKA. Belum diketahui jumlah kerusakannya.
Pemilihan Wali Kota Makassar akan berlangsung pada bulan September mendatang. Saat ini tahapan masih pemeriksaan kesehatan pasangan calon oleh tim dokter. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaSalah seorang kameraman Tv Bodhiya Virmala menjadi korban penganiayaan oleh masa pendukung SYL.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaDebat publik kedua kali ini sempat memanas antar simpatisan paslon di dalam maupun luar Hotel Claro Makassar.
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSYL digiring keluar ruangan sidang dengan didampingi oleh aparat kepolisian
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca Selengkapnya