Megawati Ungkap Makna Api Obor Perjuangan di Rakernas PDIP
Obor api itu dibawa dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah selama empat hari hingga tidak pernah padam.
Obor api itu dibawa dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah selama empat hari hingga tidak pernah padam.
Megawati Ungkap Makna Api Obor Perjuangan di Rakernas PDIP
Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam, yang berasal dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah, diterima Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Penyerahan api obor itu sekaligus menandai dibukanya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDIP, di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5).
Mulanya, sebanyak 25 pelari mengiringi obor api tersebut menuju panggung utama arena Rakernas V.
Kemudian tiga pelari perempuan membawa obor api perjuangan untuk diserahkan kepada Megawati.
Di atas panggung, Megawati sudah menunggu untuk menerima obor api perjuangan tersebut.
Megawati didampingi Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang bertindak sebagai pemimpin prosesi, dan juga Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati, Puan Maharani.
Megawati diapit oleh Puan dan Hasto, kemudian menerima dan memantik api untuk dinyalakan dalam arena Rakernas PDIP.
"Dengan mengucapkan bismillahirahmannirahim ini adalah simbol karena terus ketika api dinyalakan itu semangat kita terus seperti api nan tak kunjung padam. Ini api di bawa berlari berpaa hari ya 4 ya? itu dari Mrapen dan ini nantinya tetap dinyalakan untuk ditaruh di Sekolah Partai," kata Megawati sambil memantik api dengan obor.
Sebelumnya, para kader dan simpatisan PDIP mengambil api abadi di Mrapen Jawa Tengah sebagai ditanda dimulainya rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-V PDIP pada 17 Mei lalu.
Mereka berlari melintasi 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta dan menempuh jarak 526 kilometer.
Setibanya di Jakarta, mereka disambut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto didampingi oleh Wakil Bendahara Umum PDIP Rudianto Tjen, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Krisdayanti dan Putra Nababan.