Melirik 3 pesona Hatta Rajasa
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa sebagai calon presiden (capres). Hatta dinilai figur yang tepat dalam memimpin Indonesia ke depannya.
Alasan ini pun diamini oleh sejumlah lembaga survei. Elektabilitas Hatta cukup tinggi. Bahkan mendapat posisi kedua setelah Prabowo Subianto. Kinerjanya sebagai Menko Perekonomian pun mendapat tingkat kepuasan yang cukup tinggi dibanding menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 tersebut.
Seperti apa pesona Hatta Rajasa? Berikut 3 faktor Hatta pantas menuju Istana, Kamis (3/4):
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang ada di peringkat kedua? Pembalap Kolombia tersebut diikuti oleh Daniel Holgado dari Red Bull GASGAS Tech 3 yang menduduki peringkat kedua dengan 176 poin.
-
Siapa yang menempati posisi kedua? Pembalap Turki ini diikuti oleh rekan-rekannya dari Aruba.it Racing Ducati, Nicolo Bulega, yang menempati posisi kedua dengan 273 poin, dan Alvaro Bautista di posisi ketiga dengan 243 poin.
1. Elektabilitas tinggi
Indonesia Network Election Survey (INES) melakukan survei tentang ketertarikan masyarakat terhadap beberapa tokoh.
Survei INES menunjukkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bersaing ketat dengan Hatta Rajasa. Posisi Prabowo dengan Hatta beda tipis. Prabowo berada pada posisi pertama 97,2 persen. Sedangkan elektabilitas Hatta Rajasa memperoleh 93,2 persen.
Elektabilitas Hatta Rajasa ini mengalami kenaikan dibandingkan survei INES pada Oktober 2012 lalu. Pada 2013 lalu, elektabilitas Hatta 11,3 persen. Sekarang menjadi 14,4 persen. Hal ini terjadi karena banyaknya pendukung dari PKS, PPP, dan PKB beralih ke Hatta, yang dianggap representasi konstituen Islam.
Bahkan dalam survei Jaringan Survei Indonesia (JSI) berapa waktu lalu menempatkan Hatta Rajasa sebagai capres terkuat di bawah Prabowo Subianto. Hatta memiliki tingkat popularitas 69,3 persen dan sebanyak 50,3 persen responden menyatakan Hatta pantas diusulkan sebagai capres.
2. Kinerja di bidang ekonomi
Sebagai Menko Perekonomian, Hatta Rajasa memperoleh penghargaan di bidang kebijakan publik (Public Policy Award) dari Asia Society. Hatta memiliki kontribusi bagi peningkatan demokrasi, kesejahteraan, dan kemakmuran masyarakat Indonesia. Pengalaman Hatta sebagai menteri selama 11 tahun belakangan inilah yang dilirik Asia Society.
Dalam survei Developing Countries Studies Center (DCSC) Indonesia, sebagai Menko Perekonomian, Hatta memiliki tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerjanya sebanyak 36,8 persen. Dari survei ini, Hatta mengungguli menteri koordinator lainnya seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menko Kesra Agung Laksono.
Hatta dinilai paling bekerja keras menyelesaikan masalah yang ada. Persentase paling tinggi juga dipegang oleh Hatta yaitu sebesar 40,8 persen. Sedangkan Menko Polhukam sebesar 31,6 persen dan untuk Menko Kesra sebesar 29,5 persen. Kemauan Hatta dalam memberikan penjelasan terkait berbagai permasalahan ekonomi yang menjadikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap dirinya cukup tinggi.
Pengamat politik LIPI, Lili Romli yang membuat kinerja Hatta dilirik masyarakat yakni dari program Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Sementara survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menghasilkan sosok Hatta Rajasa mendapat simpati publik dalam kerjanya. Ia merupakan menteri yang paling disukai. LSN menilai, meski menjabat sebagai ketua partai politik, kinerja Hatta tetap baik dan optimal.
3. SBYs factor
Hatta Rajasa merupakan besan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak dipungkiri, faktor ini cukup kuat dan melekat di diri Hatta untuk memuluskan jalannya menuju Istana.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai bahwa peluang Hatta Rajasa tampil pada Pilpres (pemilihan presiden) 2014 cukup besar. Peluang Menko Perekonomian Hatta Rajasa salah satunya. Dan peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat, untuk pencalonan presidennya.
Dalam survei Developing Countries Studies Center (DCSC) pada Oktober 2011, tingkat elektabilitas SBY masih di atas Megawati, Prabowo, dan Aburizal Bakrie. Jika popularitas SBY bisa dijaga dengan baik hingga masa akhir jabatannya, kemungkinan akan berimbas positif bagi Hatta.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies dan Muhaimin dengan nilai 16,7 persen. Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di urutan buncit sebesar 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas menjadi topik yang santer dibicarakan mendekati Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo disusul Megawati Soekarnoputri dengan persentase sebesar 97,0 persen.
Baca SelengkapnyaJelang pelaksanaan debat ketiga, sejumlah lembaga telah mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga paslon.
Baca SelengkapnyaDi urutan kedua pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dengan perolehan 283.796 suara.
Baca SelengkapnyaPrabowo menghadapi Anies unggul telak. Prabowo mendapat suara 47,6 persen, Anies 26,5 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah aktivis 98 yang mendukung Prabowo di antaranya Fahri Hamza dan Budiman Sudjatmiko.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto diniliai sebagai sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPoltracking memasukkan 10 nama tokoh yang belakangan tengah digadang-gadang untuk maju sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto unggul dengan angka 38,9 persen, Ganjar Pranowo 37 persen dan Anies Baswedan berada di posisi terakhir 19,9 persen.
Baca SelengkapnyaAdi menyebut Taj Yasin mendapatkan 5,4 persen, Yusuf Chudlori 2,5 persen, dan Raffi meraih 1,6 persen.
Baca Selengkapnya