Moeldoko Marah, Kubu Jokowi Sebut Framing Tim Prabowo Berbahaya
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai, isu mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbahaya. Sehingga, wajar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan peringatan keras.
Karding menjelaskan, kubu Prabowo-Sandiaga menggulirkan isu untuk mendeligitimasi penyelanggara pemilu. Isu itu berkaitan dengan daftar pemilih tetap (DPT), e-KTP tercecer dan hoaks surat suara tercoblos.
"Pertama itu akan mendelegitimasi KPU dan juga Bawaslu sebagai penyelenggara negara, itu akan berbahaya," ujar Karding lewat pesan singkat, Selasa (8/1).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi minta Parmusi jaga kondusifitas Pemilu? 'Bapak presiden memberikan pesan agar supaya Parmusi juga ikut menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan dalam rangka menyambut tahun politik 2024 agar pemilu dapat dilaksanakan secara aman damai jujur adil tepat pada tanggal 14 Februari yang akan datang,'
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Kedua, kubu Prabowo-Sandiaga ingin memainkan framing bahwa pemerintahan Jokowi tidak becus menyelenggarakan pemilu. Atau membuat fitnah penguasa bermain curang dalam pemilu.
"Sehingga dengan demikian rakyat dibuat untuk melawan pak Jokowi, pemerintahnya, dan juga KPU atau melawan Bawaslu," kata Karding.
Politisi PKB itu menambahkan, ada juga desain bahwa jika kubu lawan kalah, membuat isu Pemilu berlangsung curang. Karding menilai tuduhan itu sangat berbahaya. Dia pun menegaskan tidak ada kongkalikong antara pemerintah dan KPU.
"Jadi itu berbahaya karena frame yang dibangun untuk menjatuhkan, mendelegitimasi pemerintah, KPU, dan Bawaslu," pungkasnya.
Sebelumnya, KSP Moeldoko geram dengan kubu 02. Dia mencium ada upaya sistematis mendeligitimasi KPU.
Moeldoko pun memberi peringatan pada oposisi. Dia meminta agar kubu Prabowo jangan memainkan isu tersebut.
"Kita sudah punya catatan, jangan main-main, jangan main-main. Kemarin Saya bilangin lanjutkan permainan itu, saya akan mainkan juga," kata Moeldoko.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Justru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaIstana memastikan Mendagri tak akan tinggal diam bila pejabat Batubara terbukti minta kepala desa menangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kedamaian tidak boleh terkoyak karena Pemilu.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca Selengkapnya