PALSU (Catatan Goenawan Mohamad)
Merdeka.com - Malam ini saya membaca satu pesan: menurut Gallup Poll yang disiarkan CNN, Prabowo - Hatta ("Prahara") telah mengungguli Jokowi - Kalla ("Jk-JK").
Disebut "A 54% majority thinks Prabowo. Versus 41% Choosing Joko Widodo".
Berita ini disiarkan republika.online dan ada teman yang melihat TVOne juga memberitakannya.
-
Bagaimana incumbent memanfaatkan popularitasnya? Keberadaannya yang sudah dikenal dapat menjadi modal politik yang kuat dalam meraih dukungan.
-
Dimana tim sukses Pilkada menerapkan strategi? Misalnya, dalam Pilkada Halmahera Utara, tim sukses menggunakan pendekatan berbasis keluarga dan pengaruh lokal untuk menarik dukungan.
-
Kenapa trik ini efektif? Proses ini akan menyebabkan air yang ada dalam minyak panas menghasilkan letupan kecil, yang berfungsi untuk mengubah tepung halus menjadi partikel-partikel kasar yang lebih mudah dibersihkan.
-
Bagaimana kata-kata lucu membuat pemilu lebih menarik? Humor adalah jembatan yang dapat menghubungkan politik dengan pemilih, terutama mereka yang mungkin merasa jenuh atau kurang tertarik terhadap urusan politik.
-
Kapan pemimpin korup berhasil meraup keuntungan? Ketika rakyat lapar, pemimpin korup bisa makan besar dengan aman.
-
Tren kampanye unik apa yang dilakukan para caleg di Yogyakarta? Ada banyak cara kampanye unik para calon legislatif untuk meraup suara masyarakat. Pesta demokrasi sudah di depan mata. Tahun 2024 akan menjadi pemilu paling ditunggu-tunggu oleh calon legislatif. Sejak akhir tahun 2023, para caleg sudah mulai melakukan kampanye untuk meraup suara.
Ternyata, sejumlah orang yang kritis dan teliti menemukan bahwa Gallup Poll itu memalsu hasil poll di AS menjelang kemenangan Obama, bertanggal 16 Juni 2008.
Asal berita, "Princeton, N.J." diganti jadi JAKARTA.
Nama OBAMA diganti dengan Prabowo. Nama McCAIN diganti dengan Joko Widodo.
Tapi si pemalsu ceroboh. Di akhir paragraf kedua masih ada kalimat yang luput diganti: "independents join Prabowo in believing Obama will win."
"...pemilih independen bergabung dengan Prabowo karena yakin OBAMA akan menang."
Menggelikan. Menyedihkan.
Setelah memalsu akun orang di Twitter (milik Rosiana Sillahi), memalsu gambar T-shirt Iwan Fals, memalsu riwayat hidup Jokowi -- dikatakan keturunan Cina, dan beragama Kristen -- kini memalsu berita CNN dan hasil poll Gallup.
Politik memerlukan kecerdikan, kadang-kadang kelicikan, tapi saya belum pernah menyaksikan tingkat pemalsuan yang seperti sekarang.
Jika cara begini ternyata menang, teknik keji ini akan ditiru para politisi kelak. Politik akan penuh racun. Masa depan anak-anak kita akan kehilangan politik yang sehat untuk menyelenggarakan kehidupan masyarakat.
Masa depan, masa generasi mereka, akan penuh syak wasangka.
Menyedihkan bahwa untuk kedudukan yang lamanya hanya lima tahun saja, orang siap mengorbankan sekian puluh tahun di depan. Menghalalkan semua cara.
Fitnah dan pemalsuan adalah bentuk lain dari kekerasan. Bukan kekerasan fisik, tapi kekerasan terhadap norma sosial, terhadap akal sesama, dan terhadap orang yang jadi korban. Hari ini korbannya Joko Widodo. Kelak.... (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri meradang ketika kembali menyinggung kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut, rakyat pun tak terima jika Presiden Jokowi selalu dituding melakukan cawe-cawe.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPDIP akan mengadukan temuan kecurangan itu ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaHugua dianggap sudah muak dengan praktik suap menyuap yang terjadi di Indonesia
Baca SelengkapnyaBivitri menilai, modus ketua KPPS TPS 028, Pinang Ranti, Makassar, Jaktim yang mencoblos 19 surat suara milik Pramono-Rano bukan hal baru.
Baca SelengkapnyaPelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pemilu.
Baca Selengkapnya