PDIP Khawatir Gabungnya Gerindra ke Koalisi Buat Masyarakat Apatis Demokrasi
Merdeka.com - Partai Gerindra mau bergabung ke koalisi pemerintah jika tawaran konsepnya di akomodir. Tawaran konsep itu merupakan bargaining politik atau posisi tawar jika diajak bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon menganggapi hal tersebut. Menurutnya, tawaran konsep itu sah sah saja. Namun, Gerindra tak cocok gabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lantaran berlawanan pandangan.
"Ketika berlawanan kan berbeda visi, wong berbeda kok air dan minyak bisa satu, enggak mungkin, tetapi semua harus patuh kepada negara, jadi Pak Jokowi menurut saya gak usah terlalu mengakomodir kepentingan opsisi, jalan aja kenapa sih," kata Effendi di D'Consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
-
Apa yang ditekankan Prabowo di sidang kabinet? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden,' kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? 'Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda,' kata Biden.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
Effendi khawatir, masyarakat makin apatis terhadap demokrasi dan partai politik bila oposisi gabung ke pemerintah. Sebab, parpol menjadi tidak konsisten.
"Kami kan konsisten juga ketika kamu berbeda visi, berbeda dalan platform dalam kebijakan, bagaimana kita mengakomodir kebijakan energi nya, kebijakan pertanian nya, wong kita gatau," ujarnya.
Effendi menegaskan, platform nawacita Jokowi sudah matang diyakini oleh koalisi Indonesia Kerja. Maka dari itu, platform koalisi Jokowi bisa terganggu bila mengakomodir kepentingan dari luar.
"Kalau kemudian mengakomodir dan dipengaruhi oleh kebijakan dari luar yang kita tidak tahu justifikasinya seperti apa maka akan seperti apa pemerintahan yang akan datang, jadi saya kira ini konsisten sajalah," tegasnya.
Menurutnya, pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah cukup menginginkan suasana. Dia tak ingin oposisi di manjakan.
"Dengan ada pertemuan di mana, udah cukup lah, apalagi wong bukan musuh kok, bukan perang kok, hanya konsistensi sifatnya periode 5 tahunan kok, jangan dimanjakan juga," tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui, partainya menyiapkan konsep sebagai bargaining politik atau posisi tawar jika diajak bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dasco buru-buru membantah jika konsep yang ditawarkan sama dengan upaya bagi-bagi kursi.
Menurut Dasco, konsep tersebut sebagai penegasan supaya tak sekadar bagi-bagi kursi bila seandainya Prabowo memutuskan Gerindra bergabung ke koalisi petahana.
"Ya kalau ke dalam (kaolisi pemerintah) itu tidak langsung bagi-bagi kursi tetapi dengan tukar menukar konsep. Kalau konsep kita diterima (pemerintah), artinya kan baru ketahuan berapa jumlah orang yang diperlukan untuk menjalankan konsep tersebut," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (19/7).
"Kalau (konsep) itu semua diakomodir (pemerintah) artinya ya (Gerindra masuk) di dalam (pemerintahan). Kalau pun di luar ya dengan kritik membangun," sambung Dasco.
Dasco mengungkapkan, konsep yang ditawarkan Gerindra kepada pemerintah tentang ketahanan pangan dan ketahanan energi. Namun Dasco tidak bisa menjelaskan detail mengenai konsep kemandirian dalam pangan dan energi.
Bila konsep tersebut diterima pemerintah, Gerindra akan menyiapkan kader terbaiknya untuk mengisi jabatan strategis eksekutif yang sesuai dengan konsep yang ditawarkan.
"Kalau konsep mandiri-mandiri itu kemudian diterima lalu kan nanti akan dihitung bidangnya berapa orangnya berapa, kan begitu. Mungkin juga bisa dielaborasi berapa yang sudah ada, berapa yang belum ada orangnya," terangnya.
Meski demikian, hal ini perlu dibahas lebih lanjut. Dia menyebut konsep tersebut baru sekadar tawaran. "Konsep konsep itu kan baru ditawarkan. Nanti kalau diterima atau nggak kan mesti diskusi lebih lanjut. Jadi belum tentu diterima," ucap Dasco. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agung Baskoro menilai pertemuan Prabowo dan Megawati ini seperti pedang bermata dua.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, meminta publik tidak menyimpulkan pertemuan antara Megawati dengan Prabowo sebagai pertanda PDIP telah melunak.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaBudiman dipanggil untuk klarifikasi karena kehadirannya ke Prabowo seakan tidak tegak lurus mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pertemuan dan komunikasi antar tokoh bangsa baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSaid meyakini pertemuan Jokowi dengan Prabowo tidak akan menghalangi pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8)
Baca SelengkapnyaKecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca Selengkapnya