PDIP Nilai Makan Bareng Jokowi Bentuk Peringatan ke Ganjar dan Anies untuk Siap Lawan Kekuatan Besar
Tak hanya itu, dia juga menyoroti pernyataan Jokowi terhadap putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang melaju di Pilpres 2024.
Komarudin pun mencontohkan, bagaimana sikap Jokowi menyatakan tidak akan maju pada Pilpres 2014.
PDIP Nilai Makan Bareng Jokowi Bentuk Peringatan ke Ganjar dan Anies untuk Siap Lawan Kekuatan Besar
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menilai, acara makan bersama antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tiga bacapres di Istana Negara, Senin (30/10) memiliki makna lain.
Dia beranggapan, bahwa acara makan bersama di Istana sebagai bentuk peringatan bagi bacapres Ganjar Pranowo dan bacapres Anies Baswedan untuk bersiap-siap menghadapi kekuatan besar di Pilpres 2024.
"Jadi kalau saya ditanya itu, saya melihat justru itu sikap Pak Jokowi bagus juga warning buat Ganjar dan Pak Anies 'kamu siap-siap' begitu loh, apalagi ini pertemuan di Istana, beliau punya perangkat jelas," kata Komarudin, saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).
"Kemarin pertemuan kepala daerah, semua kalau tidak salah di Istana sebelum pertemuan itu, itu ada sinyal bahwa ini akan kekuatan besar ini kamu akan hadapi kekuatan besar, kalau saya cara lihat," sambungnya.
Komarudin pun mencontohkan, bagaimana sikap Jokowi menyatakan tidak akan maju pada Pilpres 2014. Sebab, Jokowi ingin fokus menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Namun, pada kenyataannya Jokowi akhirnya maju pada Pilpres 2014 sebagai capres bersama Jusuf Kalla (JK).
"Jadi kalau saya lihat ke balik ya, lihat pertemuan itu lihat terbalik. Kenapa lihat terbalik? Kalau pengalaman kita nih, Pak Jokowi selama sembilan tahun ini biasa buat statement itu dia bilang menolak berarti dia terima, dia bilang terima berarti dia tolak," ungkapnya.
merdeka.com
Tak hanya itu, dia juga menyoroti pernyataan Jokowi terhadap putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang melaju di Pilpres 2024.
Mulanya, Jokowi tak mendukung namun menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai seorang ayah, Jokowi mendukung Gibran.
"Ya, saya bilang bagian lain itu, warning itu karena pengalaman kita. Saya tidak yakin Pak Jokowi besok tidak dukung anaknya. Makanya tadi saya bilang, saya tadi bilang, beberapa waktu lalu kan bilang begitu tapi terakhirnya dukung," ujar dia.
merdeka.com
"Jadi kalau bagi saya, kita jangan seperti keledai lah, tidak mungkin jatuh di lubang yang satu untuk kedua kali, itu kata orang begitu. Nah, masa rakyat republik sebesar ini dianggap kecerdasan kita tidak bisa belajar dari sejarah," imbuh Komarudin.
merdeka.com