PDIP: Secara Kualitatif, Kubu Prabowo-Sandi Sulit Menang di Jateng
Merdeka.com - Provinsi Jawa Tengah dianggap menjadi lahan pertempuran (battle ground) yang sengit pada Pilpres 2019. Bahkan, kubu Prabowo-Sandiaga akan mendirikan markas khusus di daerah basis massa PDIP yang dikenal dengan sebutan kandang banteng itu.
Namun, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto tak khawatir dengan strategi dari kubu Prabowo-Sandi. Dia tetap optimis Jokowi-Ma'ruf mampu mempertahankan kemenangan besar di Jawa Tengah seperti yang terjadi pada 2014 lalu.
"Ya nanti dilihat saja. Karena Pak Sudirman Said dan Pak Sandi saat Pilgub (Jateng) kemarin juga sangat yakin menang, tapi faktanya juga kalah," kata Bambang saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/12).
-
Dimana Pilkada 2024 di Jawa Tengah? Pilkada 2024 akan diikuti oleh 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tidak mengadakan Pilkada karena penetapan kepala daerahnya dilakukan melalui bukan melalui Pilkada berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2022.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kapan pilkada di Jawa Tengah akan digelar? Selain pemilihan presiden serta wakil rakyat pada April kemarin, ada pemilihan kepala daerah yang digelar pada November mendatang.
-
Siapa yang menang di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Dimana Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Jawa Tengah? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
-
Kenapa Prabowo Subianto didukung di Jember? 'Sila ke-3 dalam Pancasila, yakni Persatuan Indonesia. Nah, pasangan nomor dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang konsisten menjaga dan merawat Persatuan Indonesia,' kata aktivis 98 ini.
Markas Prabowo-Sandi akan didirikan merujuk hasil Pilgub Jateng 2018. Kala itu, meskipun kalah, jagoan Gerindra yakni Sudirman Said meraup 40 persen lebih suara melawan petahana Ganjar Pranowo. Capaian ini dianggap sebuah prestasi karena pertarungan terjadi di kandang banteng.
Bambang melanjutkan, secara hitung-hitungan kasar, sangat sulit Prabowo-Sandi bisa menang di Jawa Tengah. Dia melihat dari gelagat partai koalisinya yang solid, sementara kubu Prabowo-Sandi malah tampak tak solid, khususnya Demokrat.
"Di Jateng PDIP bersama PKB, PPP, Golkar, NasDem, Hanura dan beberapa partai lagi secara kualitatif agak sulit kalau kubu sebelah menang. Apalagi Demokrat membebaskan kadernya," tegas Bambang.
"Tapi namanya pertempuran ya bisa-bisa saja ada perubahan," lanjut pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu.
Dia tak mau mengungkap strategi khusus apa yang akan dilakukan dalam pertempuran di Jawa Tengah. Namun dia memprediksi, hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan lima tahun lalu.
Pada Pilpres 2014, Jokowi-JK mendapatkan 12.959.540 suara. Sementara lawannya, Prabowo-Hatta hanya meraup 6.485.720 suara. Total pemilih sah sebanyak 19.445.260 suara. Suara yang tidak sah mencapai 223.144 suara.
"Ini ya lebih hanya tanding ulang. Perbaruan terletak pada variasi maupun taktis lapangannya," tutup Bambang.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkap, alasan rencana dibangunnya markas mereka di Jawa Tengah. Salah satu sebab, dikarenakan keyakinannya pada survei internal yang memiliki trend positif di 'Kandang Banteng' tersebut.
"Berdasarkan survei kita, memang Jateng menjadi istilah 'Battle Ground'. Banyak tempat kita menang tipis," kata Dahnil di Kantor Seknas, Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Minggu (9/12) malam.
Dahnil mengklaim, angka survei tidak jauh dari hasil Pilkada Jateng, saat kadernya Sudirman Said melawan petahana, Ganjar Pranowo. Namun bedanya, menurut Dahnil, yang berkompetisi saat ini adalah komadannya, Prabowo Subianto. Dia percaya, magnet sang eks Danjen Kopassus ini lebih menarik suara.
"Itu di atas 43 persen beda tipis, kita progresif naik sedangkan toko sebelah itu stuck. Yang jelas Pilkada Jateng itu miniatur, karena sekarang ada efek Prabowo, saya pikir akan lebih tinggi dari angka statistik 50 persen, kami yakin," jelas Dahnil.
Selain markas, Dahnil mengatakan, juga akan dibangun pos-pos pemenangan. Nantinya 'pangkalan' tersebut akan tersebar seantero Jawa Tengah.
"Jadi memang posko-posko akan diperbanyak, akan diperkuat di sana memang," beber dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKetua Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus percaya dengan kekuatan PKB bisa membantu pemenangan AMIN di Jateng.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun Deddy menyampaikan kandang banteng bergeser ke Jakarta, hal ini bisa dilihat dari Pilkada Jakarta dan Pileg.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, PDIP masih memuncaki daftar perolehan suara partai berdasarkan hasil quick count CSIS.
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih di Jatim saat ini mencapai 31,4 juta. Jatim juga merupakan salah satu kunci dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyatakan Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi menjadi kandang banteng,
Baca SelengkapnyaDi Jawa Tengah, elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran dan pasangan 03 Ganjar-Mahfud hanya selisih sedikit.
Baca SelengkapnyaPKB bahkan ingin menjadi partai pemenang di Jateng dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani mengklaim partainya mengantongi kemenangan di 19 daerah Pilkada di Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP berhasil meraup total 5.859.448 suara di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya