PDIP tegaskan hanya usung Willy-Wahyudi di Pilgub Kalteng
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak pernah merekomendasikan Sugianto Sabran sebagai calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk bertarung dalam pilkada 27 Januari mendatang.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan, dalam pilkada Kalteng, PDIP hanya mencalonkan pasangan Willy M Yoseph-HM Wahyudi K Anwar.
Pasangan tersebut mendapat nomor urut 2 (dua) dalam pilkada yang akan digelar 27 Januari mendatang. Karena itu, kata Hasto, jika ada pasangan calon lainnya yang mengaku mendapat dukungan PDIP, hal itu adalah kebohongan publik.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana PDIP membuktikan kecurangan Pilpres? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM). Oleh karena itu, tim hukum telah mempersiapkan bukti yang kuat agar hakim MK tidak membuat keputusan yang salah atau tidak tergantung keyakinan yang didukung hanya minimal dua alat bukti. 'Kami memiliki data dan bukti yang kuat sekali. Kami tidak akan larut dengan masalah selisih angka perolehan, tapi kami akan folus pada TSM karena kejahatan ini sudah luar biasa. Kita akan yakinkan hakim dengan bukti yag kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,' kata Henry, dalam keterangan reami, Senin (11/3).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
“Tidak, tidak, tidak ada. Kita hanya mengusung Willy-Wahyudi,” ujar Hasto dalam rapat koordinasi dan konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Kotawaringin Barat di Pangkalanbun, Selasa (19/1l) seperti siaran pers.
Hasto mengatakan pasangan calon yang diusung PDIP harus berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan. Willy-Wahyudi, ujar dia, telah berkomitmen membangun kebun raya dan kebun binatang di Kalteng.
“Tidak boleh hutan-hutan berubah semua jadi kebun sawit,” tegasnya.
Pasangan Willy-Wahyudi maju dalam pilkada diusung oleh PDIP, Partai Hanura dan PKPI. Sementara lawannya, Sugianto Sabran-Habib Said Ismail didukung oleh Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut Hasto, Sugianto Sabran adalah mantan kader PDIP yang membelot karena tidak mendapat rekomendasi menjadi calon gubernur dari PDIP. Atas tindakannya tersebut, DPP PDIP telah memecatnya dari keanggotaan partai beberapa waktu lalu.
Hasto mengatakan, PDIP mengelola kekuasaan untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan orang per orang. Pilkada Kalteng harus menjadi ajang untuk membangun komitmen menangis dan tertawa bersama rakyat. Karena itu, kekuatan gotong-royong dalam memenangkan pilkada diyakini akan memenangkan pasangan calon yang diusung.
“Kekuatan gotong-royong tidak akan bisa dikalahkan oleh kekuatan uang. Juga pantang hukumnya bagi PDIP untuk pergunakan kekuasaan dan hukum untuk melawan lawan politik. Itu bukan ciri partai kita,” tegasnya.
Kepada seluruh kader PDIP dan relawan Willy-Wahyudi, ia berharap untuk bergerak dari rumah ke rumah warga sebelum hari pemilihan untuk memperkenalkan dan meyakinkan komitmen pasangan tersebut. “Politik itu adalah cerita, apa yang disampaikan, tapi tidak boleh korupsi dan ngapusi (bohong),” kata Hasto.
Pihaknya juga memberi sanksi tegas kepada seluruh struktur kepengurusan partai di Kalteng yang selama ini tidak aktif dan apalagi tidak solid mendukung pasangan Willy-Wahyudi. Dia menjelaskan, pemberian sanksi hingga berupa pemecatan bukan karena sikap otoriter. Sebaliknya untuk menunjukkan disiplin dan soliditas partai.
Rapat koordinasi dan konsolidasi tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPP bidang Kesehatan Ibu dan Anak, Sri Rahayu, Wakil Sekretaris DPD PDIP Kalteng Freddy Ering.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS juga memamerkan Ridwan Kamil - Suswono mendapatkan dukungan dari tokoh Muhammadiyah yaitu Din Syamsuddin.
Baca SelengkapnyaPKB tetap mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaHasto meyakini jika Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa.
Baca SelengkapnyaPenyataan Djarot membalas PKS yang menyatakan pemilihnya tidak mungkin mendukung pasangan calon yang diusung PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta Bobby mengembalikan KTA PDIP karena memutuskan mendukung pasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMasuknya Setyo karena kedekatan emosional dengan Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menolak mengungkap lebih dalam maksud pernyataan penguasa pegang kartu truf ketum parpol.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan intimidasi terhadap pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md terjadi sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca Selengkapnya