PDIP Ungkap Reaksi Megawati Dengar Dewan Kolonel: Apa-Apaan Bentuk Dewan Kolonel
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyaan maksud dari pembentukan dewan kolonel yang disebut untuk membantu pencapresan Puan Maharani. Sikap Megawati tersebut diungkap Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.
Megawati, kata Komarudin, menegaskan, dewan kolonel tidak dikenal dalam organisasi PDIP. Dia menyebut, seluruh kader harus tunduk dan patuh pada aturan AD/ART partai.
"Yang jelas ibu bilang mempertanyakan 'loh, ini apa-apaan bentuk dewan kolonel?'. Dewan kolonel itu tidak dikenal dalam AD/ART partai. Kita ini PDIP, kita ini organisasi. Organisasi itu punya aturan dasar namanya AD/ART partai," kata
-
Bagaimana Puan merespons soal kemungkinan kubu Anies-Cak Imin bergabung dengan Ganjar-Mahfud MD? Puan hanya mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan namun melihat bagaimana dinamika politik kedepannya.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Komarudin juga mengaku tidak setuju ada pengkotakkan antara loyalis Puan, Ganjar atau kader lain di PDIP. Dia menegaskan, seluruh kader PDIP harus loyal terhadap Megawati dan aturan partai.
"Saya tidak setuju kata loyalis mbak Puan atau loyalis Ganjar, loyalis siapa. Seluruh anggota partai itu loyalnya kepada partai. Dan kalau mau loyal kepada partai, kepada pimpinan partai maka loyal kepada ketua umum partai yang namanya Megawati Soekarnoputri. Jadi tidak bisa masing-masing bikin loyalis sendiri-sendiri," ujar dia.
Dia juga mengingatkan seluruh kader PDIP untuk bergerak mengikuti aturan organisasi. Sebagai penegak aturan partai, Komarudin tidak ingin kader PDIP bergerak sendiri-sendiri tanpa instruksi Megawati.
"Jadi teman-teman jangan cari-cari muka lah dengan cara yang lebih konstitusional, berpegang pada aturan organisasi supaya partai besar. Harapan rakyat kepada partai ini kan besar. Sebagai partai pemenang pemilu yang diberi tanggung jawab oleh rakyat, tanggung jawab ke depannya juga harus berat. Harus mempersiapkan diri utnuk kompak, solid dalam satu barisan untuk menunggu keputusan ketua umum partai," tutup Komarudin.
Diketahui, DPP PDI Perjuangan memberikan surat teguran keras dan terakhir kepada kader yang terlibat dalam dewan kolonel. Pembentukan Dewan Kolonel yang diusulkan politikus PDIP Johan Budi Sapto Pribowo untuk mendukung pencapresan Puan Maharani.
Surat peringatan ke Dewan Kolonel ditandatangani oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Surat teguran DPP PDIP kepada anggota-anggota dewan kolonel keluar pada 5 Oktober 2022 lalu. Surat itu menjelaskan bila pembentukan Dewan Kolonel tidak dikenal dalam AD/ART.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung orang non kader berpeluang jadi ketua umum di partainya
Baca SelengkapnyaMegawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaMegawati Goda Puan soal Posisi Ketum PDIP, Ini Kata Pakar Politik
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun merespons soal gugatan ke PTUN terkait SK Kepengurusan PDIP.
Baca SelengkapnyaKomaruddin akan menindak tegas jika ada kader PDIP yang membelot atau tidak mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menyampaikan PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto di Parlemen.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca Selengkapnya"Kami akan mendukung pemerintahan Pak Prabowo di parlemen, namun tidak menempatkan kader di kabinet," kata Puan Maharani.
Baca Selengkapnya